Industri halal telah menjadi salah satu sektor ekonomi yang paling cepat berkembang di dunia. Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran global terhadap produk dan layanan halal, baik dari kalangan Muslim maupun non-Muslim. Industri ini mencakup berbagai sektor, termasuk makanan, fashion, pariwisata, keuangan, kosmetik, farmasi, serta media dan hiburan. Menurut laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023/24, pengeluaran konsumen Muslim di seluruh dunia mencapai US$2,29 triliun pada tahun 2022. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan yang didorong oleh kebutuhan akan produk halal yang berkualitas.
Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri halal global. Dengan jumlah penduduk Muslim yang mencapai lebih dari 230 juta jiwa, Indonesia bukan hanya pasar yang besar tetapi juga memiliki sumber daya yang melimpah untuk memproduksi barang dan jasa halal. Untuk memaksimalkan potensi ini, pemerintah telah meluncurkan Master Plan Industri Halal Indonesia (MPIHI) 2023-2029 yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Strategi ini mencakup penguatan ekosistem halal, peningkatan daya saing produk, dan perluasan akses pasar global.
Berikut adalah analisis mendalam tentang enam sektor utama industri halal dan peluang Indonesia di masing-masing sektor:
-
Makanan Halal (Halal Food)
Makanan halal merupakan sektor terbesar dalam industri halal global. Laporan SGIE 2023/24 mencatat bahwa pengeluaran untuk makanan dan minuman halal mencapai US$1,54 triliun pada tahun 2022, dan angka ini diproyeksikan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi Muslim di dunia.
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan budaya kuliner yang luar biasa. Produk-produk seperti rendang, sate, dan sambal telah dikenal di pasar internasional. Pemerintah, melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), telah mendorong sertifikasi halal bagi pelaku usaha makanan, termasuk UMKM. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.
Namun, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran sebagian pelaku usaha terhadap pentingnya sertifikasi halal dan akses ke pasar internasional. Oleh karena itu, pemerintah dan pihak swasta perlu berkolaborasi dalam memberikan edukasi dan fasilitasi bagi para pelaku usaha, terutama UMKM.
Fashion Halal (Halal Fashion)
Industri fashion halal global tumbuh seiring dengan meningkatnya tren modest fashion atau busana santun. Pengeluaran untuk fashion Muslim secara global mencapai US$313 miliar pada tahun 2022, menurut SGIE 2023/24. Indonesia telah menunjukkan potensi besar di sektor ini, dengan banyak desainer muda yang mempromosikan busana Muslim di tingkat internasional.
Acara seperti Jakarta Muslim Fashion Week telah menjadi platform untuk memamerkan produk-produk fashion halal Indonesia. Selain itu, pemerintah mendukung pengembangan fashion halal melalui berbagai program pelatihan dan bantuan bagi pelaku industri kreatif.
Namun, untuk bersaing di pasar global, produk fashion halal Indonesia harus lebih inovatif dan mengikuti tren global tanpa melupakan nilai-nilai Islam. Digitalisasi dan pemasaran berbasis media sosial juga menjadi kunci untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.