Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Risma Bocorkan Strategi Menyiapkan SDM Unggul di Hari Kemerdekaan

19 Agustus 2019   05:25 Diperbarui: 19 Agustus 2019   05:34 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Risma, setiap anak itu pasti memiliki keistimewaan masing-masing dan semua anak memiliki hak sama, yaitu hak untuk berhasil. Jadi, apabila dia tidak suka dengan fisika dan matematika, bukan lantas keberhasilan tertutup bagi dia. Anak itu masih berhak untuk berhasil dengan memanfaatkan dan menggali talentanya sendiri.

Karenanya, Risma tidak pernah menolak tawaran bantuan yang memiliki kontribusi kepada anak-anak Surabaya. Salah satu contohnya ketika Unicef menawarkan pelatihan fotografi kepada anak-anak Surabaya, Risma pun seketika menyanggupinya dan mempersilahkan Unicef untuk melatih anak-anak Surabaya.

Pada intinya, dia selalu menyampaikan bahwa semua anak itu berhak untuk berhasil, tidak memandang status pekerjaan orang tuanya. Meskipun dia anaknya orang tukang becak, dia tetap berhak untuk berhasil, karena Tuhan itu adil.

Jika seluruh bidang keilmuan dan keterampilan sudah digarap semuanya, Risma pun yakin tidak ada anak-anak yang tertinggal dan pasti menjadi SDM-SDM unggul di masa depan.

Selain itu, Risma juga selalu menyampaikan kepada orang tua anak-anak supaya bersinergi menjaga dan mendidik anak-anak Surabaya. Bahkan, para orang tua diimbau untuk tidak hanya mengandalkan guru dalam mendidik anak-anak mereka, karena waktunya sangat terbatas.

Di sekolah, anak-anak hanya sekitar 8 jam. Sedangkan sisa waktunya 16 jam berada di luar sekolah. Nah, tugas orang tua adalah mengawasi dan mendidik anak-anak ketika lepas dari 8 jam itu.

Untuk membantu para orang tua mendidik anak-anaknya, Pemkot Surabaya pun membangun berbagai fasilitas umum yang bisa dijadikan alternative pembelajaran atau pun hanya sekadar mengisi waktu anak-anak dengan bermain.

Salah satunya adalah fasilitas olahraga atau lapangan olahraga yang sudah tersebar di berbagai perkampungan dan taman-taman di Kota Surabaya. Hingga awal tahun 2019 lalu, tercatat sudah ada sebanyak 457 fasilitas olahraga yang tersebar.

Setelah pulang sekolah biasanya anak-anak langsung bermain di lapangan-lapangan itu, sehingga tidak ada waktu untuk berfikir aneh-aneh hingga berbuat kenakalan remaja.

Selain itu, fasilitas lainnya yang disiapkan oleh Pemkot Surabaya adalah perpustakaan dan taman bacaan masyarakat yang jumlahnya sudah ribuan. Ada pula perbaikan sekolah beserta sarana dan prasarananya, termasuk WC-nya yang dibuat seperti di bandara.

Bisa juga belajar di Rumah Bahasa, Rumah Matematika, dan broadband learning center (BLC). Lalu ada Co Working Space Koridor yang menjadi tempat berkumpulnya para pelaku startup di Surabaya, dan dalam bidang pelatihan usaha, Pemkot Surabaya punya program andalan yaitu Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda yang rutin digelar setiap akhir pekan. Pejuang Muda inilah tempat anak-anak muda berkreasi dan menempa menjadi pengusaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun