Mohon tunggu...
Mohamad Rian Ari Sandi
Mohamad Rian Ari Sandi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Pendidikan Pancasila di SMK Negeri Darangdan, Purwakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tentang Putra-putra Terbaik Jabar

23 Juni 2018   19:44 Diperbarui: 27 Juni 2018   12:32 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

4. 2DM

Bisa dibilang, 2DM merupakan pasangan yang memiliki modal kombinasi pengalaman politik pemerintahan paling komplit. Deddy Mizwar sudah memiliki pengalaman menjadi wakil gubernur selama lima tahun mendampingi Aher, dan Dedi Mulyadi berpengalaman sebagai Bupati Purwakarta dua periode. Selama menjadi wagub, Deddy menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pendamping Aher. Salah satu prestasi Deddy sebagai wagub ialah konsistensinya dalam mengawal penetapan kawasan Ciletuh sebagai Geopark Internasional oleh UNESCO (Kompas.com). Di luar itu, tidak banyak lagi gebrakan yang dilakukan karena ruang geraknya yang terbatas.

Sementara itu Dedi Mulyadi merupakan salah satu politisi yang memiliki ideologi yang kuat. Ia begitu konsisten dalam mengusung nilai-nilai kesundaan selama karier politiknya. Tahun 2015, Ia pernah diundang oleh International Young Leaders Assembly untuk menyampaikan pidato kebudayaan dalam forum Pemimpin Muda Dunia di Markas PBB di New York. 

Banyak ide segar yang Ia torehkan selama menjabat Bupati Purwakarta. Salah satunya ialah kebijakannya di bidang pendidikan dimana Ia mewajibkan setiap anak di Purwakarta untuk ngangon domba. Kebijakan itu dimaksudkan untuk melatih kemandirian anak dalam mengolah sumber daya alam yang dimiliki.

Adu Manis

Setiap pasangan calon memiliki keunggulan dan keunikannya masing-masing. Tugas pemilih adalah memilih yang terbaik diantara yang terbaik. Sementara tugas para calon ialah menjadikan ajang pilgub sebagai --meminjam istilah pengamat komunikasi politik, Karim Suryadi- sebagai ajang adu manis. Yang harus dipersaingkan antara calon adalah gagasan dan program-program yang dapat menjadi solusi nyata bagi permasalahan yang ada di Jabar. Tak boleh lagi terjadi proses demokrasi menjadi ajang saling mengungkit keburukan demi tujuan menjatuhkan pesaing. Sebuah adagium mengatakan, 'kebaikan lahir dari kebaikan-kebaikan sebelumnya'. 

Maknanya, niat baik ingin menjadikan posisi gubernur-wakil gubernur sebagai sarana untuk memberikan kesejahteraan bagi 47 juta warga Jabar hanya akan tercapai bila setiap calon menggunakan cara-cara yang baik, bermoral, dan mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun