14 Desember 2022, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya atau biasa yang disebut Untag mengadakan program KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) yang bertempat di RW02 Menur Pumpungan. Â
Mengusung tema "Penguatan Ikon Kampung Wisata Surabaya" M Ainun Maruf Taufik ikut serta dalam program KKN tahun ini dan berpartisipasi di bidang lingkungan. kegiatan KKN tersebut dilaksanakan pada 12 November - 18 Desember selama 6 minggu setiap hari sabtu dan minggu dengan salah satu Dosen Pendamping Lapangan Fransisca Benedicta Avira Citra Pramita, S.I.Kom., M.Med.Kom. Â
Berfokus pada bidang lingkungan, masalah utama yang terjadi di RW02 Menur Pumpungan Surabaya yaitu sampah. Untuk mengatasi sampah yang yang berlebih maka perlu adanya alat untuk pengolahan sampah, komposter menjadi alternatif untuk alat tersebut.Â
Komposter adalah sebuah alat pengolahan sampah organik untuk membuat kompos. Kompos adalah pupuk alami (organik) yang terbuat dari bahan-bahan hijauan dan bahan organik lain yang sengaja ditambahkan untuk mempercepat proses pembusukan, misalnya kotoran ternak. Â Â
Berikut cara pembuatan komposter dengan pemanfaatan ember bekas:Â
1. Persiapkan bahan-bahan seperti: Ember bekas dengan ukuran 25 kg, pipa ukuran inch, sambungan pipa T, penutup pipa ukuran inch, kran air, saringan.Â
2. Potong pipa dengan panjang 15 cm sebanyak 5 buah, dan panjang 25 cm sebanyak 1 buah.Â
3. Lubangi ember dengan mata bor ukuran 3/4 inch sebagai tempat pemasangan penyangga dan kran air.Â
4. Lubangi pipa untuk saluran udara.Â
5. Buat saringan dengan menggunakan penutup ember .Â
6. Pasang pipa yang digunakan sebagai penyangga.Â
7. Kemudian, masukkan saringan.
8. Pasang kran air.Â
9. Lem semua bagian agar tidak terjadi kebocoran dan tidak ada udara yang masuk.Â
10. Pasang penutup ember.Â
11. Cat bagian luar ember jika diperlukan agar terlihat lebih menarik.Â
12. Komposter siap digunakan.Â
Berikut penerapan Komposter untuk pembuatan kompos: Â
1. Siapkan sampah organik dan zat pengurai EM4 dan molase.Â
2. Potong kecil-kecil sampah organik tersebut kurang lebih 2 cm.Â
3. Masukkan sampah organik yang sudah dipotong ke dalam komposter.Â
4. Campurkan zat pengurai seperti EM4 dengan cara menyemprotkan setiap kali memasukkan sampah organik.Â
5. Â Tutup rapat komposter.Â
6. Diamkan selama 2 minggu untuk proses pengomposan.Â
7. Dari proses tersebut didapat pupuk organik cair susulan dan pupuk padat.Â
Dengan diadakannya pembuatan komposter diharapkan bisa membantu mengurangi sampah organik wilayah Menur Pumpungan RW02 Surabaya. Kegiatan ini diharapkan pengelolahan sampah organik bisa terus dikembangkan sebagai salah satu wadah masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan cara pemanfaatan alat pengelolahan sampah organik tersebut.Â
#untagsurabaya #kitauntagsurabaya #untukindonesia #untagsurabayakeren #ecocampus #kampuskompeten #kampusmerdeka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H