Mohon tunggu...
Mohammad Rafi Fahrezy
Mohammad Rafi Fahrezy Mohon Tunggu... Mahasiswa - UISI

Traveling & Nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengahadapi Dilema Teknologi: Mendekatkan atau Menjauhkan Pelanggan?

23 Oktober 2024   12:43 Diperbarui: 23 Oktober 2024   15:59 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Teknologi telah mengubah secara mendalam cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan. Dari automasi layanan hingga kecerdasan buatan (AI), bisnis dapat memberikan pelayanan yang lebih cepat dan efisien. Namun, di balik manfaat ini, muncul tantangan besar: apakah teknologi benar-benar mendekatkan pelanggan dengan bisnis, atau malah menjauhkan elemen personal yang penting dalam membangun kepuasan dan loyalitas pelanggan?

Teknologi sebagai Penghubung, Meningkatkan Efisiensi dan Aksesibilitas

  1. Automasi Layanan Pelanggan.
    Teknologi telah memungkinkan automasi dalam layanan pelanggan yang menciptakan efisiensi dalam merespons kebutuhan pelanggan. Dengan menggunakan chatbot dan AI, perusahaan dapat memberikan jawaban instan, bahkan di luar jam operasional. Pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan jawaban, karena sistem automasi bekerja 24/7. Automasi ini sangat membantu, terutama bagi bisnis dengan skala besar yang harus menangani ribuan pertanyaan setiap harinya. Teknologi ini memberikan kenyamanan dan kepuasan yang tinggi dalam hal kecepatan dan aksesibilitas (Wulandar dkk, 2023).

  2. Layanan Pelanggan Omnichannel.
    Teknologi memungkinkan bisnis untuk memperluas jangkauan layanan pelanggan melalui berbagai platform, seperti media sosial, email, aplikasi pesan instan, dan website. Dengan adanya layanan omnichannel, pelanggan memiliki kebebasan untuk memilih cara komunikasi yang paling nyaman bagi mereka. Misalnya, pelanggan dapat memulai komunikasi melalui email dan melanjutkan percakapan melalui aplikasi chat, tanpa kehilangan riwayat percakapan sebelumnya. Fitur ini memberikan fleksibilitas yang sangat diinginkan oleh pelanggan modern yang lebih suka menggunakan saluran yang paling sesuai dengan gaya hidup mereka. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk merespon lebih cepat dan dengan cara yang sesuai dengan preferensi pelanggan (Bangun & Hutagaol, 2023 ).

  3. Personalisasi Melalui Data.
    Salah satu keuntungan terbesar dari kemajuan teknologi adalah kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data pelanggan secara lebih efektif. Dengan adanya data yang lebih terperinci mengenai preferensi, perilaku, dan riwayat pembelian pelanggan, bisnis dapat menyesuaikan penawaran mereka agar lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan individu pelanggan. Personalisasi ini bisa terjadi di berbagai aspek, mulai dari rekomendasi produk yang dipersonalisasi hingga kampanye pemasaran yang disesuaikan dengan profil pelanggan. Dengan pendekatan yang lebih personal, pelanggan merasa lebih diperhatikan dan dihargai, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat kepuasan dan loyalitas mereka (Suhada & Nasution, 2024) .

Teknologi seperti automasi, omnichannel, dan personalisasi yang berbasis data telah berkontribusi besar dalam memberikan efisiensi, kenyamanan, dan pengalaman yang lebih cepat bagi pelanggan. Namun, tetap diperlukan pendekatan yang menjaga keseimbangan antara aspek teknologi dan interaksi manusia agar tidak mengorbankan hubungan personal yang penting dalam layanan pelanggan.

Teknologi sebagai Penghalang Menurunnya Sentuhan Personal

  1. Kehilangan Interaksi Manusia.
    Salah satu kritik terbesar terhadap penggunaan teknologi dalam layanan pelanggan adalah hilangnya interaksi manusia yang lebih personal dan empatik. Automasi, meskipun efisien, sering kali terasa dingin dan tidak mampu merespon emosi atau nuansa kebutuhan pelanggan secara mendalam. Ketika pelanggan memiliki keluhan atau pertanyaan yang bersifat kompleks, berbicara dengan mesin mungkin tidak memberikan kepuasan yang sama seperti berbicara dengan manusia yang dapat memahami situasi mereka secara emosional. Banyak pelanggan merasa lebih nyaman dan lebih dihargai ketika berbicara langsung dengan agen layanan yang memberikan perhatian lebih kepada masalah mereka.

  2. Kesalahan Automasi
    Meskipun automasi dapat menyelesaikan masalah sederhana dengan cepat, dalam beberapa kasus, teknologi ini tidak mampu menangani situasi yang bersifat unik atau memerlukan solusi yang disesuaikan. Sistem otomatis sering kali dirancang untuk bekerja berdasarkan pola atau template standar, yang bisa jadi tidak relevan dalam situasi tertentu. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam merespon pertanyaan atau keluhan pelanggan, yang pada akhirnya meningkatkan rasa frustrasi. Sebuah sistem yang terlalu otomatis juga bisa gagal menangkap konteks khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dengan tepat, yang dapat merugikan hubungan antara bisnis dan pelanggan.

  3. Penurunan Loyalitas Emosional
    Loyalitas pelanggan tidak hanya didasarkan pada efisiensi dalam mendapatkan layanan, tetapi juga pada hubungan emosional yang terjalin antara pelanggan dan bisnis. Hubungan emosional ini sering terbentuk dari interaksi personal, seperti sikap ramah agen layanan pelanggan, kepekaan terhadap kebutuhan pelanggan, dan perhatian khusus yang diberikan kepada mereka. Ketika teknologi mengambil alih terlalu banyak proses, hubungan emosional ini bisa melemah atau hilang sepenuhnya. Pelanggan mungkin merasa diabaikan atau hanya dianggap sebagai angka dalam sistem, bukan sebagai individu yang dihargai. Akibatnya, meskipun teknologi memberikan kemudahan, loyalitas pelanggan bisa menurun karena keterhubungan emosional yang semakin berkurang.

Penggunaan teknologi yang berlebihan dan tidak seimbang dengan interaksi manusia dapat menimbulkan masalah bagi bisnis dalam mempertahankan hubungan jangka panjang yang kuat dengan pelanggan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun