Mohon tunggu...
Mohammad Reynaldo
Mohammad Reynaldo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang ingin menjadi aktivis tapi kadang mageran.

Aku menulis, maka aku ada IG: @mohammadrynldoo Email:mreyhope@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serdadu Perampas

21 Desember 2020   12:00 Diperbarui: 21 Desember 2020   12:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di tanah moyang ku yang permai

beralaskan sawah hijau,

dan dibawah langit yang selalu senyum

ku gantungkan hidup ku yang sahaja

anak ku lari hilir mudik di sana

sedangkan aku nyangkul untuk panen

sungguh indah nya hidup

bagaikan permata dalam jerami

biar dikata orang aku kere

aku senang.

tapi lihat...

sawahku, kebo lan pitik ku

dilindas habis oleh mahluk durjana

keparat, persetan dengan kalian semua

engkau todongkan moncong bedhil mu padaku

terkoyak bajuku

remuk,

lebam, hancur

aku berteriak,

"siksa saja aku bajingan,

tapi jangan kau sentuh tanah moyangku!"

dia hanya nyengir

"kalian hanya sampah, enyah saja!"

sakit badan ku, tak sesakit hati

yang melihat tanah moyang ku

diperkosa oleh para sedadu perampas

mungkin benar

aku ini hanya sampah

biarkan saja para setan keparat itu

aku hanya mahluk kecil

doa pun tak bisa tolong hamba

pasrah.

rey.

                                                     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun