Tujuan 9. Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (Industry, Innovation, and Infrastructure)
Membangun infrastruktur yang tangguh, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan, dan mendorong inovasi. Industri, Inovasi, dan Infrastruktur merupakan tiga elemen kunci yang saling terkait dan mendukung dalam pembangunan ekonomi dan sosial suatu negara. (1) Industri merujuk pada sektor ekonomi yang terlibat dalam produksi barang dan jasa. Ini mencakup sektor manufaktur, pertambangan, konstruksi, dan lainnya. Pentingnya pengembangan sektor industri yang kuat dapat memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan memperluas pangsa pasar internasional. Adapun tantangan: Beberapa tantangan di sektor industri melibatkan keberlanjutan lingkungan, efisiensi energi, dan kebutuhan untuk terus berinovasi guna meningkatkan daya saing; (2) Inovasi mencakup pengembangan dan penerapan ide baru, teknologi, atau metode untuk meningkatkan proses produksi, produk, atau layanan. Pentingnya inovasi adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Melalui penelitian dan pengembangan, serta adopsi teknologi baru, suatu negara dapat meningkatkan efisiensi, daya saing, dan kesejahteraan masyarakatnya. Adapun tantangan inovasi melibatkan keuangan untuk riset dan pengembangan, perlindungan hak kekayaan intelektual, serta integrasi inovasi ke dalam sektor industri yang ada; (3) Infrastruktur mencakup fasilitas fisik dan organisasi yang mendukung operasi ekonomi dan kehidupan sehari-hari. Ini mencakup transportasi, energi, telekomunikasi, dan fasilitas umum lainnya. Pentingnya Infrastruktur yang baik adalah fondasi bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Akses yang baik ke transportasi, energi, dan komunikasi meningkatkan konektivitas dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Adapun tantangan infrastruktur melibatkan investasi besar-besaran, pemeliharaan yang efisien, serta peningkatan keberlanjutan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan.
Tujauan 10. Pengurangan Ketidaksetaraan (Reduced Inequality)
Mengurangi ketidaksetaraan di dalam dan antara negara. Tujuan utamanya adalah mencapai distribusi yang lebih merata dalam masyarakat, sehingga semua individu memiliki akses yang setara terhadap peluang dan sumber daya. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai pengurangan ketidaksetaraan melibatkan: (1) Pendidikan yang Merata. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan untuk semua lapisan masyarakat dapat membantu mengurangi kesenjangan dalam keterampilan dan peluang; (2) Akses Terhadap Layanan Kesehatan. Memastikan akses yang setara terhadap layanan kesehatan dan perlindungan sosial dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan dalam kesehatan; (3) Kebijakan Pekerjaan yang Adil. Menerapkan kebijakan yang mendukung upah yang adil, kondisi kerja yang baik, dan perlindungan hak pekerja dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan ekonomi; (4) Pengentasan Kemiskinan. Mengurangi kemiskinan dapat membantu mengatasi ketidaksetaraan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat; (5) Pemberdayaan Perempuan. Memberdayakan perempuan dengan memberikan hak yang setara dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan keputusan ekonomi, dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan gender; (6) Kebijakan Fiskal yang Adil. Menerapkan kebijakan fiskal yang adil dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dengan memastikan bahwa beban pajak dan alokasi sumber daya didistribusikan secara merata; (6) Partisipasi Masyarakat. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan mendukung masyarakat yang lebih inklusif dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan; dan (7) Perlindungan Hak Asasi Manusia. Memastikan perlindungan hak asasi manusia bagi semua individu, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi, dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil.
Tujuan 17. Kemitraan untuk Tujuan (Partnerships for the Goals)
Meningkatkan sarana pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui kemitraan global yang kuat. Tujuan ini bertujuan untuk memperkuat implementasi dan revitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa poin kunci, yaitu: (1) Kemitraan dalam Pembangunan. Tujuan ini menggarisbawahi pentingnya kemitraan yang kuat antara negara-negara maju dan berkembang, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Kemitraan ini dianggap krusial untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan; (2) Keuangan untuk Pembangunan. Salah satu aspek kunci dari SDG 17 adalah penggalangan dana dan dukungan keuangan untuk pembangunan berkelanjutan. Ini mencakup upaya untuk meningkatkan investasi dalam infrastruktur, inovasi, dan sektor-sektor kunci lainnya; (3) Teknologi dan Inovasi. Kemitraan diperlukan untuk memfasilitasi transfer teknologi dan inovasi, khususnya dari negara maju ke negara berkembang. Kolaborasi global dalam pengembangan dan penerapan teknologi berkelanjutan adalah salah satu fokus utama; (4) Data, Monitoring, dan Evaluasi. Penting untuk memiliki sistem pengumpulan data yang kuat, pemantauan yang efektif, dan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa progres menuju tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan dapat diukur dengan tepat; (5) Perdagangan Internasional. Menekankan pentingnya sistem perdagangan internasional yang adil dan inklusif. Ini melibatkan berbagai aspek, termasuk pengurangan hambatan perdagangan, kebijakan yang mendukung perdagangan yang inklusif, dan pemberdayaan ekonomi di negara-negara berkembang; (6) Kapasitas Institusional. Peningkatan kapasitas institusional di tingkat nasional dan internasional merupakan aspek penting dari kemitraan untuk tujuan. Ini termasuk dukungan dalam pengembangan kebijakan, perencanaan, dan pelaksanaan program pembangunan.
Pilar 3. Pembangunan Lingkungan
Pembangunan lingkungan dapat merujuk pada berbagai aspek pembangunan yang berkaitan dengan lingkungan, dan konteksnya dapat bervariasi tergantung pada bidang atau sektor tertentu. Pembangunan Lingkungan, mencakup:Â
Tujuan 6. Air Bersih dan Sanitasi (Clean Water and Sanitation)
Memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih dan sanitasi untuk semua yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang. Berikut adalah beberapa poin kunci, yaitu: (1) Akses Universal Terhadap Air Bersih dan Sanitasi. Memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang terjangkau, andal, aman, dan berkelanjutan terhadap air bersih, adapun Risiko dan Tantangannya yaitu kurangnya akses terhadap air bersih dapat menyebabkan penyakit air dan mempengaruhi kesehatan masyarakat. (2) Peningkatan Kualitas Air. Mengurangi polusi air, menghentikan pelepasan bahan kimia dan limbah berbahaya ke perairan. Adapun Risiko dan Tantangannya adalah pencemaran air dapat merusak ekosistem air dan membahayakan kesehatan manusia yang menggunakan air tersebut; (3) Sanitasi dan Pengelolaan Limbah. Meningkatkan sanitasi dengan memastikan akses universal ke fasilitas sanitasi yang aman dan layak. Adapun Risiko dan Tantangannya adalah sanitasi yang buruk dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat; (4) Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan. Mengelola sumber daya air secara berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan air yang cukup untuk keperluan sekarang dan masa depan. Adapun Risiko dan Tantangannya adalah Overpumping dan perubahan iklim dapat mengancam ketersediaan air bersih; dan (5) Partisipasi dan Keterlibatan Masyarakat. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air dan pengambilan keputusan terkait sanitasi. Adaoun Risiko dan Tantangannya adalah tidak melibatkan masyarakat dapat menghambat keberlanjutan upaya pembangunan air bersih dan sanitasi.
Tujauan 11. Kota yang Berkelanjutan (Sustainable Cities and Communities)