Mohon tunggu...
Gufron Ramadhan
Gufron Ramadhan Mohon Tunggu... Seniman - Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Hobi menulis dan berolahraga; menulis untuk mengekspresikan ide, dan olahraga untuk menjaga kebugaran dan menghadapi tantangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Napas Terakhir Sang Bumi

15 Januari 2025   19:40 Diperbarui: 15 Januari 2025   19:40 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Izzaty dan Yaka & Sumber:(Sketsa AI) 

Izzat mengangguk. "Kamu benar. Aku hanya perlu mengingat itu. Satu langkah kecil bisa membuka jalan bagi langkah-langkah berikutnya."

Pesan Penutup:

Pada malam harinya, Izzat kembali membuka buku tua yang diberikan Yaka. Di salah satu halamannya, ia menemukan sebuah kalimat yang membuat hatinya berdebar.

"Alam memberikan segalanya, tapi pada akhirnya, manusia harus memutuskan apakah akan menghancurkan atau menyelamatkannya."

Kalimat itu bergema di dalam pikirannya. Dia kini tahu, bahwa sekecil apapun usaha yang mereka lakukan, bisa menjadi napas terakhir yang tersisa untuk menyelamatkan Bumi.

Cerpen Karangan: Mohamad Gufron Ramadhan

Instagram: @guufronramadhan

Pendidikan: SMK 1 Perguruan "Cikini" Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun