Mohon tunggu...
Mohammad Rafi Fahrezy
Mohammad Rafi Fahrezy Mohon Tunggu... Mahasiswa - UISI

Traveling & Nonton film

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Membangun Indonesia Sebagai Pusat Industri Halal : Pelluang, Tantangan, dan Strategi di Enam Sektor Halal Industry

21 Januari 2025   16:43 Diperbarui: 21 Januari 2025   16:43 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Industri halal telah menjadi salah satu sektor ekonomi yang paling cepat berkembang di dunia. Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran global terhadap produk dan layanan halal, baik dari kalangan Muslim maupun non-Muslim. Industri ini mencakup berbagai sektor, termasuk makanan, fashion, pariwisata, keuangan, kosmetik, farmasi, serta media dan hiburan. Menurut laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023/24, pengeluaran konsumen Muslim di seluruh dunia mencapai US$2,29 triliun pada tahun 2022. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan yang didorong oleh kebutuhan akan produk halal yang berkualitas.

Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri halal global. Dengan jumlah penduduk Muslim yang mencapai lebih dari 230 juta jiwa, Indonesia bukan hanya pasar yang besar tetapi juga memiliki sumber daya yang melimpah untuk memproduksi barang dan jasa halal. Untuk memaksimalkan potensi ini, pemerintah telah meluncurkan Master Plan Industri Halal Indonesia (MPIHI) 2023-2029 yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Strategi ini mencakup penguatan ekosistem halal, peningkatan daya saing produk, dan perluasan akses pasar global.

Berikut adalah analisis mendalam tentang enam sektor utama industri halal dan peluang Indonesia di masing-masing sektor:

  1. Makanan Halal (Halal Food)

Makanan halal merupakan sektor terbesar dalam industri halal global. Laporan SGIE 2023/24 mencatat bahwa pengeluaran untuk makanan dan minuman halal mencapai US$1,54 triliun pada tahun 2022, dan angka ini diproyeksikan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi Muslim di dunia.

Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan budaya kuliner yang luar biasa. Produk-produk seperti rendang, sate, dan sambal telah dikenal di pasar internasional. Pemerintah, melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), telah mendorong sertifikasi halal bagi pelaku usaha makanan, termasuk UMKM. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.

Namun, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran sebagian pelaku usaha terhadap pentingnya sertifikasi halal dan akses ke pasar internasional. Oleh karena itu, pemerintah dan pihak swasta perlu berkolaborasi dalam memberikan edukasi dan fasilitasi bagi para pelaku usaha, terutama UMKM.

  1. Fashion Halal (Halal Fashion)

Industri fashion halal global tumbuh seiring dengan meningkatnya tren modest fashion atau busana santun. Pengeluaran untuk fashion Muslim secara global mencapai US$313 miliar pada tahun 2022, menurut SGIE 2023/24. Indonesia telah menunjukkan potensi besar di sektor ini, dengan banyak desainer muda yang mempromosikan busana Muslim di tingkat internasional.

Acara seperti Jakarta Muslim Fashion Week telah menjadi platform untuk memamerkan produk-produk fashion halal Indonesia. Selain itu, pemerintah mendukung pengembangan fashion halal melalui berbagai program pelatihan dan bantuan bagi pelaku industri kreatif.

Namun, untuk bersaing di pasar global, produk fashion halal Indonesia harus lebih inovatif dan mengikuti tren global tanpa melupakan nilai-nilai Islam. Digitalisasi dan pemasaran berbasis media sosial juga menjadi kunci untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.

  1. Pariwisata Halal (Halal Tourism)

Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata halal. Dengan kekayaan alam, budaya, dan fasilitas ramah Muslim, Indonesia mampu menarik wisatawan dari berbagai negara. Destinasi seperti Lombok dan Aceh telah diakui sebagai tujuan wisata halal unggulan dunia.

Menurut laporan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia setelah Malaysia. Pemerintah juga telah menetapkan target untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata halal nomor satu di dunia pada tahun-tahun mendatang.

Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, perlu ada peningkatan infrastruktur dan promosi yang lebih gencar di pasar internasional. Misalnya, memperluas penerapan hotel bersertifikat halal, meningkatkan aksesibilitas tempat ibadah, dan menyediakan panduan wisata halal dalam berbagai bahasa.

  1. Keuangan Halal (Halal Finance)

Keuangan syariah merupakan sektor penting dalam mendukung perkembangan industri halal. Di Indonesia, aset keuangan syariah tumbuh signifikan dan mencakup lebih dari 10% dari total aset perbankan nasional pada tahun 2022. Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai salah satu pemain utama, terus berinovasi dengan produk-produk keuangan syariah yang menarik bagi generasi muda.

Menurut SGIE 2023/24, aset keuangan syariah global diproyeksikan mencapai US$5,96 triliun pada tahun 2026, menunjukkan bahwa sektor ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Pemerintah juga mendorong pengembangan fintech syariah yang dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, termasuk di daerah terpencil.

  1. Kosmetik dan Farmasi Halal (Halal Cosmetics and Pharmaceuticals)

Permintaan akan produk kosmetik dan farmasi halal terus meningkat, didorong oleh kesadaran konsumen terhadap pentingnya produk yang halal dan thayyib. Laporan SGIE mencatat pengeluaran global untuk kosmetik halal mencapai US$70 miliar pada tahun 2022.

Indonesia, dengan kekayaan biodiversitasnya, memiliki peluang untuk memproduksi bahan baku alami untuk kosmetik dan farmasi halal. Namun, tantangan utama adalah tingginya biaya sertifikasi dan kurangnya investasi dalam penelitian dan pengembangan. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah perlu menyediakan insentif bagi pelaku industri yang ingin memasuki pasar ini.

  1. Media dan Hiburan Halal (Halal Media and Entertainment)

Permintaan akan konten media dan hiburan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam semakin meningkat. Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi produsen konten edukatif dan menghibur, seperti film, serial televisi, dan permainan berbasis nilai-nilai Islam.

Platform digital seperti YouTube dan TikTok dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan konten positif kepada audiens global. Tantangannya adalah memastikan bahwa konten yang dibuat tetap menarik dan relevan bagi generasi muda tanpa mengabaikan prinsip-prinsip Islam.

Kesimpulan

Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat industri halal dunia dengan memanfaatkan potensi enam sektor utama: makanan halal, fashion halal, pariwisata halal, keuangan syariah, kosmetik dan farmasi halal, serta media dan hiburan halal. Dukungan dari populasi Muslim terbesar di dunia, kekayaan sumber daya alam, serta budaya lokal yang kuat memberikan keunggulan kompetitif bagi Indonesia di pasar global. Dengan meningkatnya pengeluaran konsumen Muslim secara global, sebagaimana tercatat dalam laporan State of the Global Islamic Economy 2023/24, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk memperluas produk halal ke pasar internasional.

Namun, Indonesia juga menghadapi tantangan, seperti kurangnya inovasi, kesadaran terhadap sertifikasi halal, dan persaingan global. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat melalui penguatan infrastruktur, peningkatan kualitas produk, serta promosi yang efektif. Dengan strategi yang tepat, industri halal tidak hanya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pelopor industri halal yang berdaya saing dan memberikan manfaat bagi masyarakat global

Daftar Pustaka

  1. DinarStandard. (2023). State of the Global Islamic Economy Report 2023. https://www.dinarstandard.com

  2. IAEI. (2023). Indonesia's Position in SGIE Report. https://iaei.or.id

  3. The Jakarta Post. (2023). Indonesia Wants to Become No. 1 in Islamic Economy. https://www.thejakartapost.com

  4. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). (2023). Laporan Tahunan Sertifikasi Halal. https://halal.go.id

  5. Global Islamic Finance Report. (2023). Growth of Islamic Finance and Sukuk Market.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun