Mohon tunggu...
Mohammad Sofyan
Mohammad Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Programer Penelitian Sosial Ekonomi CV ODIS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemahaman Terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)

28 Oktober 2023   12:51 Diperbarui: 28 Oktober 2023   13:54 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan 15. Kehidupan di Darat (Life on Land)

Melindungi, memulihkan, dan mempromosikan pengelolaan berkelanjutan terhadap ekosistem darat adalah langkah-langkah yang krusial untuk mempertahankan keanekaragaman hayati dan keseimbangan lingkungan. Berikut adalah beberapa strategi umum yang dapat diambil untuk mencapai tujuan tersebut: (1) Pembentukan Kawasan Lindung. Menetapkan kawasan lindung atau taman nasional untuk melindungi ekosistem darat dan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, dan Menegakkan hukum dan peraturan yang berlaku di kawasan lindung untuk mencegah aktivitas yang merusak; (2) Praktik Pertanian Berkelanjutan. Menerapkan praktik pertanian berkelanjutan yang mengurangi dampak negatif terhadap tanah dan ekosistem, dan Menggunakan metode pertanian organik dan mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia; (3) Rehabilitasi Lahan Terdegradasi. Mengidentifikasi dan memulihkan lahan yang telah mengalami degradasi melalui proyek-proyek rehabilitasi dan reforestasi, dan Menerapkan teknik konservasi tanah dan air untuk mencegah erosi dan degradasi lanjutan; (4) Pengelolaan Air dan Sungai. Menerapkan kebijakan pengelolaan air yang berkelanjutan untuk melindungi ekosistem sungai dan danau, dan Mencegah pencemaran air melalui pengelolaan limbah industri dan domestik; (5) Pemberdayaan Komunitas Lokal. Menglibatkan komunitas lokal dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan sumber daya alam, dan Memberdayakan masyarakat untuk melaksanakan praktik-praktik berkelanjutan dan konservasi; (6) Pendidikan Lingkungan. Memberikan pendidikan lingkungan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi, dan Mengembangkan program pendidikan di sekolah-sekolah yang mempromosikan pemahaman tentang ekosistem darat; (7) Pengelolaan Kehutanan yang Berkelanjutan. Menerapkan prinsip-prinsip kehutanan yang berkelanjutan, termasuk sistem pengelolaan hutan yang dapat dipertahankan jangka panjang, dan Mendorong sertifikasi hutan berkelanjutan untuk memastikan bahwa produk kayu berasal dari praktik pengelolaan yang bertanggung jawab; dan (8) Penelitian dan Pemantauan. Melakukan penelitian ilmiah untuk memahami dinamika ekosistem darat dan identifikasi masalah-masalah yang perlu ditangani, dan Mendirikan sistem pemantauan yang efektif untuk mengukur perubahan dalam ekosistem dan mengambil tindakan yang sesuai.

Pilar 4. Pembangunan Hukum dan Tata kelola

Pembangunan hukum dan tata kelola merupakan dua hal yang sangat penting untuk memastikan suatu masyarakat berjalan dengan baik. Pembangunan hukum melibatkan pembuatan, pengembangan, dan penegakan hukum untuk menciptakan sistem hukum yang adil dan efektif. Sedangkan tata kelola menekankan pada pengelolaan yang baik dan transparan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pemerintahan, bisnis, dan organisasi.

Dalam konteks pembangunan hukum, langkah-langkahnya mencakup penyusunan undang-undang, peraturan, dan kebijakan yang sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan masyarakat. Proses ini juga mencakup pemberdayaan lembaga-lembaga penegak hukum untuk memastikan bahwa hukum diterapkan dengan adil dan konsisten.

Sementara itu, tata kelola yang baik melibatkan pengembangan struktur organisasi yang efisien, transparan, dan akuntabel. Hal ini juga termasuk pembentukan mekanisme pengawasan dan akuntabilitas yang kuat untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Dalam tata kelola yang baik, keputusan diambil dengan keterlibatan semua pihak yang terkait dan melibatkan aspek partisipatif.

Kedua aspek ini saling terkait karena pembangunan hukum yang baik memerlukan tata kelola yang baik, dan sebaliknya. Tanpa tata kelola yang baik, penerapan hukum dapat menjadi tidak efektif atau bahkan dapat disalahgunakan. Sebaliknya, tanpa hukum yang kuat, tata kelola yang baik mungkin sulit dijalankan karena kurangnya landasan hukum yang jelas.

Ketika hukum dan tata kelola bekerja bersama, mereka dapat membentuk dasar bagi masyarakat yang adil, aman, dan berkelanjutan. Langkah-langkah konkret untuk mencapai hal ini termasuk reformasi hukum, peningkatan transparansi, pemberantasan korupsi, dan penguatan lembaga-lembaga yang terlibat dalam penegakan hukum dan pengelolaan pemerintahan.

Tujuan 16. Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Kuat (Peace, Justice, and Strong Institutions)

Memastikan perdamaian, keadilan, dan lembaga yang efektif, inklusif, dan transparan. Untuk memastikan perdamaian, keadilan, dan lembaga yang efektif, inklusif, dan transparan, beberapa langkah strategis dapat diambil. Berikut adalah beberapa saran umum: (1) Penguatan Sistem Hukum. Memastikan independensi sistem peradilan, Meningkatkan aksesibilitas keadilan untuk semua lapisan masyarakat, Memperkuat penegakan hukum terhadap pelanggaran hak asasi manusia, dan Mengembangkan dan memperbarui peraturan hukum untuk mencerminkan nilai-nilai keadilan dan keberlanjutan; (2) Pemberdayaan Lembaga Keamanan dan Penegak Hukum. Melatih aparat keamanan dalam menghormati hak asasi manusia, Memastikan lembaga penegak hukum bebas dari korupsi dan intervensi politik, dan Mendorong kerja sama internasional untuk mengatasi ancaman lintas batas; (3) Peningkatan Partisipasi Masyarakat. Membangun kesadaran masyarakat akan hak-hak mereka, Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, dan Menyediakan mekanisme umpan balik dan pengaduan untuk masyarakat; (4) Transparansi dan Akuntabilitas. Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan kebijakan dan sumber daya publik, Mendukung lembaga-lembaga pengawas independen, dan Menegakkan akuntabilitas di tingkat pemerintah dan sektor swasta; (5) Pendidikan dan Kampanye Kesadaran. Memberikan pendidikan hukum dan hak asasi manusia, dan Menggalakkan kampanye kesadaran untuk memerangi diskriminasi dan ketidaksetaraan; (6) Diplomasi dan Negosiasi. Mendorong dialog antarnegara untuk menyelesaikan konflik, Berupaya mencapai perjanjian internasional yang mempromosikan perdamaian dan keadilan; (7) Pembangunan Ekonomi dan Sosial. Memastikan distribusi yang adil dari manfaat pembangunan ekonomi, dan Mengatasi ketidaksetaraan ekonomi yang dapat menjadi sumber ketegangan; (8) Kerjasama Internasional. Melibatkan komunitas internasional dalam mendukung upaya perdamaian dan keadilan, dan Berpartisipasi dalam organisasi internasional yang mempromosikan nilai-nilai tersebut; (9) Inovasi Teknologi untuk Pemantauan. Menggunakan teknologi untuk meningkatkan transparansi dan pemantauan lembaga-lembaga pemerintahan, dan Menerapkan solusi teknologi untuk mendeteksi dan mencegah pelanggaran hak asasi manusia; dan (10) Penguatan Nilai-nilai Kemanusiaan. Mendorong toleransi, penghargaan terhadap keragaman, dan penolakan terhadap kekerasan, dan Mendukung program-program pendidikan dan budaya yang mempromosikan perdamaian dan keadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun