Mohon tunggu...
Mohamad Sindhu Partomo
Mohamad Sindhu Partomo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis IT dan Bisnis

Penulis berbagai artikel tentang teknologi dan bisnis, tertarik dengan isu supply chain dan enterprise resource planning. Bekerja sebagai copywriter untuk berbagai brand terkemuka.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Apa Itu Procurement dan Apa Saja Tugasnya?

22 November 2023   11:41 Diperbarui: 22 November 2023   11:55 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Apa Itu Procurement?

Purchasing, buyer, atau procurement adalah karyawan atau divisi yang bertugas membeli barang dan jasa untuk kebutuhan perusahaan. Semua perusahaan membutuhkan jasa dan bahan baku dalam proses produksinya, dan inilah tanggung jawab purchasing. 

Perusahaan bisa menghabiskan lebih dari 50% budgetnya untuk purchasing, terutama di industri manufaktur yang padat dengan bahan baku mentah. Seorang staf procurement yang baik akan menemukan vendor yang tepat, membeli barang dan jasa sesuai kebutuhan perusahaan, dengan harga yang paling menguntungkan. Jadi, staf procurement atau purchasing harus paham kebutuhan spesifik perusahaan, besaran anggarannya, dan apa saja rencana perusahaan di masa depan.

Apa Saja Tugas Procurement?

1. Merencanakan Pengadaan

Staf purchasing harus pandai berkomunikasi dengan divisi-divisi lain, dan memahami kebutuhan mereka akan barang, bahan baku, dan jasa. Staf purchasing juga bertugas mendiskusikan anggaran untuk setiap proses pembelian dan pengadaan, supaya pengeluaran perusahaan bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas kerja dan produksi.

Staf purchasing biasanya memakai perangkat analisis TCO atau Total Cost of Ownersship. Analisis ini berguna untuk membandingkan beberapa vendor berdasarkan uang yang dikeluarkan. Artinya, kita tidak asal mencari penjual barang dan jasa paling murah, tapi memilih vendor yang memberikan output maksimal untuk setiap rupiah yang dikeluarkan. 

2. Memilih Vendor Terbaik

Setelah membuat perencanaan, langkah selanjutnya adalah memilih vendor yang paling cocok. Staf purchasing akan mencari vendor yang memiliki reputasi baik, selalu berhasil memenuhi kontrak procurement, punya laporan keuangan yang sehat, dan bisa melayani pengiriman dengan baik.

Untuk menjaga operasional tetap lancar, sebaiknya kita memilih vendor yang jaraknya paling dekat dengan pabrik atau kantor. Tujuannya agar biaya transportasi lebih hemat dan barang atau jasa bisa sampai tepat waktu. Untuk mendapat harga yang lebih baik atau pengadaan lebih cepat, kita bisa mengusulkan kerjasama untuk jangka panjang.

Keuntungan dari bekerjasama dengan vendor langganan adalah: lebih hemat waktu dalam pengadaan, bisa dapat harga lebih murah, pembayaran lebih fleksibel, dan tidak kewalahan karena harus mencari vendor baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun