Lalu apa tujuan dari pendidikan Islam? Menurut Zakiyah Daradjat, pendidikan Islam mempunyai tujuan yang jelas dan tegas seperti tujuan Islam yang jelas dan pasti, yakni untuk membina manusia agar menjadi hamba Allah yang saleh dengan seluruh aspek kehidupan yang mencakup perbuatan, pikiran, dan perasaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut harus ada keseimbangan sistem pendidikan. Pendidikan harus mengintegrasikan antara ilmu umum dan ilmu agama agar dapat mencetak para intelektual yang saleh.
Rombakan dan renovasi sistem pendidikan perlu dilakukan apabila memang dibutuhkan. Muhammad Abduh tercatat pernah melakukan rombakan pendidikan Islam di Al Azhar. Ia berpendapat bahwa kewajiban belajar tidak hanya mempelajari kitab berbahasa arab yang berisi tentang dogma untuk membela Islam. Akan tetapi, kewajiban belajar itu juga terletak pada sains modern dan sejarah Eropa. Agar mengetahui sebab Eropa bisa meraih kejayaan.
Di Indonesia sendiri tokoh seperti KH. Ahmad Dahlan, KH. Wahid Hasyim dan masih banyak yang lainya juga mengusahakan untuk mengintegasikan ilmu agama dan ilmu umum. Meski, pada waktu itu mendapat banyak kecaman. Bagi KH. Wahid Hasyim tidak semua yang dari barat itu buruk apalagi dalam hal ilmu pengetahuan.
Integrasi ilmu agama dan ilmu umum penting di lakukan karena selain menghindari perilaku yang jumud atau statis juga menghindari manusia yang berkembang hanya dalam aspek intelektual saja tanpa memiliki moral dan rasa tanggung jawab kepada Allah.
Perbaikan pendidikan secara berkala dengan memperhatikan berbagai tantangan yang dihadapi merupakan hal utama dalam pembangunan umat manusia maupun negara. Pendidikan harus menjadi suatu yang diprioritaskan karena berkat pendidikanlah manusia dapat secara sadar menemukan dan menggunakan kelebihannya untuk kemaslahatan bersama. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H