"Iya, Bu!" sahut seisi kelas.
Suasana kelas yang semula serius mengerjakan tugas, terpecah akibat suara ketukan pintu dari arah luar.
"Permisi?"
"Iya, silakan masuk!" guruku memersilahkan.
"Ada perlu apa, Pak?" tambahnya.
"Saya ingin bertemu Mohammad Risqy Firmansyah, apa ada?" mendengar namaku disebut, spontan aku langsung mengangkat tangan. "Saya, Pak."
"Bisa keluar sebentar?"
Aku berjalan keluar kelas mengikuti guru BKku.
"Jadi keputusan kami adalah," aku semakin tidak sabar, "kamu bisa pindah ke bahasa dengan konsekuensi kemungkinan lolos SNMPTN lebih kecil dibandingkan teman-temanmu yang memang sejak kelas sepuluh berada di jurusan bahasa."
"Alhamdulillah, insya Allah saya siap dengan konsekuensi tersebut."
"Baik, sekarang kemasi barangmu dn ikut saya ke kelas bahasa!"