Mohon tunggu...
MHKI STISA Menulis
MHKI STISA Menulis Mohon Tunggu... Dosen - Belajar dan berbagi

Sekali pun bukan anak raja dan juga bukan anak kiai, maka tetap harus punya mimpi menjadi penulis produktif.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang Sosok Artidjo Alkostar, Sosok Pemberani dan Pejuang Keadilan

15 Januari 2022   00:32 Diperbarui: 15 Januari 2022   01:08 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hal ini bagi Artidjo juga tidak berlaku. Beliau sosok pemberani yang seringkali mendapat teror dari salah satu pihak.  Pak Artidjo tidak ciut begitu saja. Akan tetapi hanya menjadi bahan tawaan baginya. 

Beliau bukan sosok yang pengecut. Beliau sosok yang tangguh dan pemberani, ujar beliau: saya memegang suatu filsafat orang Madura; "Lebih baik putih mata dari pada putih tulang" (Kik andi).

Bagi orang Madura harga diri segala-galanya. Maka tak jarang dari mereka khususnya Artidjo selaku sosok berdarah Madura menampakkan keberaniannya dalam persoalan harga diri. 

Bahkan dengan keberaniannya, beliau mengatakan: "kalau mau bunuh saya sangat gampang. Saya selalu naik Bajai ke Mahkamah Agung, tinggal di tembak saja". (kikandi) 

Itulah sosok seorang Artidjo Alkostar, berbagai macam ancaman yang telah menghantuinya. Namun nyali untuk menegakkan keadilan tetap utuh dalam dirinya.

Kerap kali juga menjadi pembicaraan dalam diri seorang Artidjo adalah kesederhanaannya. Beliau merupakan sosok yang sederhana, meskipun beliau sudah berprofesi sebagai Hakim Mahkamah Agung. Beliau tidak memiliki tempat tinggal yang megah. Beliau menjalani kehidupannya dengan cara sederhana.


Beliau perlu dijadikan sebagai panutan bagi kita. Keadilannya dalam memutuskan perkara, keberaniannya menghadapi resiko, kesederhanaan, dan penolakannya terhadap adanya uang suap. Negara Indonesia perlu dan harus menciptakan sosok seperti Artidjo Alkostar. Agar hukum di Indonesia semakin melahirkan ruh keadilan.


pamekasan, 14 Januari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun