Rasional dan Empiris
Update 06-08-2012
.
Untuk memulai mengenai pendekatan rasional dan emipiris terlebih dahulu perlu diketahui penjelasan tentang cabang Filsafat yakni Ontologi.
.
Ontologi
Kata ontologi berasal dari perkataan Yunani, yaitu : Ontos : being, dan Logos : Logic
Jadi ontology adalah the theory of being qua being ( teori tentang keberadaan sebagai keberadaan ). Atau bisa juga ilmu tentang yang ada.
.
Secara istilah ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada yang merupakan realiti baik berbentuk jasmani atau kongkrit maupun rohani atau abstrak.
.
Keberadaan di Dunia ini terdapat 2 jenis :
Keberadaan Real (point 1)
yakni hal hal atau entitas yang memang nyata di Luar Pikiran
Contoh : laut, gunung, rumah, hewan, tanah dll
.
Keberadaan Imajiner (Point 2)
yakni hal hal yang nyata yang ada hanya di dalam pikiran
.
Contoh Imajiner seperti :
“Angka”
dimana “angka” hanya ada di dalam pikiran dan digunakan untuk membantu memikirkan jumlah yang ada di dalam hal yang nyata. Angka berguna untuk membantu proses berfikir matematika
“angka” di setiap bangsa berbeda beda bentuknya karena memang penggunaan “angka” merupakan alat bantu.
Jika ditanya bentuk angka dalam dunia nyata tidak ada. Karena yang dibuat bentuk 1, 2, 3 dalam pahatan batu atau plastik yang biasanya dipajang adalah bentuk perwakilan saja.
.
Fungsi Matematika (Perkalian, “pembagian”, “pengurangan”)
Fungsi tersebut hanya ada dalam pikiran dan menjadi pembantu kita dalam berfikir tentang matematika atau berhitung untung rugi suatu kegiatan perdagangan.
.
Bentuk Geometri (segitiga, kotak, lingkaran)
Sama seperti contoh diatas dimana bentuk bentuk ini hanya menjadi bayangan, pemikiran dalam otak manusia untuk membentuk benda yang ingin dibuat atau sedang dirancang. Bila ada benda yang berbentuk kotak atau segitiga maka benda tersebut merupakan suatu benda yang “berbentuk segitiga”.
.
.
Keberadaan Real (komponen atau Bagian dari Point 1)
Eksistensi INDEPENDEN atau SUBSTANSI
Keberadaan independen merupakan suatu keberadaan benda (materi) yang asli dan sebenarnya.
.
Eksistensi DEPENDEN atau ATRIBUT
Keberadaan dependen merupakan suatu (materi) keberadaan benda itu tidak berdiri sendiri dan bisa terpengaruh oleh hal hal lain yang ada di sekitarnya.
.
Contoh :
Contoh pertama
Kertas A4 sinar dunia jika kita lihat secara aslinya berwarna putih.
Namun dalam jika kertas A4 tersebut kita terangi atau sorot dengan senter yang terang akan berwarna kekuning kuningan karena terkena cahaya senter tersebut.
.
Contoh kedua
Baju yang kita pakai bisa berubah warna dari aslinya jika terkena tinta atau suatu hal yang bisa merubah warna.
.
Contoh ketiga
Seorang wanita bisa agak berubah wajahnya jika terkena hiasan yang pas atau menarik.
Seorang akan berubah wjahnya jika terkena olesan hiasan seniman yang melakukan body painting atau untuk melakukan spesial efek film.
.
.
Keberadaan Imajiner (komponen atau bagian dari Point 2)
Abstraksi DIMENSIONAL atau RELASIONAL
Abstraksi dimensional bisa dilihat dalam contoh yang ada di bagian imajiner.
.
Abstraksi KETIADAAN atau KEMUSTAHILAN
Sedangkan abstraksi “ketiadaan” atau “kemustahilan” suatu bayangan atau pikiran tentang suatu yang “tidak ada sama sekali” atau “ketiadaan”.
(agak susah bahasanya)
.
Nah yang dimaksud dengan Pendekatan empiris yakni pendekatan yang berdasarkan “Keberadaan Real”.
Sedangkan rasional itu menurut Kant adalah suatu pemikiran yang masuk akal tetapi menggunakan aturan hukum alam. Dengan kata lain, menurut Kant rasional itu ialah kebenaran akal yang diukur dengan hukum alam. Bisa disebut juga dengan logis-rasional.
Rasional atau logis rasional dalam ontologis derajatnya masuk dalam kategori Imajiner yang terbentuk atas persepsi Realita Empiris (kondisi alam) yang faktual. Fungsi Rasional atau Logis-Rasional adalah sebagai relasi atau komparasi antar obyek dalam realitas empiris, Ia membandingkan, mengukur, dan mengidentifikasikan tiap tiap obyek.
.
----------------Pembahasan-----------------
.
Penjelasan mudahnya Empiris
Empiris merupakah hal yang dapat di Inderawi. Hal hal yang dirasakan oleh manusia dengan indranya.
Contoh :
Api merupakan suatu yang panas karena pernah menyentuhnya
Es merupakan suatu yang dingin karena pernah menyentuhnya
Gunung itu besar karena pernah melihatnya dan membandingkan dengan bukit
Lautan itu dalam karena pernah tenggelam
Dan lain lain
.
Rasional
Rasional merupakan hal yang didapat dari pikiran manusia
Atau bahasa sulitnya Rasionalisme adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma atau ajaran agama.
Contoh :
Contoh pertama
Ketika kita melihat Tv yang tidak berfungsi dengan baik maka dapat di “pikir” dan dipastikan kalo ada komponen di dalam TV yang rusak atau sudah perlu diganti. Pemikiran tentang ada sesuatu yang tidak beres ini merupakan suatu hal rasional yang timbul dari fenomena TV.Dan dapat dipastikan pikiran rasional ini benar.
.
Contoh Kedua
Ketika kita melihat rumah terdapat di tengah hutan seperti link digambar
http://bestautodesign.com/wp-content/uploads/2010/09/Forest-House-Design-by-Willis-N.-Mills.jpg
“pikiran” pasti mulai memunculkan ide bahwa rumah tersebut ada yang membuat.
Hal seperti itu merupakan bentuk rasional yang tercipta dari pikiran kita dan dipastikan bahwa rumah tersebut ada yang mebuat dan tidak mungkin rumah tersebut terbentuk sendirinya dimana alasan alasannya seperti bahan bahan rumah tersebut tidak terdapat dalam 1 kawasan . struktur rumah tersebut tidak bisa dibuat tanpa ada penyusun awal. Perlu konsep matang dan pengerukan dari tanah dll. Hal tersebut merupakan bentuk pemikiran rasional.
.
Contoh Ketiga
Ketika kita berbicara mengenai “cahaya” yang begitu terang. Dan ketika kita tahu bahwa cahaya merupakan “benda”. Dan pengamatan kita akan cahaya yang begitu tiba tiba menerangi daerah dengan luas yang jauh dapat dipastikan bahwa pikiran kita akan menyimpulkan bahwa Cahaya memiliki “kecepatan yang tinggi” meskipun tidak mengetahui kecepatan yang pastinya.
.
Contoh Keempat
Permasalahan “konsep jumlah kebenaran” ketika kita berbica mengenai jumlah kebenaran maka seperti tulisan sebelumnya Tentang “Konsep Kebenaran” (http://filsafat.kompasiana.com/2012/07/15/konsep-kebenaran/) . maka jumlah kebenaran tidak banyak dan kebenaran sesuai konteks. Hasil pemikiran ini merupakan bentuk rasional.
.
Terkadang kebenaraan tidak perlu dicari dengan 2 metode Empiris dan Rasioan namun bisa dicari dengan 1 metode saja.
Correct Me If I am Wrong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H