Kait besi memandu mengais rizki insan
Berharap menemukan sesuatu yang bisa dimasukan
Sesobek harapan kardus pun melegakan
Bau harum sampah sudah menyatu dalam lakon kehidupan
Panas terik jalanan hanya cerita harian
Lebih terik bila keluarga tak makan
Lagi sedih kala kantong tak berisi seharian
Aku bangga padamu
Karna surga mesti dibeli dengan laku
Orang berdasi belum tentu mampu membeli surgamu
Walau uang miliaran menumpuk di saku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!