Mohon tunggu...
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Strategi Perbankan Menghadapi Perusahaan Startup Fintech Peer-to-Peer Lending pada Era Digitalisasi

27 Agustus 2023   21:32 Diperbarui: 27 Agustus 2023   21:35 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari suatu proyek dan berakhir menjadi sebuah perusahaan rintisan. Dari sekarang, sudah sebanyak 45.000 petani bekerja sama dengan TaniFund, target 2023 ingin diusahakan sudah on-board sebanyak 100.000 petani. 

Industri fintek ini terbilang baru tumbuh dan perlu dukungan yang besar agar tetap sehat serta terus maju. Petani tidak punya cukup uang untuk melakukan ekspansi lahan pertanian miliknya sehingga dari sini yang menjadi konsentrasi dari fintek peer to peer lending TaniFund.

Masyarakat Indonesia masih banyak juga yang belum mempunyai rekening tabungan di bank sehingga kesulitan untuk memperoleh pinjaman untuk modal atau mendapatkan akses fasilitas perbankan yang lainnya. Dengan kehadiran sektor industri fintek peer to peer lending ini, dapat membantu mereka agar tetap dapat menjangkau fasilitas keuangan, Fintek juga menumbuhkan kesadaran bahwa untuk mendapatkan fasilitas keuangan dan perbankan itu tidak sulit bahkan mudah sekali untuk prosesnya.

Jika menelisik ke belakang pada masa pandemi Covid-19, sebagian perusahaan serta sektor industri keuangan dan perbankan sangat terdampak. Berbagai strategi manajemen serta pengembangan harus disusun ulang oleh berbagai perusahaan dan lembaga tersebut agar mereka bisa tetap bertahan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi mereka contohnya yaitu penurunan perekonomian global dan domestik yang diakibatkan pandemi Covid-19. 

Hal tersebut akan mempengaruhi kebijakan bunga kredit dan meningkatkan angka pengangguran akibat banyaknya PHK yang dilakukan berbagai perusahaan di seluruh dunia. Penyelenggaraan pemilihan umum di Amerika Serikat yang telah usai ini turut memberikan dampak kepada perekonomian dan strategi pengembangan perusahaan, khususnya pada sektor industri keuangan dan perbankan.

Kondisi terkini yang terjadi di Indonesia masih terbilang baik, karena GDP Indonesia per kuartal bisa dikatakan cukup baik kondisi pertumbuhannya hingga kini. Namun, kini sektor perbankan lebih mengkhawatirkan mengenai kondisi likuiditasnya walaupun kondisinya masih terbilang sangat baik. Kalau kita membicarakan mengenai profit, tentu profit sebagian besar perusahaan dan lembaga perbankan mengalami penurunan. 

Jika kita melihat lebih mendalam, sebenarnya pertumbuhan lebih banyak pada sektor korporasi dan akan menyusul pada sektor kredit perumahan rakyat dan konsumer rumah tangga. Sektor asuransi ini pun sudah mulai mengalami pertumbuhan.

Solusi yang dilakukan pemerintah pusat salah satunya yaitu memberikan stimulus. Otoritas Jasa Keuangan telah mengeluarkan POJK Nomor 11 Tahun 2020 yang memberikan keringanan kepada debitur di Indonesia. Tetapi karena pandemi Korona, kita semakin nyata merasakan era digitalisasi dan robotika termasuk di dalamnya yaitu kita memasuki era perbankan digital. 

Perbankan digital ini tidak dapat dikembangkan dan berdiri secara sendiri, namun bank harus lebih aktif kepada nasabah melalui pengalaman nasabah menggunakan platform bank tersebut. Bank juga harus mengantisipasi kejahatan di tengah era digitalisasi ini dengan mengembangkan sistem pengamanan yang lebih termutakhir serta dapat menangkal berbagai macam peretasan.

Bank selalu mengembangkan sistem pengolahan data nasabahnya agar tidak ketinggalan zaman. Di dalam pengembangan perbankan menuju era digitalisasi ini, nasabah harus lebih didekatkan dengan produk perbankan digital dengan cara bank meningkatkan interaksinya kepada seluruh ekosistem yang ada. 

Berkat pengembangan perbankan digital, nasabah tidak perlu lagi datang ke kantor cabang atau ATM untuk membuka akun bank dan bertransaksi ataupun melakukan pembayaran. Cukup dengan perangkat telepon pintar, maka semuanya sudah bisa dilakukan oleh nasabah. Hal ini juga sebagai wujud pengembangan dari bank, yaitu penetrasi kantor cabang banknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun