Memastikan kesehatan yang baik dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua orang. Tujuan ini tercantum dalam Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan memberikan fokus pada upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kesejahteraan secara umum. Berikut adalah beberapa aspek utama dari Tujuan 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan: (1) Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Umum. Mendorong upaya pencegahan penyakit menular dan tidak menular, dan memberikan akses universal kepada layanan kesehatan berkualitas, termasuk vaksinasi, pengobatan, dan perawatan kesehatan reproduksi; (2) Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak. Menurunkan angka kematian ibu dan anak, dan Memberikan akses kepada semua wanita untuk mendapatkan layanan kesehatan reproduksi yang aman; (3) Pengendalian Penyakit Menular. Mengendalikan dan memberantas penyakit menular seperti HIV/AIDS, malaria, dan tuberkulosis; (4) Mengatasi Penyakit Tidak Menular. Memerangi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker melalui promosi gaya hidup sehat; (5) Peningkatan Kesejahteraan Mental. Mengatasi stigma terkait masalah kesehatan mental, dan Menyediakan layanan kesehatan mental yang terjangkau dan efektif; (6) Akses ke Obat-obatan dan Vaksin. Memastikan ketersediaan obat-obatan yang terjangkau dan vaksin bagi semua; (7) Penguatan Sistem Kesehatan. Meningkatkan kapasitas sistem kesehatan nasional, dan Memastikan keberlanjutan pembiayaan dan infrastruktur kesehatan; (8) Pengembangan Keamanan Pangan. Meningkatkan keamanan pangan dan gizi, dan Memberikan akses kepada pangan yang cukup dan bergizi bagi semua; dan (9) Kolaborasi Internasional. Meningkatkan kolaborasi internasional dalam penelitian dan pengembangan obat-obatan, dan Memberikan bantuan dan dukungan bagi negara-negara berkembang dalam memperkuat sistem kesehatan mereka.
Tujuan 4. Pendidikan Berkualitas (Quality Education)
Memastikan pendidikan inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan untuk semua. Pendidikan berkualitas (quality education) adalah suatu konsep yang menekankan pentingnya memberikan pendidikan yang baik, efektif, dan relevan bagi setiap individu. Pendidikan berkualitas mencakup berbagai aspek, mulai dari kurikulum yang baik, metode pengajaran yang efektif, hingga lingkungan belajar yang mendukung. Berikut adalah beberapa karakteristik dan prinsip yang terkait dengan pendidikan berkualitas: (1) Kurikulum yang Relevan. Pendidikan berkualitas harus menyediakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia nyata. Hal ini melibatkan identifikasi dan inklusi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia kerja; (2) Metode Pengajaran yang Efektif. Pendidikan berkualitas membutuhkan metode pengajaran yang inovatif dan efektif. Guru perlu memahami gaya belajar siswa dan menggunakan strategi pengajaran yang sesuai untuk memastikan pemahaman dan penerapan konsep; (3) Pendekatan Inklusif. Pendidikan berkualitas harus inklusif, memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang sama terhadap peluang belajar tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau kemampuan; (4) Evaluasi yang Holistik. Proses evaluasi harus mencakup berbagai aspek, termasuk keterampilan akademis, keterampilan sosial, dan pengembangan karakter. Hal ini membantu memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kemajuan siswa; (5) Lingkungan Belajar yang Mendukung. Pendidikan berkualitas membutuhkan lingkungan belajar yang aman, mendukung, dan memotivasi. Fasilitas fisik, dukungan psikologis, dan interaksi positif di antara siswa dan guru semuanya berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar; (6) Pengembangan Keterampilan Hidup. Pendidikan tidak hanya tentang pemerolehan pengetahuan akademis, tetapi juga pengembangan keterampilan hidup yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan sehari-hari, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kerja sama; (7) Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat. Pendidikan berkualitas melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mendukung proses pembelajaran. Kolaborasi antara sekolah, guru, orang tua, dan komunitas dapat memperkuat pendidikan dan memastikan dukungan yang lebih besar untuk siswa; dan (8) Penggunaan Teknologi Pendidikan. Integrasi teknologi dalam pengajaran dapat meningkatkan aksesibilitas, memberikan variasi dalam metode pengajaran, dan membantu siswa mengembangkan keterampilan digital yang penting.
Tujuan 5. Kesetaraan Gender (Gender Equality)
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua wanita dan anak perempuan. Merujuk pada konsep bahwa semua individu, tanpa memandang jenis kelamin mereka, memiliki hak yang sama, tanggung jawab, dan peluang dalam semua aspek kehidupan. Ini mencakup kesetaraan dalam bidang pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan. Beberapa aspek kunci dari kesetaraan gender melibatkan: (1) Pendidikan. Menjamin akses yang sama terhadap pendidikan bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin. Hal ini mencakup eliminasi diskriminasi gender dalam kurikulum, pemilihan guru, dan penyediaan sumber daya pendidikan; (2) Pekerjaan. Memberikan hak yang sama dalam hal pembayaran, promosi, dan akses terhadap peluang pekerjaan. Mengatasi stereotip gender di tempat kerja dan memastikan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki peluang yang setara di berbagai sektor; (3) Kesehatan. Memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang setara terhadap layanan kesehatan dan informasi kesehatan, termasuk isu-isu kesehatan reproduksi. Mengatasi ketidaksetaraan dalam penelitian medis dan pengembangan obat; (4) Partisipasi Politik. Mendorong partisipasi yang setara dalam proses pengambilan keputusan politik. Ini mencakup peningkatan representasi perempuan di berbagai tingkat pemerintahan dan lembaga politik; (5) Ketidaksetaraan Budaya. Melawan stereotip dan norma budaya yang mendukung ketidaksetaraan gender. Ini bisa melibatkan perubahan dalam media, budaya populer, dan norma sosial yang mendukung peran dan ekspektasi yang setara bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin; (6) Hak Reproduksi. Memastikan hak reproduksi bagi semua individu, termasuk akses terhadap layanan kesehatan reproduksi, informasi, dan kontrol atas tubuh mereka sendiri; dan (7) Penghapusan Kekerasan Gender. Melawan kekerasan berbasis gender, termasuk pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya yang memengaruhi perempuan dan laki-laki.
Pilar 2. Pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu negara. Pilar ini mencakup berbagai aspek yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi, distribusi kekayaan, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan Ekonomi, mencakup:
Tujuan 7. Energi Terjangkau dan Bersih (Affordable and Clean Energy)
Memastikan akses terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern terhadap energi untuk semua. Tujuan ini dirumuskan untuk mengatasi tantangan energi global, termasuk akses yang terjangkau, efisiensi energi, dan penggunaan energi bersih. Berikut beberapa poin penting terkait dengan tujuan ini: (1) Akses Universal Terhadap Energi. Tujuan ini menekankan perlunya memastikan akses universal terhadap layanan energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern. Hal ini berarti memastikan bahwa semua orang di seluruh dunia memiliki akses terhadap energi untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, seperti penerangan, memasak, dan kebutuhan energi sehari-hari lainnya; (2) Peningkatan Efisiensi Energi. Tujuan ini juga mencakup upaya untuk meningkatkan efisiensi energi dalam berbagai sektor, baik industri, transportasi, maupun sektor rumah tangga. Peningkatan efisiensi energi dapat membantu mengurangi konsumsi energi keseluruhan dan dampak lingkungan negatif; (3) Penggunaan Energi Bersih dan Terbarukan. Aspek lain dari tujuan ini adalah mempromosikan penggunaan energi bersih dan terbarukan. Sumber energi seperti matahari, angin, air, dan bioenergi dianggap sebagai alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan dibandingkan dengan bahan bakar fosil, yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif lainnya terhadap lingkungan; (4) Investasi dalam Infrastruktur Energi. Pencapaian tujuan ini juga melibatkan investasi dalam infrastruktur energi yang berkelanjutan. Pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang memanfaatkan teknologi ramah lingkungan dapat membantu memperluas akses ke energi bersih; dan (5) Pengembangan Teknologi Energi. Tujuan ini mendorong inovasi dan pengembangan teknologi baru dalam sektor energi. Hal ini termasuk penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi biaya energi terbarukan, dan mempercepat adopsi teknologi bersih.
Tujuan 8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth)
Mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pekerjaan layak, dan pengentasan kemiskinan. Tujuan ini bertujuan untuk memastikan adanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus memberikan pekerjaan yang layak bagi semua orang. Berikut adalah beberapa aspek kunci yang terkait dengan tujuan ini: (1) Pekerjaan Layak (Decent Work) mencakup Upah yang Layak: Memastikan bahwa semua pekerja menerima upah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka dan keluarga. Kondisi Kerja yang Aman dan Sehat: Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk semua pekerja, dengan mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit terkait pekerjaan. dan Keseimbangan Kehidupan Kerja: Memastikan adanya keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi bagi pekerja; (2) Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan. Pertumbuhan Inklusif, untuk memastikan bahwa hasil dari pertumbuhan ekonomi didistribusikan secara adil di antara semua lapisan masyarakat, termasuk yang kurang mampu, dan Pengurangan Ketidaksetaraan untuk mengurangi ketidaksetaraan dalam akses terhadap peluang ekonomi, sumber daya, dan keuntungan; (3) Peningkatan Produktivitas dan Inovasi. Pendidikan dan Pelatihan untuk meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan bagi semua agar masyarakat dapat menghadapi perubahan dalam dunia kerja yang terus berubah, dan Inovasi dan Teknologi untuk mendorong inovasi dan adopsi teknologi yang berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi; (4) Pengurangan Pengangguran dan Pekerjaan Dignitas. Pengurangan Pengangguran untuk mengurangi tingkat pengangguran melalui kebijakan ekonomi yang mendukung pertumbuhan sektor-sektor yang berpotensi menciptakan pekerjaan, dan Pekerjaan Dignitas untuk memastikan bahwa pekerjaan yang diciptakan adalah pekerjaan yang bermartabat, menghormati hak asasi manusia, dan bebas dari eksploitasi; dan (5) Perlindungan Hak Buruh. Kebebasan Berserikat dan Negosiasi Bersama: Memastikan hak pekerja untuk membentuk serikat pekerja dan melakukan negosiasi bersama dengan pengusaha, dan Pemberantasan Kerja Paksa dan Perbudakan: Melawan kerja paksa, perbudakan, dan pekerjaan anak.