Apa itu moral ?
Apa itu bahan adiktif ?
Apa itu racun bagi tubuh ?
Apa itu unsur ?
Sangat tidak cocok dan “konyol” jika Tuhan memberitahukan dengan menyebut otak, syaraf dimana nama tersebut harus dijelaskan dengan menunjukkan benda. Dan mungkin seharusnya pengetahuan tersebut harus diketahui oleh manusia sendiri dan menamakan sendiri apa itu otak, syaraf, organ dan lain lain.
Sama halnya dengan larangan tentang larangan Homoseks, perzinahan, dan lain lain tuhan pada jaman dahulu tidak mungkin menjelaskannya dengan cara yang tidak dimengerti manusia pada jaman itu.
Sebaliknya jika ada hal yang dikatakan Ilmiah namun sangat bertentangan dengan kitab suci maka bisa diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian ilmiah itu masih belum lengkap dan teruji dengan baik. Hal ini yang menjadi kesesatan JIL (jaringan islam liberal) pendukung Homoseks, perzinahan, pluralisasi agama, sekuler.
Jika ada yang bilang Homoseks dan perzinahan itu aman dan tidak punya pengaruh apa pun terdahadap manusia (mungkin ada penelitian ini dulu) maka dipastikan penelitian itu tidak benar.
Ilmu pengetahuan manusia itu lah yang masih belum bisa mengitepretasikan, memahami dan memberi penjelasan atas larangan tentang suatu tindakan. Teknologi, ilmu pengetahuan bidang alam, sosial yang tercanggih lah yang bisa mengitepretasikan kenapa suatu hal dilarang oleh kitab suci.
Kitab suci juga tidak mungkin melarang yang dalam penelitian Ilmiah atau Hukum alam ini aman dilakukan oleh manusia.
Contohnya : ada larangan dalam kitab suci bahwa untuk mencapai kesucian tidak boleh “menikah” (wah, bisa berabe nahan nafsu biologis seumur hidup).