Mohon tunggu...
mohamad bajuri
mohamad bajuri Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru bloger

Tenaga pendidik di MTsN 3 Kebumen Jateng

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Runtuh Hujan pada Puisi Tyburn

18 November 2022   21:53 Diperbarui: 18 November 2022   22:11 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehabis masuk waktu Isa hujan turun  dengan derasnya.  Air seperti ditumpahkan begitu saja dari langit.  Suara riuh bergemuruh menimpa ranting,  daun,  genting dan apa saja yang menutupi tanah dari atas. 

Langit sesekali dalam sekian detik bercahaya terang menyilaukan sekaligus menakutkan.  Suasana mencekam.  Menakutkan. 

Ada kekhawatiran kalau akan terjadi banjir lagi.  Hujannya sangat deras.

Masih jelas dalam ingatan minggu kemarin banjir melanda kampungku karena hujan yang deras dalam semalam. 

Air yang mestinya mengalir di sungai bisa pindah memasuki pekarangan warga hingga ketinggian hampir setengah meter. 

Sawah laksana lautan.  Untungnya belum ditanami padi. 

Tidak ada korban jiwa. 

Tetap saja hujan deras membuat khawatir dan was was.  Jangan jangan listrik padam. 

Alhamdulillah sekarang sudah reda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun