Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Risma Bocorkan Strategi Menyiapkan SDM Unggul di Hari Kemerdekaan

19 Agustus 2019   05:25 Diperbarui: 19 Agustus 2019   05:34 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Risma saat upacara Hari Kemerdekaan di Balai Kota Surabaya/Dok. Humas Pemkot Surabaya

Membangun sebuah kota atau daerah adalah pembangunan di semua sektor, tidak boleh sebagian atau setengah-setengah. Itulah yang dilakukan di Kota Surabaya. Dinahkodai Tri Rismaharini atau Risma sebagai Wali Kota Surabaya, Kota Pahlawan itu terus bertransformasi menjadi lebih baik.

Tiada kata henti bagi dia untuk terus berinovasi dan menciptakan berbagai terobosan. Dengan background ilmu arsitekturnya, Risma membangun infrastruktur Surabaya untuk relevan dan bisa terus bermanfaat hingga puluhan tahun ke depan.

Jadi, sejatinya dia melakukan pembangunan melampaui tugasnya sebagai Wali Kota Surabaya yang maksimal 10 tahun, karena infrastruktur yang dibangunnya dipastikan akan bermanfaat lebih dari 10 tahun, terutama pedestrian dan saluran air di bawahnya.

Akun Facebook Bangga Surabaya yang dikelola Humas Pemkot Surabaya sempat membuat quates Risma yang bunyinya kira-kira seperti ini: "Kota Surabaya itu didesain untuk kota manusia, makanya Surabaya itu banyak ruang publiknya".

Bagi Risma, dalam membangun infrastruktur dan berbagai hal di kota atau daerah, yang perlu diperhatikan adalah manusianya, seberapa bermanfaat proyek tersebut kepada manusia atau warga sekitarnya? Jika sudah bisa mengukur itu, maka kemungkinan besar proyek dan pembangunan tersebut akan tepat sasaran.

Memang sepintas jika kita perhatikan, masa kepemimpinan Risma itu andalannya adalah pembangunan yang terus bertambah. Dalam hal pembangunan fisik, tidak ada yang meragukan berbagai terobosan Risma.

Eit, jangan salah... Risma tidak hanya bergerak di bidang infrastruktur saja, tapi di semua bidang digarapnya. Bahkan, jauh-jauh hari sebelum Hari Kemerdekaan, dia pernah mengatakan di sisa jabatan sebagai Wali Kota Surabaya, dia ingin fokus pada pengembangan SDM dan perekonomian warga.

Jadi, tema kemerdekaan soal SDM Unggul itu sudah dicanangkan dan dikerjakan Risma sejak beberapa tahun lalu. Dia pun membocorkan strategi untuk menyiapkan SDM unggul ke depannya.

Sebagaimana dikutip kompas.com, Risma mengatakan SDM yang berkualitas dan unggul itu sangat dibutuhkan bila bangsa Indonesia ini ingin menjadi bangsa pemenang. Di Surabaya sendiri, Risma sudah memulainya sejak lama.

Dalam rangka menyiapkan SDM unggul dan berkualitas yang sasaran utamanya adalah pemuda atau anak-anak, maka Risma memastikan bahwa semua talenta anak-anak di semua bidang digarap.

Ada beberapa anak yang tidak suka dengan pelajaran fisika dan matematika, dan lebih suka dengan olahraga, maka olahraganya didalami terus dan latihan terus dengan memanfaatkan berbagai fasilitas lapangan yang disediakan oleh Pemkot Surabaya.

Bagi Risma, setiap anak itu pasti memiliki keistimewaan masing-masing dan semua anak memiliki hak sama, yaitu hak untuk berhasil. Jadi, apabila dia tidak suka dengan fisika dan matematika, bukan lantas keberhasilan tertutup bagi dia. Anak itu masih berhak untuk berhasil dengan memanfaatkan dan menggali talentanya sendiri.

Karenanya, Risma tidak pernah menolak tawaran bantuan yang memiliki kontribusi kepada anak-anak Surabaya. Salah satu contohnya ketika Unicef menawarkan pelatihan fotografi kepada anak-anak Surabaya, Risma pun seketika menyanggupinya dan mempersilahkan Unicef untuk melatih anak-anak Surabaya.

Pada intinya, dia selalu menyampaikan bahwa semua anak itu berhak untuk berhasil, tidak memandang status pekerjaan orang tuanya. Meskipun dia anaknya orang tukang becak, dia tetap berhak untuk berhasil, karena Tuhan itu adil.

Jika seluruh bidang keilmuan dan keterampilan sudah digarap semuanya, Risma pun yakin tidak ada anak-anak yang tertinggal dan pasti menjadi SDM-SDM unggul di masa depan.

Selain itu, Risma juga selalu menyampaikan kepada orang tua anak-anak supaya bersinergi menjaga dan mendidik anak-anak Surabaya. Bahkan, para orang tua diimbau untuk tidak hanya mengandalkan guru dalam mendidik anak-anak mereka, karena waktunya sangat terbatas.

Di sekolah, anak-anak hanya sekitar 8 jam. Sedangkan sisa waktunya 16 jam berada di luar sekolah. Nah, tugas orang tua adalah mengawasi dan mendidik anak-anak ketika lepas dari 8 jam itu.

Untuk membantu para orang tua mendidik anak-anaknya, Pemkot Surabaya pun membangun berbagai fasilitas umum yang bisa dijadikan alternative pembelajaran atau pun hanya sekadar mengisi waktu anak-anak dengan bermain.

Salah satunya adalah fasilitas olahraga atau lapangan olahraga yang sudah tersebar di berbagai perkampungan dan taman-taman di Kota Surabaya. Hingga awal tahun 2019 lalu, tercatat sudah ada sebanyak 457 fasilitas olahraga yang tersebar.

Setelah pulang sekolah biasanya anak-anak langsung bermain di lapangan-lapangan itu, sehingga tidak ada waktu untuk berfikir aneh-aneh hingga berbuat kenakalan remaja.

Selain itu, fasilitas lainnya yang disiapkan oleh Pemkot Surabaya adalah perpustakaan dan taman bacaan masyarakat yang jumlahnya sudah ribuan. Ada pula perbaikan sekolah beserta sarana dan prasarananya, termasuk WC-nya yang dibuat seperti di bandara.

Bisa juga belajar di Rumah Bahasa, Rumah Matematika, dan broadband learning center (BLC). Lalu ada Co Working Space Koridor yang menjadi tempat berkumpulnya para pelaku startup di Surabaya, dan dalam bidang pelatihan usaha, Pemkot Surabaya punya program andalan yaitu Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda yang rutin digelar setiap akhir pekan. Pejuang Muda inilah tempat anak-anak muda berkreasi dan menempa menjadi pengusaha.

Dengan berbagai cara itu, maka Risma yakin anak-anak itu akan menjadi generasi-generasi unggul yang siap menghadapi tantangan zaman. Akhirnya, kita sama-sama bangga dengan generasi itu. Semoga.

Sumber: kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun