UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Â
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK SMK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
Pendahuluan
Kurangnya partisipasi belajar peserta didik dalam diskusi di kelas pada mata pelajaran matematika menjadi latar belakang masalah guru dalam menerapkan model pembelajaran yang inovatif pada materi perbandingan trigonometri. Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena menurut saya masih banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan yang saya alami, sehingga praktik ini selain bisa memotivasi diri sendiri bisa juga digunakan sebagai referensi bagi rekan guru yang lain.
Saya yang berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara baik, dengan mengunakan model pembelajaran yang inovatif, sehingga tujuan pembelajaran yaitu melalui PBL dan tanya jawab peserta didik dapat menentukan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku dan sudut istimewa dengan benar, serta melalui PBL dan diskusi kelompok peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan perbandingan trigonometri segitiga siku-siku dengan tingkat keakuratan 90% yang diharapkan bisa tercapai dan mampu meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep trigonometri pada peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik meningkat.
Tantangan yang dihadapi oleh guru adalah pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi dan guru harus bisa meningkatkan minat dan motivasi peserta didik melalui proses pembelajaran yang menyenangkan. Dilihat dari kedua tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional sedangkan dari sisi peserta didik adalah motivasi belajar.
Pembahasan
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai dengan tantangan yang dihadapi adalah Pemilihan model pembelajaran yang inovatif dan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Model pembelajaran yang dipilih adalah Problem Based Learning. Pemilihan model pembelajaran ini melalui kajian literatur dan dengan melihat karakteristik peserta didik dan karakteristik materi. Menurut Muslim, S.R. (2017), terdapat pengaruh positif penggunaan model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan Masalah matematik. Sedangkan menurut Nisrina, Nada (2020), minat belajar dan motivasi belajar berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik.
Strategi yang dilakukan guru untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu merancang dan mengembangkan Modul ajar yang berpusat pada keaktifan peserta didik, melalui metode diskusi kelompok, tanya jawab dan persentasi.
Hasil belajar yang mengalami peningkatan. Berdasarkan analisis dari hasil nilai pengetahuan dapat diketahui nilai rata-rata peserta didik adalah 79,09 dikarenakan peserta didik yang mendapat nilai diatas KKTP sudah 77,3 % yaitu 17 peserta didik dan peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKTP sebanyak 5 siswa dengan presentase 22.7%. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 40. Berdasarkan rata-rata kelas 79,09 maka dapat disimpulkan bahwa hasil nilai secara klasikal memiliki katagori Menguasai.