Konsekuensi dari nilai (IPK) yang segalanya adalah kita harus berupaya menjaga nilai kita agar tetap bagus. Nah, untuk menjaga nilai bukanlah sesuatu yang mudah, bahkan harus setengah mati menjalankannya. Selain itu, kita tidak bisa mengulang mata kuliah (matkul) apabila kita mendapat nilai jelek pada matkul tersebut. Maka, kita harus benar-benar berupaya keras. Dampaknya, dapat menyebabkan stress dan membuat kita tertekan. Terlebih ketika kita sudah berupaya keras namun hasilnya mengecewakan, akan banyak kekhawatiran yang timbul dan itu tidak sehat bagi mental dan pikiran kita.
Selain itu, terkadang beberapa peraturan atau kebijakan banyak membuat mahasiswa ketar-ketir. Misalnya ketika ujian ada peraturan tertentu yang harus dipenuhi, dan itu tidak mudah bahkan menyulitkan. Atau ada teman angkatan anda yang melanggar peraturan, dan bisa berdampak ke semuanya bahkan anda sendiri. Hal itulah yang menyebabkan badai akan terus datang.
Bagi anda yang tertarik untuk kuliah disini, sebaiknya persiapkan mental anda dengan baik. Mental pejuang yang tidak gampang menyerah, mental yang kuat untuk menghadapi kemungkinan terburuk dari segala situasi. Dengan begitu, kalian akan tetap bisa mengontrol tekanan dan membuatnya tidak mengganggu proses kuliah anda.
Ketiga, integritas yang sangat dikedepankan
Jangan main-main soal integritas. Di PKN STAN, sekali anda melanggar integritas, menyontek misalnya, akan langsung berakibat anda langsung diberhentikan kuliahnya (dropout/DO). Hal itu benar adanya untuk menjaga kualitas lulusan PKN STAN. Bagaimana mau menjadi aparatur sipil negara (ASN) yang baik jika integritas saja diabaikan?
Keempat, peraturan atau kebijakan yang tiba-tiba berubah
Hal ini yang mungkin dapat menjadi nightmare bagi calon mahasiswa atau seluruh mahasiswa yang berkuliah disini. Salah satu contohnya, kita semua mungkin menganggap lulusan PKN STAN akan bekerja di kemenkeu. Namun kebijakan terbaru tahun 2020 kemenkeu akan minus growth, yang berarti lulusan PKN STAN dapat ditempatkan dimana saja, termasuk Pemerintah Daerah (Pemda). Walaupun tetap ikatan dinas, namun tetap saja hal itu tetap menjadi kekhawatiran mengingat waktu kuliah kita belajar ilmu yang nanti akan diaplikasikan waktu bekerja di kemenkeu. Atau kekhwatiran tentang pemda yang tidak dapat mutasi dan besarnya gaji yang mungkin dapat lebih kecil ketimbang jika bekerja di kemenkeu.Â
Kedua, mungkin untuk kalian para lulusan SMA yang ingin berkuliah disini. Ketahuilah bahwa tes masuk PKN STAN selalu berubah dan kuotanya juga terus berubah, tidak seperti kuliah universitas pada umumnya. Pada angkatan penulis saja, untuk tes masuknya berbeda dari tahun sebelumnya (2018) serta berbeda pula pada angkatan berikutnya (2021). Atau dapat saja PKN STAN tidak membuka pendaftaran mahasiswa baru seperti pada tahun 2020 kemarin. Penyebabnya apa? Penulis tidak bisa mengatakan secara benarnya, yang pasti itu murni kebijakan PKN STAN sendiri.
Di sisi lain, peraturan baru mungkin dapat menjadi suatu kabar baik. Contohnya adalah kebijakan asrama guna mahasiswa baru di tahun 2021 ini. Jadi mahasiswa tidak perlu repot untuk membayar biaya kos. Asrama ini baru diberlakukan di tahun 2021 kemarin.Â
Itulah keempat hal yang penulis rasakan. Sekali lagi tulisan ini merupakan sudut pandang penulis semata, mungkin terdapat perbedaan preferensi dengan mahasiswa PKN STAN lainnya. Pada intinya, tidak ada hal yang pasti. PKN STAN menawarkan beberapa keistimewaan tertentu namun jangan dianggap semuanya adalah hal yang pasti sampai kita merasakannya sendiri. Serta, jangan mudah termakan stigma yang beredar di masyarakat. Kebijakan di PKN STAN sangatlah dinamis, maka dari itu penulis bisa simpulkan "Ketidakpastian adalah suati kepastian disini".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H