Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sinyal Politik Jokowi Ini Bisa Bikin Prabowo, Demokrat dan PAN Gigit Jari

16 Agustus 2019   05:26 Diperbarui: 16 Agustus 2019   05:35 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah dipastikan bahwa Jokowi sudah selesai menyusun kabinet kerja jilid II dan mengisyaratkan tidak ada nonkoalisi, akhirnya kesungguhan untuk bergabung ke pemerintahan yang dilakukan oleh masing-masing partai terjawab.

Partai Demokrat memastikan diri akan tetap mendukung Jokowi meskipun tidak mendapatkan jatah menteri. Sebagaimana dilansir kompas.com, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Assegaf mengatakan, dukungan partai Demokrat kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf bukan untuk mengincar kursi menteri di Kabinet Kerja Jilid II.

Jadi, di sini Demokrat sudah bulat mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf meskipun tidak dapat jatah menteri. Mereka ikhlas tanpa embel-embel apapun.

Sikap serupa ditunjukkan oleh PAN. Sebagaimana dilansir dari kompas.com, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan mendukung pemerintahan Jokowi tanpa syarat apapun. Dalam hal ini, PAN seakan ikhlas meneri nasibnya ini.

Apalagi, sikap ini bertentangan dengan keinginan sesepuh PAN Amien Rais yang selalu menyarankan kepada PAN untuk tetap menjadi oposisi. Bahkan, Amien Rais sempat menyebut PAN akan hina dina jika bergabung dalam pemerintahan.

Akhirnya, kini PAN juga bergabung dengan pemerintah dan tidak menghiraukan saran Amien Rais. Menurut saya, ini langkah taktis PAN untuk memperbaiki partainya ke depan.

Gerindra Belum Jelas Sikapnya

Salah satu partai yang sampai saat ini belum jelas sikapnya adalah Partai Gerindra. Partai besutan Prabowo Subianto ini belum menentukan sikap apakah akan bergabung dengan pemerintahan atau tetap menjadi oposisi.

Sejauh ini, para politisi Gerindra hanya mengatakan sikap partainya itu akan langsung diumumkan oleh Prabowo, dan hingga kini belum ada pengumuman tersebut. Mereka ini seakan "mau tapi malu".

Padahal, Prabowo sudah beberapa kali melakukan manuver politik, termasuk ketika bertemu Jokowi di MRT, kemudian berlanjut bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan kemudian menghadiri kongres PDIP di Bali.

Jika berbagai manuver politik itu diartikan sebagai salah satu langkah berkoalisi. Nampaknya Gerindra harus gigit jari, karena Jokowi sudah memutuskan kabinetnya nonkoalisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun