Runtuh Hujan
Karya Mohamad Bajuri
Runtuh
Luluh
Keluh
Peluh
Runtuh hujan luluhkan bumi
Keluh peluh ratapi diri
Kebumen, Â 18 Nopember 2022
Latar peristiwa
Sehabis masuk waktu Isa hujan turun  dengan derasnya.  Air seperti ditumpahkan begitu saja dari langit.  Suara riuh bergemuruh menimpa ranting,  daun,  genting dan apa saja yang menutupi tanah dari atas.Â
Langit sesekali dalam sekian detik bercahaya terang menyilaukan sekaligus menakutkan. Â Suasana mencekam. Â Menakutkan.Â
Ada kekhawatiran kalau akan terjadi banjir lagi. Â Hujannya sangat deras.
Masih jelas dalam ingatan minggu kemarin banjir melanda kampungku karena hujan yang deras dalam semalam.Â
Air yang mestinya mengalir di sungai bisa pindah memasuki pekarangan warga hingga ketinggian hampir setengah meter.Â
Sawah laksana lautan. Â Untungnya belum ditanami padi.Â
Tidak ada korban jiwa.Â
Tetap saja hujan deras membuat khawatir dan was was. Â Jangan jangan listrik padam.Â
Alhamdulillah sekarang sudah reda.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H