Membuat kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, tahan bencana, dan berkelanjutan. Kota berkelanjutan (sustainable cities) merupakan konsep pembangunan perkotaan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang ramah lingkungan, ekonomi yang kuat, dan sosial yang inklusif. Konsep ini diintegrasikan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 11, yaitu "Membangun kota dan pemukiman manusia yang inklusif, aman, tahan bencana, dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa karakteristik kota berkelanjutan: (1) Efisiensi Energi dan Penggunaan Sumber Daya. Penerapan teknologi hijau untuk mengurangi konsumsi energi, dan Penggunaan sumber daya secara efisien, termasuk air, tanah, dan bahan bangunan; (2) Transportasi Berkelanjutan. Sistem transportasi umum yang efisien dan ramah lingkungan, Pengembangan infrastruktur untuk bersepeda dan berjalan kaki, dan Penyediaan ruang untuk transportasi berkelanjutan seperti kereta api ringan dan bus cepat. (3) Pengelolaan Sampah. Program daur ulang dan pengelolaan sampah yang efektif, dan Pengurangan penggunaan bahan-bahan sekali pakai; (4) Taman dan Ruang Terbuka Hijau. Peningkatan ruang terbuka hijau untuk kesehatan dan keindahan lingkungan, dan Pelestarian dan penanaman pohon untuk mengurangi dampak perubahan iklim; (5) Inovasi Teknologi. Penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan pengelolaan perkotaan, dan Penggunaan sensor pintar untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya; (6) Inklusivitas Sosial dan Kesetaraan. Akses universal terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan, dan Memastikan bahwa pembangunan perkotaan tidak meninggalkan kelompok masyarakat tertentu; (7) Ketahanan Terhadap Bencana. Perencanaan perkotaan yang mempertimbangkan risiko bencana, dan Infrastruktur yang tahan gempa, banjir, dan bencana alam lainnya; (8) Partisipasi Masyarakat. Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan, dan Mendorong partisipasi warga dalam pengelolaan lingkungan setempat; dan (9) Ekonomi Berkelanjutan. Diversifikasi ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan, dan Mendorong pertumbuhan ekonomi yang tidak merugikan lingkungan.
Tujuan 12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (Responsible Consumption and Production)
Mendorong pengembangan dan implementasi praktik konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dan memastikan bahwa semua orang memiliki informasi yang cukup tentang dampak lingkungan dari konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Konsumsi dan produksi yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan degradasi lingkungan, termasuk kehilangan keanekaragaman hayati, emisi gas rumah kaca, dan pencemaran air. Dengan mengadopsi praktik yang bertanggung jawab, kita dapat menjaga sumber daya alam untuk generasi mendatang.
Tindakan yang Dianjurkan: (1) Efisiensi Sumber Daya: Mendorong efisiensi dalam penggunaan sumber daya, termasuk energi dan bahan baku; (2) Pengurangan Limbah: Mengurangi limbah melalui praktik daur ulang dan pengelolaan limbah yang lebih baik; (3) Produk Berkelanjutan: Mendorong pengembangan produk yang lebih tahan lama, mudah didaur ulang, dan ramah lingkungan; dan (4) Kesadaran Konsumen: Meningkatkan kesadaran konsumen tentang dampak produk dan layanan yang mereka beli.
Perusahaan diharapkan untuk mengadopsi praktik produksi yang lebih berkelanjutan dan untuk mengkomunikasikan informasi produk yang relevan kepada konsumen. Model bisnis berkelanjutan yang mengintegrasikan kepedulian lingkungan dapat menjadi keunggulan kompetitif.
Masyarakat sipil dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan mendukung perubahan perilaku. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kebijakan dan regulasi yang mendorong praktik konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Tantangan utama termasuk mengubah pola konsumsi yang tidak berkelanjutan dan menciptakan sistem produksi yang lebih berkelanjutan secara global.
Tujuan 13. Tindakan Terhadap Perubahan Iklim (Climate Action)
 Mengambil tindakan segera untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya. Tindakan terhadap perubahan iklim sangat penting, dan ada beberapa cara yang bisa diambil baik oleh individu maupun pemerintah. Beberapa di antaranya termasuk: (1) Edukasi dan Kesadaran. Menyebarkan informasi tentang perubahan iklim dan dampaknya kepada masyarakat dapat meningkatkan kesadaran. Dengan pemahaman yang lebih baik, orang cenderung lebih terbuka terhadap perubahan perilaku; (2) Efisiensi Energi. Mengurangi konsumsi energi dengan menggunakan teknologi yang lebih efisien, mengurangi limbah energi, dan mempromosikan praktik efisiensi energi di rumah, bisnis, dan industri; (3) Energi Terbarukan. Meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang menyumbang besar pada emisi gas rumah kaca; (4) Transportasi Berkelanjutan. Mendukung transportasi publik, sepeda, dan mobil listrik dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi; (5) Pengelolaan Limbah. Meminimalkan pembuangan sampah, mendaur ulang, dan mempraktikkan pengelolaan limbah yang berkelanjutan dapat mengurangi dampak lingkungan; (6) Perlindungan Hutan. Hutan berfungsi sebagai penyerap karbon alamiah. Melindungi hutan dan mendorong praktek kehutanan berkelanjutan sangat penting dalam mitigasi perubahan iklim; (7) Kebijakan Pemerintah. Mendukung kebijakan dan regulasi yang mendukung pengurangan emisi, peningkatan energi terbarukan, dan perlindungan lingkungan; (8) Inovasi Teknologi. Mendorong riset dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan, seperti teknologi karbon rendah dan metode produksi yang lebih bersih; (9) Kerjasama Internasional. Kerjasama global diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim. Negara-negara perlu bekerja sama untuk mengembangkan solusi dan berbagi sumber daya; dan (10) Pengembangan Pasar Hijau. Mendukung pertumbuhan pasar untuk produk dan layanan yang ramah lingkungan dapat mendorong inovasi dan penggunaan praktik berkelanjutan.
Tujuan 14. Kehidupan di Bawah Air (Life Below Water)
Melindungi, memulihkan, dan mempromosikan pengelolaan berkelanjutan terhadap ekosistem air sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan memastikan ketersediaan sumber daya air yang memadai untuk keberlanjutan hidup. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan tersebut: (1) Konservasi Sumber Daya Air. Mendorong praktik konservasi air di tingkat rumah tangga, industri, dan pertanian, Memasang peralatan efisiensi air dan teknologi hemat air, dan Mengelola daerah tangkapan air untuk memastikan infiltrasi air ke dalam tanah; (2) Pembersihan dan Perlindungan Ekosistem Air. Mencegah polusi air melalui regulasi dan pengawasan ketat terhadap pembuangan limbah industri dan domestik, Melindungi dan merestorasi ekosistem sungai, danau, rawa, dan pantai, dan Menerapkan praktik-praktik pertanian berkelanjutan untuk mengurangi erosi tanah dan pencemaran air oleh pestisida dan pupuk; (3) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Menerapkan perencanaan tata ruang yang memperhatikan keberlanjutan sumber daya air, Mengelola daerah aliran sungai secara terpadu untuk meminimalkan banjir dan menjaga kualitas air, dan Menggalakkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air; (4) Pengendalian Pemanasan Global. Mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penggunaan energi terbarukan dan efisiensi energi, dan Melindungi hutan dan ekosistem lain yang dapat mengurangi kadar karbon dioksida di atmosfer; (5) Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat. Memberikan pendidikan lingkungan kepada masyarakat tentang pentingnya air dan ekosistem air, dan Mendorong perilaku yang berkelanjutan dalam penggunaan air sehari-hari; (6) Kerjasama Antar Pihak. Membangun kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mengatasi masalah sumber daya air bersama-sama, dan Melibatkan komunitas lokal dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan sumber daya air; dan (7)Riset dan Inovasi. Mendorong riset untuk pemahaman yang lebih baik tentang ekosistem air dan dampak perubahan iklim, dan Mengembangkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah ketersediaan air dan polusi.