Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cerita Kedekatan Risma hingga Cium Tangan Megawati Usai Dilantik Jadi Ketua DPP PDIP

20 Agustus 2019   10:59 Diperbarui: 20 Agustus 2019   11:19 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat Megawati mengumumkan Risma masuk dalam jajaran pengurus DPP PDIP di Kongres V Bali, Megawati mengaku baru menghubungi Risma sehari sebelum pengumuman. Megawati pun kaget sampai bilang ajaib karena Risma mau menerima tawarannya itu.

Bagi Risma, ini pengalaman barunya selama terjun dalam dunia politik. Sekali jadi pengurus, dia langsung menerobos batas dan sekat-sekat hingga dipercaya menjadi pengurus DPP PDIP sebagai Ketua Bidang Kebudayaan.

Risma pun dilantik sendirian dan disaksikan oleh pengurus DPP PDIP lainnya. Sebagaimana dikutip dari kompas.com, awalnya Risma mengucapkan janji jabatan sebagaimana yang dibacakan oleh Megawati. Lalu Risma menandatangani sebuah dokumen di hadapan Megawati.

Setelah berbagai proses itu, Risma menyambar tangan kanan Megawati dan menciumnya. Momen itu pun diabadikan oleh wartawan kompas.com hingga foto itu viral di media social. Megawati pun hanya membalas dengan senyuman.

Menurut saya, ini salah satu cara Risma dalam menghormati Megawati, apalagi seperti yang saya sampaikan di atas bahwa Megawati dan Risma bak ibu dan anaknya, sehingga cium tangan merupakan hal biasa yang tidak perlu diperdebatkan.

Selain itu, selama ini Risma memang selalu memegang teguh budaya Indonesia, budaya Jawa yang selalu menghormati orang yang lebih tua atau yang lebih senior. Nah, itulah yang sedang dilakukan oleh Risma.

Apalagi, selama ini Megawati selalu mensupport dan memberikan berbagai masukan kepada Risma tentang pengembangan Kota Pahlawan. Megawati pula yang merekomendasikan Risma menjadi Wali Kota Surabaya dua periode, karena pengusung utamanya adalah PDIP. Melihat hubungan kedekatan kedua tokoh ini, saya kira sangat pantas jika Risma mencium tangan Megawati.

Dalam hal ini, saya pun ingat Pak Jokowi ketika salaman dan mencium tangan Megawati pada saat menjabat Gubernur DKI Jakarta dan bahkan pada saat menjadi calon presiden RI periode pertama. Kala itu, sempat ramai dan bahkan ada pengamat yang meminta Jokowi untuk tidak mencium tangan Megawati.

Jokowi pun menjawabnya dengan santai dan mengatakan bahwa itu budaya Indonesia dan sudah biasa mencium tangan orang yang lebih tua atau lebih senior. 

Terlepas dari itu semua, mencium tangan yang lebih tua itu sangat baik untuk menghormatinya. Yang paling penting pula, hal ini jangan sampai disangkut pautkan dengan politik, karena itu ranahnya etika.

Salam damai Indonesiaku. Kita berbeda-beda tapi tetap satu. Salam!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun