Apa yang terlintas di benakmu saat pertama kali mendengar PKN STAN? Sebuah kampus dengan segudang cerita indah? Sebuah kampus populer yang menjadi idaman banyak calon mahasiswa?
Kalian mungkin sudah tidak asing dengan kampus PKN STAN, atau yang lebih familiar dengan nama STAN. Sebuah kampus kedinasan di bawah Kementerian Keuangan. Â Sebuah kampus yang lulusannya sudah otomatis jadi idaman mertua :)
Sudah kuliahnya gratis, dapat fasilitas gratis, setelah lulus langsung ditempatkan kerja jadi ASN, dan privilige lainnya yang tidak didapatkan di kampus lain merupakan sebuah keistimewaan dan kebanggan tersendiri buat mahasiswa PKN STAN.
Stigma di kalangan masyarakat juga berbicara sedemikian, dari mulai sanak saudara, tetangga kanan kiri, bahkan teman tongkrongan Bapak yang sehari-harinya mancing lele di embung belakang rumah bicara panjang lebar tentang STAN. Dari mulai kerja di kantor Kemenkeu atau kementerian lainnya yang notabene gajinya bakal besar, tentang kemudahan karir dan mulusnya jalan hidup. Pokoknya tentang segala cerita indah, gemerlap, serta hal yang bisa dibanggakan sekali. Rasanya seperti ikut seminar-seminar MLM yang kata-katanya tidak jauh dari sukses, sukses, dan sukses.
Namun, kenyatannya apakah memang seindah dan sehebat yang diceritakan?
Tepat pada September 2019 silam, saya resmi menjadi mahasiswa disini. Tulisan ini saya buat sebagai sebuah ungkapan dari isi hati saya, murni opini saya pribadi. Bahwa sebenarnya dibalik cerita indah itu ada hal-hal yag mungkin tidak diketahui masyarakat pada umumnya. Atau, ada hal baru yang mungkin realitanya sudah berbeda 180 derajat dibanding stigma yang beredar di masyarakat luas tentang STAN ini. Nah, apa sajakah itu? Cekidot
Pertama, nilai adalah segalanya di PKN STAN
Mau tidak mau, kalian harus menerima kenyataan bahwa nilai adalah sesuatu yang paling esensial ketika kuliah. Nilai tersebut adalah nilai kalian per semester dari semua mata kuliah. Nilai adalah nyawa kalian berkuliah disini, jika indeks prestasi (IP) per semester atau kumulatif (IPK) kalian dibawah 2,75 maka segera bereskan koper dan hengkang dari PKN STAN (dropout/DO). Nilai tersebut (IPK) juga digunakan ketika kalian sudah lulus, yaitu sebagai pertimbangan kalian akan ditempatkan kerja dimana. Nah, penting banget kan? Hanya dengan nilai bisa menentukan karirmu kelak.Â
Mungkin kalian sering mendengar bahwa mahasiswa janganlah hanya mengejar nilai akademis, harus berorganisasilah, harus jadi aktivis yang kritis, dll. Memang benar adanya, namun ketika kalian kuliah disini hal itu terkesan bullshit. Pada akhirnya kamu akan tetap mengedepankan nilai agar tetap bisa kuliah disini.
Kedua, tekanan saat kuliah yang mungkin akan terus datang
Konsekuensi dari nilai (IPK) yang segalanya adalah kita harus berupaya menjaga nilai kita agar tetap bagus. Nah, untuk menjaga nilai bukanlah sesuatu yang mudah, bahkan harus setengah mati menjalankannya. Selain itu, kita tidak bisa mengulang mata kuliah (matkul) apabila kita mendapat nilai jelek pada matkul tersebut. Maka, kita harus benar-benar berupaya keras. Dampaknya, dapat menyebabkan stress dan membuat kita tertekan. Terlebih ketika kita sudah berupaya keras namun hasilnya mengecewakan, akan banyak kekhawatiran yang timbul dan itu tidak sehat bagi mental dan pikiran kita.
Selain itu, terkadang beberapa peraturan atau kebijakan banyak membuat mahasiswa ketar-ketir. Misalnya ketika ujian ada peraturan tertentu yang harus dipenuhi, dan itu tidak mudah bahkan menyulitkan. Atau ada teman angkatan anda yang melanggar peraturan, dan bisa berdampak ke semuanya bahkan anda sendiri. Hal itulah yang menyebabkan badai akan terus datang.
Bagi anda yang tertarik untuk kuliah disini, sebaiknya persiapkan mental anda dengan baik. Mental pejuang yang tidak gampang menyerah, mental yang kuat untuk menghadapi kemungkinan terburuk dari segala situasi. Dengan begitu, kalian akan tetap bisa mengontrol tekanan dan membuatnya tidak mengganggu proses kuliah anda.
Ketiga, integritas yang sangat dikedepankan
Jangan main-main soal integritas. Di PKN STAN, sekali anda melanggar integritas, menyontek misalnya, akan langsung berakibat anda langsung diberhentikan kuliahnya (dropout/DO). Hal itu benar adanya untuk menjaga kualitas lulusan PKN STAN. Bagaimana mau menjadi aparatur sipil negara (ASN) yang baik jika integritas saja diabaikan?
Keempat, peraturan atau kebijakan yang tiba-tiba berubah
Hal ini yang mungkin dapat menjadi nightmare bagi calon mahasiswa atau seluruh mahasiswa yang berkuliah disini. Salah satu contohnya, kita semua mungkin menganggap lulusan PKN STAN akan bekerja di kemenkeu. Namun kebijakan terbaru tahun 2020 kemenkeu akan minus growth, yang berarti lulusan PKN STAN dapat ditempatkan dimana saja, termasuk Pemerintah Daerah (Pemda). Walaupun tetap ikatan dinas, namun tetap saja hal itu tetap menjadi kekhawatiran mengingat waktu kuliah kita belajar ilmu yang nanti akan diaplikasikan waktu bekerja di kemenkeu. Atau kekhwatiran tentang pemda yang tidak dapat mutasi dan besarnya gaji yang mungkin dapat lebih kecil ketimbang jika bekerja di kemenkeu.Â
Kedua, mungkin untuk kalian para lulusan SMA yang ingin berkuliah disini. Ketahuilah bahwa tes masuk PKN STAN selalu berubah dan kuotanya juga terus berubah, tidak seperti kuliah universitas pada umumnya. Pada angkatan penulis saja, untuk tes masuknya berbeda dari tahun sebelumnya (2018) serta berbeda pula pada angkatan berikutnya (2021). Atau dapat saja PKN STAN tidak membuka pendaftaran mahasiswa baru seperti pada tahun 2020 kemarin. Penyebabnya apa? Penulis tidak bisa mengatakan secara benarnya, yang pasti itu murni kebijakan PKN STAN sendiri.
Di sisi lain, peraturan baru mungkin dapat menjadi suatu kabar baik. Contohnya adalah kebijakan asrama guna mahasiswa baru di tahun 2021 ini. Jadi mahasiswa tidak perlu repot untuk membayar biaya kos. Asrama ini baru diberlakukan di tahun 2021 kemarin.Â
Itulah keempat hal yang penulis rasakan. Sekali lagi tulisan ini merupakan sudut pandang penulis semata, mungkin terdapat perbedaan preferensi dengan mahasiswa PKN STAN lainnya. Pada intinya, tidak ada hal yang pasti. PKN STAN menawarkan beberapa keistimewaan tertentu namun jangan dianggap semuanya adalah hal yang pasti sampai kita merasakannya sendiri. Serta, jangan mudah termakan stigma yang beredar di masyarakat. Kebijakan di PKN STAN sangatlah dinamis, maka dari itu penulis bisa simpulkan "Ketidakpastian adalah suati kepastian disini".Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI