Mohon tunggu...
Mohamad Sindhu Partomo
Mohamad Sindhu Partomo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis IT dan Bisnis

Penulis berbagai artikel tentang teknologi dan bisnis, tertarik dengan isu supply chain dan enterprise resource planning. Bekerja sebagai copywriter untuk berbagai brand terkemuka.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa Itu Odoo Open Source ERP?

8 September 2023   10:15 Diperbarui: 8 September 2023   15:45 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa Itu Odoo?


Odoo mulai dilirik sebagai pilihan software bisnis  di Indonesia, karena banyaknya perusahaan yang menyediakan layanan berbasis Odoo. Software apakah Odoo itu, dan layanan seperti apa yang diberikan?

Kegunaan software seperti Odoo adalah untuk membantu perusahaan mengelola berbagai aspek operasional seperti akuntansi, keuangan, manufaktur, supply chain, stok, pembelian serta penjualan, sumber daya manusia, dan lain-lain.

Apa bedanya Odoo dengan software seperti Accurate atau Jurnal?

Berbeda dengan software accounting seperti Accurate atau Jurnal, Odoo adalah software Enterprise Resource Planning atau ERP. Berbeda dengan software accounting yang umumnya memiliki fungsi terbatas pada akuntansi dan finansial, software ERP memiliki modul dengan fungsi seperti accounting, customer relationship management, human resources, dan berbagai modul lainnya yang terintegrasi. 

Salah satu keunikan Odoo adalah adanya 14.300 pilihan modul (disebut juga dengan "aplikasi" di situs Odoo) yang dibuat oleh komunitas Odoo, sehingga software ERP ini menjadi salah satu pilihan yang cukup fleksibel untuk berbagai kebutuhan bisnis. User sendiri perlu memilah modul mana yang diperlukan untuk bisnisnya. Dari sekian banyak jumlah modul milik Odoo ini, penambahan setiap modul yang digunakan akan menambah fungsi sekaligus biaya implementasi software Odoo tersebut. 

Odoo Sebagai Open Source Software

Odoo adalah software open source, yang berarti kode programnya bisa diakses dan dimodifikasi oleh developer manapun. Didirikan oleh Fabien Pinckaers dari Belgia, Odoo yang sebelumnya dikenal dengan nama OpenERP mulai banyak dipakai sejak tahun 2010. Pada tahun 2014, OpenERP berganti nama menjadi Odoo. Kini Odoo digunakan oleh 2 juta lebih pengguna di 120+ negara. 

Di Indonesia, Odoo ditawarkan sebagai produk yang dimodifikasi oleh berbagai perusahaan penyedia layanan. Sebagai software open source, customer bisa memilih dari beberapa pilihan penyedia layanan implementasi (implementor) Odoo, masing-masing dengan harga, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Software Open Source atau Proprietary?

Pada umumnya, kelebihan software open source seperti Odoo adalah banyaknya pilihan bagi perusahaan untuk membuat aplikasi/modul custom, sesuai dengan keinginan implementor. Software open source juga memiliki komunitas yang bisa menyediakan banyak pilihan modul, dan bisa membantu kita menyelesaikan masalah atau bug. 

Sementara itu di sisi lain, kita tidak bisa mengandalkan komunitas untuk memberi respon cepat setiap kali ada masalah. Software open source, terutama yang gratis atau rendah biaya, pada umumnya tidak menyediakan layanan customer support. Pengguna Odoo di Indonesia akan berhubungan dengan implementor masing-masing bila ada masalah dengan software atau pengoperasiannya. Karena bersifat open source, kualitas desain, fitur dan layanan yang didapat oleh pengguna akan berbeda tergantung pada pembuat modul dan implementor yang dipilih.

Alternatif lain dari software open source adalah proprietary. Jenis software ini tidak bisa dimodifikasi oleh sembarang orang. Kepemilikan software proprietary ini berbentuk hak cipta eksklusif. Karena biasanya dibuat untuk kepentingan komersial tertentu, software proprietary pada umumnya didesain dan dibuat dengan fitur-fitur yang lebih presisi serta kontrol kualitas yang lebih ketat. 

Untuk software bisnis seperti ERP, banyak perusahaan yang memilih software proprietary, karena customer support dan penanganan masalah akan ditangani oleh pembuat software itu sendiri. Perusahaan yang memakai layanan software ERP proprietary biasanya mengeluarkan investasi waktu dan biaya lebih saat melakukan implementasi. Selain itu, kemampuan integrasi antara software ERP dengan sistem lain juga perlu diperhatikan, karena bergantung pada kebijakan dari pembuat software. 

Karena sifat kode programnya yang beredar bebas dan bisa dimodifikasi siapa saja, apakah kemudian software open source lebih berisiko daripada software proprietary untuk masalah keamanan? Jawabannya tergantung kepada penggunaannya. Sebagian orang merasa lebih aman dengan software proprietary, karena programnya tidak bisa diakses oleh sembarang pihak. Sementara, sebagian orang lainnya lebih nyaman dengan software open source karena dianggap lebih mudah untuk ditingkatkan keamanannya melalui modifikasi. Pemilik bisnis sendiri yang menentukan apakah Odoo sebagai software open source cukup aman dan terpercaya untuk menangani proses bisnis perusahaannya.

Odoo Community vs Enterprise

Kalau kita mau menggunakan Odoo tapi menginginkan customer support dan fitur yang lebih lengkap, ada pilihan berbayar yang bernama Odoo Enterprise. Dengan mengeluarkan biaya lebih tinggi, Odoo Enterprise menawarkan fitur lebih lengkap, kemampuan mengakses berbagai modul dengan terintegrasi di satu software, tersedianya tampilan mobile untuk gadget, dan sebagainya. 

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah, ketika kita sudah membeli Odoo Enterprise, kualitas layanan yang didapatkan oleh customer Odoo pun bergantung kepada dedikasi dari perusahaan implementor-nya. Di Indonesia sendiri ada beberapa implementor Odoo yang menawarkan layanannya masing-masing. 

Aspek yang diurus oleh implementor Odoo ini meliputi tanggung jawab legalitas dan perpajakan, perencanaan, pelatihan user, hingga customer support ketika terjadi masalah, bug, atau kesulitan dalam mengoperasikan software ERP tersebut. Salah pilih implementor atau penyedia layanan bisa mengganggu pengalaman kita memakai software ERP.

Alternatif Odoo ERP

Sebagian perusahaan membutuhkan software ERP yang aman, mudah digunakan dan punya customer support memadai. Untuk alasan ini, sebagian perusahaan kelas dunia rela mengeluarkan investasi besar untuk mendapatkan produk dan layanan terbaik dari nama besar seperti Oracle atau NetSuite. Alternatif lainnya di Indonesia adalah Ukirama ERP. Brand software proprietary berbasis cloud ini dikenal dengan customer support yang responsif dan biaya implementasi yang relatif terjangkau. Ukirama menyediakan 11 modul yang bisa digunakan user untuk mengelola proses bisnis, mulai dari akuntansi, inventaris, proyek/manufaktur, hingga human resources.              

Kesimpulan 

Odoo adalah salah satu software ERP dengan berbagai jenis modifikasi serta modul untuk dipilih oleh penggunanya. Sifat Odoo yang open source memberi fleksibilitas, sehingga fungsi, layanan purnajual, dan biaya penggunaan pun bergantung pada implementor yang kita pilih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun