Mohon tunggu...
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kegiatan Perdagangan dan Perbankan Internasional

23 Juni 2023   23:43 Diperbarui: 23 Juni 2023   23:48 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional adalah adanya perbedaan kekayaan sumber daya alam. Setiap negara pastinya memiliki perbedaan kondisi geografis yang menyebabkan terjadinya perbedaan kekayaan sumber daya alam. Karena itu setiap negara memiliki variasi dalam memproduksi barang atau jasanya tergantung dengan sumber daya alam yang dimiliki negara masing-masing. Contohnya Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah pada sektor kelautan dan gas bumi. Tentu hal ini akan sangat berpengaruh bagi perdagangan Indonesia ke luar negeri atau yang sering disebut sebagai kegiatan ekspor.

Adakalanya suatu negara melakukan produksi barang tertentu secara besar-besaran karena adanya faktor lain yang mendukung sehingga menimbulkan kelebihan produk. Untuk menghindari kerugian dari kelebihan produk tersebut para produsen di negara tersebut memilih untuk mengekspor barangnya ke sektor yang lebih luas yaitu negara lain. Juga sebaliknya jika suatu negara kekurangan produk karena beberapa faktor yang tidak dapat memproduksi sendiri suatu barang tentu negara tersebut membutuhkan barang impor dari negara luar. Karena itu plus dan minus produk dapat menjadi faktor yang mendorong perdagangan internasional.

Salah satu faktor pendorong suatu negara untuk melakukan perdagangan internasional adalah ekspansi pasar dan perbesar keuntungan. Ketika membicarakan soal perdagangan tentunya akan ada yang namanya keuntungan dan kerugian. Pastinya keuntungan menjadi tujuan utama suatu negara melakukan perdagangan internasional. Jadi banyak produsen mengambil risiko untuk memproduksi banyak barang untuk diimpor atau diekspor ke negara lain agar namanya dikenal dan tentunya mendapat keuntungan yang lebih banyak.

Era globalisasi atau pasar global membuat setiap negara tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sendiri, sebab setiap produsen bisa dengan bebas mengeluarkan atau memasukkan barang ke negara. Kondisi pasar global memaksa setiap negara harus ikut serta di dalamnya, sebab setiap negara pasti membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhannya. Atas pemenuhan kebutuhan tersebut membuat beberapa tahapan siklus akuntansi menjadi terlaksana.

Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi untuk spesialisasi membuat sendiri produk, seperti mobil dan telepon genggam, pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal dibandingkan jika negara tersebut membelinya dari negara lain sehingga menjadi tidak efisien.

Jika suatu negara mengandalkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik, tentu akan memperbanyak jumlah produksi barang atau jasa dengan mutu dan kualitas jauh lebih baik dibandingkan negara lainnya. Negara yang memanfaatkan pengetahuan dan teknologi pastinya akan memiliki sistem dan mesin produksi berteknologi canggih dalam memproduksi barang atau jasa dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat. Tentu hal ini akan menghemat biaya produksi dan juga efisiensi waktu.

Bagi sebagian produsen sulit untuk berkembang karena takut kelebihan jumlah produksi apabila melakukan produksi dalam sekala besar. Sementara sebagian produsen lainnya, justru sengaja melakukan produksi secara besar-besaran agar barang menumpuk. Contohnya negara Indonesia memproduksi timah dan memasarkannya ke beberapa negara. Namun karena pemerintah takut terjadinya kelebihan jumlah produksi maka pihak pemerintah Indonesia melakukan kerja sama hubungan antar negara lewat perdagangan internasional tersebut. Hal tersebut yang menjadi faktor pendorong perdagangan internasional.

Dengan adanya perdagangan internasional ini, sebuah negara akan terus bertambah pendapatannya dan semakin kayalah negara tersebut jika dilakukan secara berkala. Contohnya setiap transaksi ekspor-impor, negara akan menerima pendapatannya berupa pajak barang. Selain itu negara juga bisa ekspor barang hasil dari perusahaan BUMN. Hal tersebutlah yang menjadi faktor pendorong perdagangan Internasional terjadi.

Faktor lain yang mendorong perdagangan internasional adalah hubungan antar negara. Hubungan antar negara adalah hubungan resmi yang dibangun antar negara dalam menjalin persahabatan. Dengan demikian, jika tidak adanya hubungan antar negara yang baik maka tidak adanya pun perdagangan internasional. Dan faktor hubungan antar negara ini yang terpenting dan harus dinomor satukan. Jika kondisi kedua negara sedang tidak baik, maka tentu akan berimbas dengan kegiatan perdagangan dan hubungan kerja sama antar negara tersebut. Contohnya adalah melalui perdagangan internasional ini dapat meningkatkan hubungan antara negara Indonesia dengan negara lain yang terjadi perdagangan tersebut.

Ekspor impor melibatkan dokumen-dokumen ekspor, harus ada dasar perjanjiannya di dalam ekspor impor (sales contract) serta harus ada applicant dan beneficiary atau penerbitan L/C yang merupakan perjanjian antara beneficiary dengan bank. Transfer valuta asing (VA) apa saja sesuai dengan negaranya yang di dalam transaksinya ada current basket yaitu mata uang panutan/referen yang dituliskan USD/IDR xxx. USD menjadi referen dan dituliskan selalu di awal karena IDR bukan merupakan mata uang referen kecuali ada perjanjian di antara kedua negara agar tidak perlu memakai perantara mata uang USD.

Inkaso valuta asing (VA) yaitu pembayaran dilakukan dengan cara eksportir minta bantuan bank dalam melakukan penagihan kepada importir menggunakan valuta asing. Dengan kata lain, inkaso valuta asing yaitu sebuah perintah oleh eksportir kepada banknya untuk menagih pembayaran kepada importir sebagai imbalan dari penyerahan dokumen kepemilikan barang yang dikirim menggunakan valuta asing. Pelaku dalam pembayaran menggunakan inkaso yaitu drawee (importir), drawer (eksportir), remitting bank (bank di negara eksportir) dan bank inkaso (bank di negara importir). Bank yang terlibat dalam proses penagihan ini tidak menjamin pembayaran. Mereka hanya bertindak sebagai penagih pembayaran. Jenis inkaso yaitu clean inkaso berarti penagihan hanya menggunakan draf saja, tanpa harus melengkapi dokumen transaksi dan Documentary inkaso berarti menggunakan draf  dan dokumen pengiriman lain seperti faktur, dokumen asuransi, SKA dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun