Mohon tunggu...
Mohamad Firman Alviansyah
Mohamad Firman Alviansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

Nama saya mohamad firman alviansyah. Dengan hobi menulis yang saya miliki, saya memiliki keinginan untuk mempublikasikan artikel, jurnal, dan penelitian di beberapa media massa. Saya tertarik dengan isu isu politik terkini yang menurut saya perlu untuk ditanggapi agar sebagai mahasiswa kita tahu arah sistem pemerintah yang berjalan di panggung politik indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanggapi Stigma Masyarakat mengenai Mahalnya Biaya Perguruan Tinggi

15 Juni 2024   20:30 Diperbarui: 15 Juni 2024   20:40 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk mengatasi stigma bahwa kuliah hanya untuk orang kaya, diperlukan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat luas. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain :

  • Subsidi Pendidikan : Pemberian subsidi pendidikan bagi mahasiswa berprestasi atau yang kurang mampu. Subsidi ini bisa berupa pengurangan biaya kuliah atau bantuan finansial langsung.
  • Beasiswa : Memperbanyak program beasiswa, baik dari pemerintah maupun sektor swasta, yang dapat diakses oleh lebih banyak mahasiswa. Beasiswa ini harus dipromosikan secara luas agar informasi mengenai beasiswa lebih mudah diakses.
  • Pinjaman Pendidikan dengan Bunga Rendah : Menyediakan skema pinjaman pendidikan dengan bunga rendah yang mudah diakses oleh mahasiswa. Pinjaman ini sebaiknya memiliki sistem pembayaran yang fleksibel, misalnya mulai dibayar setelah mahasiswa bekerja.
  • Kerjasama dengan Industri : Mendorong kerjasama antara universitas dengan industri untuk menyediakan program magang yang dapat mengurangi beban biaya kuliah. Kerjasama ini juga dapat membuka peluang kerja bagi mahasiswa setelah lulus.
  • Kebijakan Pemerintah : Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung aksesibilitas pendidikan tinggi, seperti mengontrol kenaikan biaya UKT dan memperluas akses terhadap pendidikan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia.

Peran Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan juga memiliki peran penting dalam mengurangi stigma ini. Universitas dan perguruan tinggi harus lebih proaktif dalam memberikan informasi mengenai berbagai macam bantuan keuangan yang tersedia. Mereka juga harus mendorong budaya inklusivitas di kampus, sehingga semua mahasiswa merasa diterima dan didukung.

Program bimbingan dan konseling dapat membantu mahasiswa mengelola stres dan beban keuangan. Selain itu, universitas dapat bekerja sama dengan alumni untuk menyediakan dana bantuan atau program mentoring bagi mahasiswa yang membutuhkan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan stigma mengenai biaya tinggi pendidikan dapat dikurangi dan lebih banyak mahasiswa merasa mampu dan termotivasi untuk melanjutkan pendidikan mereka.

Menghapus stigma bahwa kuliah hanya untuk orang kaya adalah tugas bersama. Masyarakat perlu didorong untuk melihat pendidikan tinggi sebagai hak dan kesempatan yang bisa diakses oleh semua, bukan sebagai kemewahan. Dengan kebijakan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan semua anak bangsa bisa meraih pendidikan tinggi tanpa terkendala biaya.

Edukasi masyarakat mengenai pentingnya pendidikan tinggi dan peluang beasiswa atau bantuan finansial juga sangat penting. Pemerintah, perguruan tinggi, dan sektor swasta harus bekerja sama untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan terjangkau. Dengan begitu, Indonesia dapat memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan siap bersaing di kancah internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun