Mohon tunggu...
Mohammad Sofyan
Mohammad Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Programer Penelitian Sosial Ekonomi CV ODIS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Kembali Nilai-Nilai Karakter Bangsa Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045

1 Mei 2024   18:30 Diperbarui: 1 Mei 2024   18:36 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Pemerintah memiliki Visi Indonesia Emas 2045 yang bercita-cita mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Cita-cita ini bisa diwujudkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan yang relevan, untuk mewujudkannya dibutuhkan Penguatan Karakter, guna menyukseskan Visi Indonesia Emas 2045.

Untuk mewujudkan dan membentuk karakter bangsa Indonesia, diperlukan nilai-nilai yang harus ada dalam setiap warga negara yang  sesuai  dengan nilai-nilai  Pancasila  dan  diharapkan terwujud dalam kehidupan sehari-hari meliputi: (1) Religius, (2) Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8) Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu, (10)  Semangat  Kebangsaan,  (11)  Cinta  Tanah  Air,  (12)  Menghargai  Prestasi,  (13) Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta Damai, (15) Gemar Membaca, (16) Peduli Lingkungan, (17) Peduli Sosial, dan (18) Tanggung Jawab.

Religius

Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha  Esa  yang  diwujudkan dengan taat beribadah dan kegiatan keagamaan agar menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa. Manusia yang bertakwa adalah manusia yang melaksanakan perintah dan menjauhi larangan  Tuhan-Nya.

Enam Agama yang diakui di Indonesia yakni (1) Islam, (2) Kristen, (3) Katolik, (4) Hindu, (5) Buddha, dan (6) Khonghucu, mengajarkan umat-Nya selalu berbuat baik, saling menghormati sesama mahluk ciptaan-Nya tanpa melihat strata dan kasta. Hal ini sebagai modal dasar untuk 17 nilai-nilai berikutnya, karena hanya dengan pondasi religiusitas yang kokoh kuat yang mampu menopang nilai-nilai Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat  Kebangsaan, Cinta  Tanah  Air, Menghargai  Prestasi, Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, dan Tanggung Jawab.

Religiusitas juga dapat mencakup aspek moral, etika, dan nilai-nilai yang diambil dari ajaran agama yang dipraktikkan. Bagi banyak orang, religiusitas juga menjadi sumber kekuatan, harapan, dan panduan dalam kehidupan sehari-hari.

Jujur

Menumbuhkan sikap dan perilaku sesuai nilai dan norma dengan berkata dan berbuat apa adanya. Sikap  yang  menunjukkan  mau mengatakan  apa  adanya,  yang benar ya benar dan salah ya salah dalam kehidupan nyata. Dengan nilai religiusitas yang dimiliki pribadi-pribadi bangsa, diharapkan tumbuh pribadi-pribadi yang menjunjung tinggi kejujuran dalam tingkah laku kehidupannya, karena agama apapun pasti mengajarkan nilai kejujuran bagi seluruh pemeluknya.

Selain itu, kejujuran juga melibatkan kesetiaan terhadap prinsip-prinsip moral dan integritas pribadi, serta konsistensi antara kata-kata dan tindakan. Orang yang jujur dikenal sebagai individu yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan dalam berbagai situasi, dan kejujuran mereka sering dihargai dalam hubungan pribadi, profesional, dan sosial.

Toleransi

Dalam kemajemukan, agar terpelihara kerukunan dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat, perlu dikembangkan nilai toleransi. Sikap saling mengormati, memberi kesempatan  orang  lain  untuk melakukan sesuatu dalam memenuhi  kebutuhan hidupnya, baik secara jasmani dan rohani.

Dengan religiusitas yang sudah tertanam dalam hati, maka akan tumbuh pribadi-pribadi yang memiliki toleransi yang tinggi dengan kemajemukan bangsa yang indah, karena hanya orang yang tertanam nilai-nilai agama yang kuat dalam dirinya yang mampu toleran dalam kehidupannya.

Toleransi bukan hanya tentang mengakui perbedaan, tetapi juga tentang sikap terbuka, pengertian, dan sikap inklusif terhadap orang lain, tanpa memandang latar belakang atau identitas mereka. Hal ini memungkinkan masyarakat yang beragam untuk hidup bersama secara damai, saling mendukung, dan berkontribusi pada kehidupan bersama dengan rasa hormat dan penghargaan.

Disiplin

Kepatuhan dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Tuhan-Nya, juga kepatuhan terhadap norma dan peraturan yang berlaku, baik peraturan yang dibuat pemerintah maupun peraturan adat istiadat luhur yang berlaku di masyarakat.

Indonesia memiliki adat istiadat yang beragam karena penduduknya heterogen. Masyarakat heterogen ini memiliki norma, nilai, dan tradisi masyarakat yang masih berlaku hingga kini.

Orang yang disiplin biasanya memiliki struktur dalam kehidupan mereka, mengatur waktu dengan baik, dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas mereka. Disiplin juga penting dalam menciptakan kebiasaan yang positif dan mempertahankan produktivitas serta kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan.

Kerja Keras 

Semangat yang pantang menyerah untuk mendapatkan sesuatu dengan tidak bertentangan dengan ajaran Ilahi, norma, nilai dan tradisi masyarakat yang positif. Orang yang bekerja keras biasanya memiliki ketekunan, determinasi, dan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan atau tujuan mereka. Mereka tidak hanya mengandalkan bakat atau keberuntungan semata, tetapi juga berkomitmen untuk melakukan usaha maksimal dan meningkatkan diri secara terus-menerus. Kerja keras sering kali menjadi kunci utama dalam mencapai kesuksesan dan pencapaian yang signifikan dalam berbagai bidang kehidupan.

Kreatif

Banyak  memunculkan  gagasan yang  baik  dan  inovatif  dalam kehidupan. Orang yang kreatif sering kali memiliki kemampuan untuk melihat hubungan yang tidak jelas atau membuat asosiasi yang tidak biasa antara konsep-konsep yang berbeda. Mereka dapat memanfaatkan pengalaman, pengetahuan, dan imajinasi mereka untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dapat diekspresikan dalam berbagai bidang, termasuk seni, ilmu pengetahuan, teknologi, bisnis, dan banyak lagi, dan sering kali menjadi aset penting dalam memecahkan masalah, merangsang inovasi, dan menciptakan nilai tambah.

Mandiri

Sikap yang mempunyai kepercayaan untuk mampu berkarya sendiri, memenuhi kebutuhan sendiri, dan mampu berusaha  sendiri.   Sikap tangguh dan terus berjuang meskipun menghadapi berbagai rintangan, hambatan, dan tantangan. Orang yang mandiri memiliki kepercayaan diri, keteguhan, dan keterampilan untuk mengatasi tantangan dan mengambil inisiatif dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka juga cenderung memiliki kemampuan untuk mengelola waktu, sumber daya, dan tanggung jawab secara efektif, sehingga mereka dapat mencapai kemandirian secara maksimal dalam berbagai aspek kehidupan. 

Demokratis 

Sikap  ikut  serta  dalam  kegiatan baik  di  sekolah,  masyarakat,  dan berbangsa serta bernegara. Demokrasi dapat diimplementasikan dalam berbagai bentuk, mulai dari demokrasi representatif di mana warga memilih perwakilan mereka, hingga demokrasi langsung di mana warga secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan melalui referendum atau inisiatif rakyat. Tujuan utama dari sistem demokratis adalah menciptakan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kepentingan rakyat, serta menjaga keseimbangan kekuasaan antara lembaga-lembaga negara. 

Rasa Ingin Tahu  

Keinginan untuk selalu mengetahui yang baru dalam rangka mengembangkan kemampuan dan kemauannya. Rasa ingin tahu sering kali merupakan motor penggerak di balik pembelajaran, eksplorasi, dan penelitian, karena menginspirasi seseorang untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka dan memahami fenomena-fenomena yang kompleks.

Rasa ingin tahu tidak hanya mendorong seseorang untuk mencari jawaban, tetapi juga untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri mereka sendiri. Hal ini dapat memicu kreativitas, inovasi, dan perkembangan intelektual serta emosional. Selain itu, rasa ingin tahu sering kali merupakan kunci untuk mengatasi ketidakpastian atau kesulitan, karena mendorong seseorang untuk mencari solusi atau pemahaman yang lebih baik terhadap situasi yang dihadapi.

Semangat Kebangsaan 

Semangat kebangsaan yang diharapkan adalah kebangsaan dalam arti luas yakni  sikap cinta terhadap bangsanya sendiri dan menganggap bangsa lain juga baik, atau  tidak  merendahkan  bangsa lain.

Semangat kebangsaan mendorong solidaritas, persatuan, dan rasa saling mendukung di antara warga negara, serta dorongan untuk berkontribusi secara positif dalam memajukan kepentingan bersama negara atau bangsa mereka.

Semangat kebangsaan dapat muncul dari berbagai sumber, termasuk pengalaman pribadi, pendidikan, nilai-nilai keluarga, atau peristiwa sejarah penting. Ini juga dapat diperkuat melalui simbol-simbol nasional, seperti bendera, lambang, lagu kebangsaan, atau perayaan budaya yang memperingati identitas nasional.

Namun, penting untuk dicatat bahwa semangat kebangsaan juga dapat memiliki sisi gelapnya, seperti chauvinisme atau nasionalisme yang ekstrem, yang dapat mengarah pada sikap intoleransi terhadap orang lain yang dianggap "asing" atau "berbeda". Oleh karena itu, penting untuk mengimbangi semangat kebangsaan dengan penghargaan terhadap keberagaman dan kesetaraan antara individu dan kelompok dalam masyarakat.

Cinta Tanah Air 

Cinta  tanah  air  dalam  arti  selalu mencintai  produk  dalam  negeri, cinta   budaya   sendiri   serta menggunakan  Bahasa  Indonesia dengan baik dan benar. Sikap mental yang dilandasi oleh rasa cinta, siap membela dan rela berkorban untuk tanah air, bangsa, dan negara. Kesederhanaan: Sikap mental yang rendah hati dalam tingkah laku dan tutur kata yang selalu bersahaja.

Cinta tanah air mendorong individu untuk merawat dan melindungi lingkungan, memperjuangkan kepentingan bersama, dan berpartisipasi dalam kehidupan politik, sosial, dan ekonomi negara mereka. Ini juga mencakup rasa tanggung jawab untuk membangun dan memelihara masyarakat yang inklusif, adil, dan berkelanjutan bagi semua warga negara.

Cinta tanah air sering kali tercermin dalam tindakan nyata seperti patriotisme, pengorbanan untuk kepentingan umum, dan semangat untuk menjaga kedamaian dan keamanan negara. Ini adalah salah satu aspek penting dari identitas nasional dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi individu dan komunitas dalam memajukan kebaikan bersama dan mencapai cita-cita yang lebih besar.

Menghargai Prestasi 

Sikap tolerasi yang tinggi adalah menghargai  prestasi  orang  lain serta  mau  menggunakan  karya orang lain. Sikap menghargai prestasi tidak hanya mencakup memberikan pujian atau penghargaan secara langsung kepada individu yang meraih prestasi, tetapi juga melibatkan mendukung dan memotivasi orang lain untuk mencapai prestasi mereka sendiri. Ini dapat dilakukan melalui dukungan moral, pembinaan, atau memberikan kesempatan bagi orang lain untuk berkembang dan menunjukkan potensi mereka.

Menghargai prestasi juga dapat menciptakan lingkungan yang positif di mana pencapaian diakui dan dihargai, sehingga mendorong lebih banyak usaha dan motivasi untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar. Ini dapat memicu siklus positif di mana individu merasa didukung dan diakui atas usaha mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja dan prestasi mereka secara keseluruhan.

Bersahabat/Komunikatif 

Sikap bersahabat dan komunikatif tanpa  membedakan  agama,  ras, jenis  kelamin  dan  orientasi politiknya. Bersahabat berarti dapat membuat orang merasa nyaman dan diterima dalam interaksi sosial. Ini melibatkan kemampuan untuk membina hubungan yang hangat, ramah, dan terbuka dengan orang lain, serta kesediaan untuk berbagi cerita, pengalaman, dan pikiran secara bersama-sama.

Sementara itu, menjadi komunikatif berarti memiliki keterampilan komunikasi yang baik, seperti kemampuan untuk mengungkapkan ide-ide dengan jelas, mendengarkan dengan empati, dan memahami pesan yang disampaikan oleh orang lain. Ini juga melibatkan kemampuan untuk membaca isyarat non-verbal dan mengadaptasi gaya komunikasi sesuai dengan situasi dan audiens yang berbeda.

Kombinasi antara bersahabat dan komunikatif memungkinkan seseorang untuk membangun hubungan yang kuat dan positif dengan orang lain, serta menjadi efektif dalam berkomunikasi dan berinteraksi dalam berbagai konteks sosial, profesional, dan pribadi.

Cinta Damai 

Cintai  damai  terhadap  sesama manusia  dalam  segala  aspek kehidupan  dan mengakui bahwa manusia  sebagai  ciptaan  Tuhan Yang  Maha  Esa  mempunyai kedudukan yang sama. 

Cinta damai adalah keadaan saling menghargai, memahami, dan menerima perbedaan antara individu atau kelompok dengan tujuan menciptakan kedamaian, keselarasan, dan harmoni dalam hubungan interpersonal, sosial, atau antarbangsa. Ini melibatkan sikap toleransi, empati, dan keinginan untuk bekerja sama untuk mencapai pemahaman dan penyelesaian yang adil atas konflik atau perbedaan pendapat. Cinta damai membawa kedamaian bukan hanya dalam diri sendiri tetapi juga dalam hubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitar.

Cinta damai juga mencakup sikap toleransi, empati, dan keadilan terhadap semua individu, tanpa memandang perbedaan agama, ras, etnis, atau latar belakang lainnya. Ini adalah landasan penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan, di mana setiap orang merasa aman, dihargai, dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.

Selain itu, cinta damai tidak hanya tentang ketenangan eksternal, tetapi juga tentang kedamaian batiniah dan emosional. Ini melibatkan proses penyelesaian konflik internal, pencarian kedamaian dalam pikiran dan hati, serta kesediaan untuk berdamai dengan diri sendiri dan orang lain.

Gemar Membaca 

Merupakan kegiatan dalam rangka untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan agar tidak tertinggal dengan bangsa lain. Kebiasaan membaca secara teratur dapat membantu meningkatkan keterampilan bahasa, memperkaya kosakata, dan meningkatkan pemahaman tentang berbagai subjek. Selain itu, membaca juga dapat menjadi sumber inspirasi, hiburan, dan relaksasi yang efektif, membantu seseorang untuk melarikan diri dari kehidupan sehari-hari atau mengeksplorasi ide-ide dan cerita yang menarik.

Gemar membaca juga merupakan fondasi penting dalam pengembangan kritis pikiran, imajinasi, dan kreativitas. Ini dapat membantu seseorang untuk mengembangkan pemikiran analitis, mengasah kemampuan berpikir kritis, dan memperluas pandangan mereka tentang dunia. Selain itu, membaca juga dapat merangsang daya pikir, memperkuat daya ingat, dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

Peduli Lingkungan 

Kepedulian  terhadap  lingkungan merupakan   bukti   kecintaan terhadap alam dibuktikan dengan cara memelihara dan merawatnya serta tidak melakukan pengrusakan terhadap alam. 

Orang yang peduli lingkungan cenderung melakukan tindakan-tindakan seperti mengurangi penggunaan energi, mendukung daur ulang, mengurangi pembuangan sampah, dan mendukung upaya-upaya konservasi alam. Mereka juga mungkin terlibat dalam kampanye-kampanye untuk memperjuangkan kebijakan perlindungan lingkungan atau berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sukarela yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan atau menghijaukan area lokal.

Peduli lingkungan juga melibatkan penghargaan terhadap keanekaragaman hayati, perlindungan habitat alami, dan kesadaran akan dampak perubahan iklim global terhadap ekosistem dan kehidupan manusia. Ini adalah sikap yang penting dalam menjaga keseimbangan ekologi, mempromosikan keadilan lingkungan, dan memastikan keberlanjutan sumber daya alam bagi semua makhluk hidup di planet ini.

Peduli Sosial 

Peka terhadap lingkungan sosial serta mempunyai rasa kesetiakawanan sosial. Orang yang peduli sosial cenderung memperhatikan dan merespons isu-isu sosial yang ada di sekitar mereka, seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, diskriminasi, atau kebutuhan kesehatan dan pendidikan. Mereka mungkin terlibat dalam kegiatan amal, sukarelawan, atau advokasi untuk memperjuangkan keadilan sosial dan meningkatkan kualitas hidup orang-orang yang kurang beruntung.

Selain itu, peduli sosial juga mencakup upaya untuk membangun komunitas yang inklusif, saling mendukung, dan berempati, di mana setiap individu dihargai dan didukung untuk mencapai potensi mereka secara penuh. Ini melibatkan promosi nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan, dan rasa hormat terhadap hak asasi manusia untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang atau identitas mereka.

Tanggung Jawab 

Sikap  berani  menanggung  resiko terhadap apa yang telah dilakukan apalagi  setelah  ditetapkannya  hal itu untuk dilakukan. Setiap tugas dan kewajiban selalu diikuti oleh tanggung jawab, baik tanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME maupun tanggung jawab terhadap sesama manusia.

Tanggung jawab dapat memiliki banyak dimensi, termasuk tanggung jawab pribadi, tanggung jawab sosial, dan tanggung jawab profesional. Tanggung jawab pribadi mencakup kewajiban untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan diri sendiri, serta menghormati hak dan kebutuhan orang lain dalam hubungan pribadi dan keluarga. Tanggung jawab sosial melibatkan kontribusi positif terhadap masyarakat, seperti membayar pajak, mematuhi hukum, dan berpartisipasi dalam kegiatan sukarela atau amal. Sedangkan tanggung jawab profesional mengacu pada kewajiban untuk menjalankan tugas dan kewajiban yang sesuai dengan standar profesional dalam bidang tertentu.

Tanggung jawab sering kali dilihat sebagai aspek penting dari kedewasaan dan kematangan, karena melibatkan kemampuan untuk mengambil kontrol atas tindakan dan keputusan kita sendiri, serta mengakui dampaknya terhadap orang lain dan lingkungan. Ini adalah nilai yang penting dalam membangun hubungan yang sehat, memperkuat keterpercayaan, dan mempromosikan keadilan dalam masyarakat.

Dengan penguatan karakter yang tepat, baik dalam masyarakat maupun dalam kepemimpinan, Indonesia dapat melangkah maju menuju visi Indonesia Emas 2045 dengan keyakinan dan kesuksesan yang lebih besar. Untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045, penguatan karakter harus menjadi fokus utama dalam pendidikan, pembangunan masyarakat, dan kebijakan publik secara keseluruhan. Hal ini membutuhkan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan semua pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter yang kuat dan berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun