Mohon tunggu...
Mohamad Rian Ari Sandi
Mohamad Rian Ari Sandi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Pendidikan Pancasila di SMK Negeri Darangdan, Purwakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tentang Putra-putra Terbaik Jabar

23 Juni 2018   19:44 Diperbarui: 27 Juni 2018   12:32 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini, pasangan Ridwan Kamil--Uu Ruzhanul Ulum (RINDU), Tubagus Hasanuddin--Anton Charliyan (Hasanah), Sudrajat--Ahmad Syaikhu (Asyik), dan Deddy Mizwar--Dedi Mulyadi (2DM) sedang berkompetisi memenangkan hati rakyat Jabar agar dipilih menjadi pemimpin Jabar selanjutnya. Sebagai putra-putra terbaik Jabar, keempat pasang calon tersebut tentu memiliki keunggulan masing-masing yang dapat "dijual" kepada para pemilih. Berikut ini ulasan penulis mengenai keunggulan keempat pasang calon tersebut:

1. RINDU

Ridwan Kamil (RK) merupakan tokoh dengan segudang prestasi. Ia menyabet banyak penghargaan selama menjabat Walikota Bandung. Beberapa diantaranya ialah Walikota terbaik dari Kemendagri, Kepala Daerah Teladan versi Tempo, dan yang terbaru ialah The World's 50 GreatestLeaders versi Fortune. RK berada di posisi 48 diantara 50 pemimpin dunia lainnya seperti Tim Cook (CEO Apple) dan Jacinda Ardern (PM New Zealand). Sosok RK juga merupakan sosok yang memiliki jejaring internasional yang luas. 

Dengan kemampuan negosiasi dan promosinya, Ia berhasil menarik banyak bantuan yang bersifat hibah dari luar negeri untuk membantu pendanaan berbagai proyek di Kota Bandung. Menurutnya, akselerasi pembangunan suatu daerah mustahil dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan dana APBD. 

Keputusan RK meminang Uu Ruzhanul Ulum sebagai pasangannya merupakan keputusan yang rasional. Ia membutuhkan sosok pendamping yang merepresentasikan wilayah pedesaan. Keberadaan Uu yang pernah menjabat Bupati Kab.Tasikmalaya dua periode dapat memberi banyak informasi kepada RK tentang masalah-masalah umum di pedesaan yang merupakan karakter khas wilayah Jabar.

2. HASANAH

TB Hasanuddin pernah menjadi ADC Presiden RI Ke-3, BJ Habibie. Ia juga merupakan mantan anggota DPR-RI dari Dapil Jabar 2009-2018. Sebagai salah satu tokoh Paguyuban Pasundan, Kang Hasan memiliki pemahaman kasundaan yang baik. Salah satu buktinya, dalam salah satu pemberitaan media massa beberapa waktu yang lalu disebutkan bahwa Kang Hasan menampilkan kebolehannya dalam memainkan kendang serta melakukukan ngibing di suatu kesempatan kampanye. 

Unjuk kabisa tersebut membuat penonton geleng-geleng kepala dikarenakan takjub seorang cagub bisa menguasai kesenian khas sunda. Pemahaman kasundaan beliau pun diterjemahkan juga dalam program unggulan yang diusung. Bersama pasangannya, Anton Charliyan, eks Kapolda Jabar, Kang Hasan mengusung 7 program yang bernafaskan kultur sunda yaitu Boga Gawe, Imah Rempeg, Sakola Gratis, Jabar Seubeuh, Jabar Cageur, Turkamling dan molotot.com.

3. ASYIK

Walaupun pasangan ini baru populer di momen pilgub, tapi keduanya bukan sosok sembarangan. Sudrajat pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan TNI dan menjadi anggota Dewan Pertahanan Nasional. Selain itu, Ia juga pernah menjadi Atase Pertahanan di London dan Washington DC. Sementara Syaikhu adalah sosok yang memiliki pengalaman di eksekutif dan legislatif. Ia pernah menjadi anggota DPRD Kota Bekasi dan DPRD Jabar. Terakhir Ia menjabat posisi Wakil Walikota Bekasi selama 2013-2018.

Dukungan dari alumni massa 212 merupakan insentif elektoral yang menjadi modal pasangan ini. Keuntungan lain pasangan ini ialah keberadaan Ahmad Heryawan (Aher) sebagai salah satu tim sukses. Dengan keberhasilannya terpilih di dua pilgub sebelumnya serta sederet prestasi yang ditorehkannya sebagai gubernur, Aher tentu akan membagikan rahasia strategi kemenangan serta kiat sukses manajemen kepemimpinan dan pemerintahan Jabar kepada pasangan Asyik.

4. 2DM

Bisa dibilang, 2DM merupakan pasangan yang memiliki modal kombinasi pengalaman politik pemerintahan paling komplit. Deddy Mizwar sudah memiliki pengalaman menjadi wakil gubernur selama lima tahun mendampingi Aher, dan Dedi Mulyadi berpengalaman sebagai Bupati Purwakarta dua periode. Selama menjadi wagub, Deddy menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pendamping Aher. Salah satu prestasi Deddy sebagai wagub ialah konsistensinya dalam mengawal penetapan kawasan Ciletuh sebagai Geopark Internasional oleh UNESCO (Kompas.com). Di luar itu, tidak banyak lagi gebrakan yang dilakukan karena ruang geraknya yang terbatas.

Sementara itu Dedi Mulyadi merupakan salah satu politisi yang memiliki ideologi yang kuat. Ia begitu konsisten dalam mengusung nilai-nilai kesundaan selama karier politiknya. Tahun 2015, Ia pernah diundang oleh International Young Leaders Assembly untuk menyampaikan pidato kebudayaan dalam forum Pemimpin Muda Dunia di Markas PBB di New York. 

Banyak ide segar yang Ia torehkan selama menjabat Bupati Purwakarta. Salah satunya ialah kebijakannya di bidang pendidikan dimana Ia mewajibkan setiap anak di Purwakarta untuk ngangon domba. Kebijakan itu dimaksudkan untuk melatih kemandirian anak dalam mengolah sumber daya alam yang dimiliki.

Adu Manis

Setiap pasangan calon memiliki keunggulan dan keunikannya masing-masing. Tugas pemilih adalah memilih yang terbaik diantara yang terbaik. Sementara tugas para calon ialah menjadikan ajang pilgub sebagai --meminjam istilah pengamat komunikasi politik, Karim Suryadi- sebagai ajang adu manis. Yang harus dipersaingkan antara calon adalah gagasan dan program-program yang dapat menjadi solusi nyata bagi permasalahan yang ada di Jabar. Tak boleh lagi terjadi proses demokrasi menjadi ajang saling mengungkit keburukan demi tujuan menjatuhkan pesaing. Sebuah adagium mengatakan, 'kebaikan lahir dari kebaikan-kebaikan sebelumnya'. 

Maknanya, niat baik ingin menjadikan posisi gubernur-wakil gubernur sebagai sarana untuk memberikan kesejahteraan bagi 47 juta warga Jabar hanya akan tercapai bila setiap calon menggunakan cara-cara yang baik, bermoral, dan mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun