Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Soal Lidah Mertua, "Mungkinkah Pak Anies Meniru Surabaya?"

27 Juli 2019   06:52 Diperbarui: 27 Juli 2019   07:08 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, hingga saat ini sudah ada 15 ribu tanaman Lidah Mertua yang ditanam sejak 5 tahun lalu. Jenisnya pun beragam, ada yang Lidah Mertua varigata, memiliki ciri khas berwarna kuning dan hijau. Lalu ada pula lidah mertua jenis kodok yang memiliki daun lebih pendek.

Itu artinya, pada saat Jakarta heboh soal Lidah Mertua, Kota Surabaya sudah menerapkannya sejak 5 tahun lalu. Meskipun ada yang bilang bahwa Lidah Mertua bukan yang paling ampuh, tapi nyatanya Surabaya masih menggunakan cara itu dan ternyata Kota Surabaya kini bisa mengendalikan polusi.

Namun begitu, saya perlu pastikan bahwa penanaman Lidah Mertua ini hanya salah satu cara di Kota Surabaya untuk mengendalikan polusi. Saya yakin masih banyak cara yang digunakan oleh Surabaya untuk mengendalikan polusi.  

Belajar Bijak Menyikapi Lidah Mertua Jakarta

Melalui tulisan ini, saya ingin mengajak kepada semuanya untuk belajar bijak menyikapi Lidah Mertua yang sedang direncanakan oleh Anies.

Menurut hemat saya, kita perlu apresiasi Gubernur Anies beserta jajarannya yang telah memiliki inisiatif untuk memerangi polusi udara Jakarta. Dari pada tidak sama sekali, yang penting kita sudah ikhtiar untuk menguranginya.

Persoalan apakah ini langkah tepat atau tidak menanam Lidah Mertua? Menurut saya sudah tepat, hanya saja perlu tambahan terobosan-terobosan lagi supaya terus berkurang polusinya. Sebab, tidak cukup jika hanya mengandalkan Lidah Mertua saja.

Di Surabaya pun demikian, meskipun sudah ada ribuan Lidah Mertua, namun terobosan lainnya terus digenjot, seperti pembangunan taman-taman dan berbagai inovasi lainnya, sehingga dengan cara-cara itu, Surabaya relative bisa mengendalikan polusi udaranya.

Pertanyaannya kemudian, perlukah Pak Anies belajar ke Bu Risma dalam mengendalikan polusi udara? Ah entahlah...mari kita minum kopi dulu sambil menikmati pagi yang cerah ini. Salam.

Sumber 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun