Benarkah Idul Adha di Kudus Langka Sapi?

Aku bertanya kepada Pak Zaenal, "Besok masjid ini menyembelih apa untuk korban? 

"Lima kerbau dan delapan kambing? ," jawab Pak Zaenal. 

"Kok kerbau,  bukan sapi? "

"Bukannya tidak ada sapi di Kudus,  sapi tetap ada.  Cuma kami warga Kudus masih menghormati Njeng Sunan (Kudus).  Dulu njeng Sunan berpesan untuk tidak menyembelih sapi.  Baik menyembelih hanya sekedar dikonsumsi ataupun untuk acara korban. "

Santri pondok di Kudus sedang mengolah daging korban. Dokpri. 

"Untuk apa kita melakukan korban untuk ritual keagamaan,  sementara tetangga kita ada yang tersakiti.  Kita warga muslim harus menghormati keyakinan dan kebudayaan umat lain (Hindu)," begitu kurang lebih pesan njeng Sunan kepada umat.  Panjang lebar Pak Zaenal menjelaskan. 

Sebagaimana yang sudah diketahui oleh khalayak bahwa sapi adalah binatang suci bagi pemeluk agama Buda.  Demi menghormati keyakinan umat lain ini sarga Kudus melestarikannya sampai sekarang. 

Walaupun saat ini umat Buda di Kota Kudus dan sekitarnya mungkin hanya tinggal beberapa saja.  Aku tidak tahu persisnya berapa jumlah umat Buda di kota Kudus. 

Jadi kelangkaan sapi di Kudus bukan karena tidak ada barangnya,  namun karena kepercayaan dan kepatuhan warga Kudus terhadap pesan Jeng Sunan yang masih dipegang kuat hingga kini. 

Maka sebagai gantinya untuk keperluan konsumsi daging dan binatang kurban diganti dengan kerbau. 

Rendang,  bakso,  sate dan abon di Kota Kudus terbuat dari daging Kerbau.  Anda tak percaya?  Silahkan datang ke  Kota Kudus dan buktikan.  Kalau ada mungkin sedikit sekali.