Mohon tunggu...
Mohammad Dwiantoni Mareta
Mohammad Dwiantoni Mareta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP UHAMKA

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Agama Islam dengan Peradaban di Indonesia

5 Juli 2021   23:15 Diperbarui: 18 Juli 2021   21:27 5921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRAK

Islam berasal dari Bahasa Arab yaitu aslama-yuslimu yang berarti samsa dengan : tunduk dan patuh, berserah diri, memasrahkan, kedamaian dan istilah – istilah lainnya. Islam juga bisa disebut dengan iman, millah, dan syariah dalam pengertian sebagai aturan – aturan yang diturunkan oleh Allah melalui utusanya. Dan peradaban dapat diartikan sebagai perkembangan manusia yang menimbulkan budi daya. Peradaban memiliki sttruktur yang kompleks berupa negara. Yang memiliki kendala atas surplus dan menjalankan kemauannya melalui tindakan pemerintah dan birokrasi. didalam artikel ini akan membahas bagaimana hubungan antara Agama islam dan Peradaban Islam Di Indonesia

 

kata kunci: Agama islam, Peradaban, Indonesia

 

 

 

Pendahuluan

agama dengan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Apalagi di Indonesia, seperti di yang kita tahu bahwa banyak sekali ragam budaya di Indonesia, mulai dari sabang sampai merauke terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air menurut sensus  BPS tahun 2010 dan dengan umat muslim sebesear 87,2 persen dari total populasi penduduk Tanah Air. Presentase itu setara dengan 227 juta jiwa. Ini menunjukan bahwa islam sebagai mayoritas di negara ini.

Islam dan peradaban merupakan satu kesatuan yang tak mungkin dipisahkan. Sejak kehadirannya, Islam telah membawa konsep dan misi peradaban yang inheren dalam dirinya. Peradaban Islam bersumber pada dîn  yang berasal dari wahyu Allah. Itu sebabnya peradabannya biasa dikenal dengan istilah tamaddun atau madaniyyah, karena bersumber dari dîn tersebut. Kemudian ekspresi tinggi tamaddun Islam dalam sejarah peradaban manusia mendapat tempatnya di Yatsrib yang kelak berubah menjadi Madinah. Jadi, kota Madinah adalah tempat dimana tamaddun atau madaniyyah yang berasas pada dîn itu diproklamirkan kepada seluruh dunia, sebagaimana yang dijelaskan oleh Syed Muhammad Naquib al-Attas. Dan madaniyyah, menurut Muhammad ‘Abduh memang lebih tepat digunakan untuk menyebut peradaban Islam, karena aroma spiritual-agamanya (al-dîn) lebih terasa dan menonjol. Berangkat dari hal tersebut, artikel ini akan mengurai secara rinci tentang makna dan konsep peradaban, di mana akan dilakukan komparasi konsep antara peradaban Barat dengan peradaban Islam.

Peradaban Islam telah meletakkan dasar istimewa, berdiri diatas dasar yang tiada duanya, menyediakan petunjuk yang melimpah ruah dari setiap petunjuknya mempunyai peran dalam pertumbuhan. Keistimewaan dan nilainya juga memberikan pengaruhnya dalam hitungan peradaban tersebut dengan berbagai macam perbedaan berharga, perubahan dan penjelasan yang gamblang dari pada peradaban-peradaban umat terdahulu. Hal ini telah diakui oleh Gustave Le Bon dalam satu perkataannya, “Sesungguhnya dunia Arab berkembang demikian pesat membawa peradaban baru, yang jauh berbeda dengan peradaban sebelumnya.(Gustave Le bon, The Arab ccilivization, hal. 153)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun