Kenapa Harus Menentukan Target Pasar?
Sebagai perusahaan yang ingin untung, kita tidak mau menggelontorkan dana besar-besaran untuk marketing dan beriklan, secara membabi buta. Sebaliknya, kita harus memastikan kalau setiap rupiah yang kita investasikan dalam berbagai bentuk marketing, bisa mendatangkan calon customer yang serius ingin membeli produk kita.Â
Supaya usaha marketing kita efektif dan efisien, Kita tidak bisa memasarkan barang dan jasa kita ke semua orang. Justru, kita harus menargetkan orang-orang yang paling berpotensi untuk jadi customer, dan membuat berbagai konten maupun iklan khusus untuk orang-orang ini. Tapi, bagaimana cara kita mengenali kelompok paling potensial tersebut? Kali ini, kita akan belajar cara menentukan target pasar.
Tahap-tahap Menentukan Target Pasar
Kumpulkan Data Customer
Kumpulkan data dari customer, terutama yang setia memakai produk maupun jasa dari kamu atau perusahaan kamu. Dari sini, kamu akan tahu siapa saja yang benar-benar berminat dengan produk kamu. Beberapa pertanyaan dasar yang bisa kamu jadikan acuan, misalnya:
Siapa yang sudah membeli produk kamu?
Kenapa mereka memilih produk perusahaan kamu, dibandingkan kompetitor?
Apa kesukaan, hobi, pekerjaan, usia, gender, dan ciri-ciri lain mereka?
Berapa pendapatan rata-rata mereka?
Selain kelompok customer yang sudah ada, kelompok mana lagi yang menurutmu akan mendapatkan manfaat dari produk kamu?
Dan lain-lain.
Analisis Data dari Media Sosial
Di tahun 2024 ini, kamu wajib menggunakan alat-alat seperti Google Analytics, Google Trends, Ahrefs, Semrush, dan sejenisnya. Kenapa? Karena kita harus tahu apa yang diinginkan oleh calon customer kita, dan media sosial adalah "bank data" yang terbaik. Kamu bukan cuma bisa meramalkan produk apa saja yang akan laku di pasaran, tapi juga tentang konten apa saja yang paling menarik untuk audiens kamu agar di-klik dan berujung pada transaksi.
Lihat Strategi dari Kompetitor
Kamu bisa mengamati beberapa kompetitor terdekat terhadap produk dan jasa yang kamu jual. Terutama, kompetitor yang dirasa punya keunggulan dibandingkan dengan perusahaan kamu. Dari situ, kamu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti berikut:
Apakah para kompetitor kamu menargetkan kelompok customer yang sama dengan perusahaan kamu?
Apakah mereka menargetkan segmen pasar yang kamu bahkan belum terpikir untuk masuki?
Bagaimana cara mereka menjual dan memposisikan perusahaan maupun produk mereka di mata customer?Â
Dan sebagainya.
Setelah menjawab berbagai pertanyaan itu, kamu bisa menentukan dengan bijak, siapa saja yang akan kamu targetkan dalam konten, iklan, email, dan berbagai metode pemasaran kamu.
Jual Benefit, Jangan Jual Fitur Produkmu
Fokuslah untuk menjelaskan manfaat (benefit) dari produk kamu. Ingat, customer tidak peduli komposisi kimiawi dari seporsi mie ayam. Customer hanya ingin tahu apakah mie ayam tersebut enak atau tidak.
Dengan berfokus pada benefit, kita jadi semakin tahu siapa saja yang benar-benar menginginkan produk kita. Apakah kita menjual produk yang menaikkan "gengsi" pembelinya? Apakah kita menjagokan produk yang simpel, murah, dan mudah digunakan? Benefit yang berbeda akan mengarah kepada target pasar yang berbeda.
Buat Pernyataan Tentang Target Pasar Perusahaan Kamu
Bagian ini kedengaran mudah, tapi sebenarnya sangat penting. Di tahap ini, kamu sudah tahu target pasar yang tepat untuk perusahaan kamu. Sekarang, kamu bisa mulai membangun koneksi dengan orang-orang yang menjadi target pasar itu. Caranya dimulai dengan membuat pernyataan di website, media, atau bentuk konten lainnya yang bisa diakses oleh calon customer.Â
Misalnya, kamu menjual software bisnis yang simpel dan lengkap, mudah digunakan, serta tidak harus mengeluarkan biaya-biaya tambahan. Maka, perusahaan kamu bisa mengeluarkan pernyataan seperti ini:
"Untuk kamu yang butuh aplikasi bisnis paling lengkap dan simpel."
Dengan begitu, kamu tidak cuma menarik perhatian orang-orang yang menjadi target pasar, tapi sekaligus menyingkirkan kompetitor yang tidak memiliki kelebihan seperti perusahaan kamu. Ingin tahu lebih jauh tentang strategi dan aplikasi bisnis? Pelajari lebih dalam tentang bisnis, akuntansi, dan ERP, di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H