Walaupun beberapa pemain top mundur, namun turnamen ini tetap menarik untuk disimak. Apalagi dengan para pemain China yang mulai turun gunung setelah banyak yang tidak mengikuti berbagai turnamen tahun ini.
Yang terakhir tentu mundurnya skuad timnas bulutangkis Indonesia. Persatuan bulutangkis seluruh Indonesia PBSI secara resmi menyatakan menarik diri dari BWF world championship atau kejuaraan dunia tahun ini.
Merebaknya virus Covid-19 Omicrom di Eropa menjadi pertimbangan. Keputusan ini tentu menimbulkan pro kontra. Di satu sisi banyak yang mendukung dengan alasan demi keamanan dan kesehatan atlet menjadi pertimbangan utama.Â
Di sisi lain banyak juga yang mengkritik. keputusan ini. BWF selaku induk organisasi bulutangkis dunia menyayangkan absennya tim Indonesia di Spanyol.
Bahkan seorang jurnalis Denmark dengan keras mengkritik keputusan sebagai hal yang memalukan. Namun keputusan sudah diketok. Pengalaman pahit di All England tentu masih membekas dan sulit dilupakan. Ya, saat pagelaran all England tahun ini, tim bulutangkis Indonesia dipaksa untuk mundur karena aturan pemerintah Inggris.
Ironisnya keputusan ini diambil saat para pemain sudah mulai bertanding dan para official merasa diperlakukan dengan layak. Para pemain, pelatih, pengurus dan pecinta bulutangkis tanah air memendam kekecewaan yang besar.
Mungkin PBSI tidak ingin kejadian di all England terjadi lagi di Spanyol. Rasanya memang hambar jika turnamen bulutangkis tidak dihadiri para pemain Indonesia. Namun, Kejuaraan Dunia tetap berjalan dan masih menarik terlepas dari mundurnya beberapa pemain dunia dan tim Indonesia. Pemain yang bertanding akan bertarung habis-habisan untuk menutup tahun ini dengan status juara dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI