Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memperbaiki Sendiri atau Panggil Tukang: Antara Manfaat Pribadi atau Kepentingan Sosial

1 Desember 2024   22:56 Diperbarui: 2 Desember 2024   07:31 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Teknisi sedang mengecek kondisi AC (Sumber XENA OLIVIA via KOMPAS.com)

Sudah hampir sebulan bak penyimpanan air di rumah saya bocor. Kebocorannya berada pada titik yang lumayan parah, macam kebocoran uang di suatu negeri. Bak itu berbentuk kubus dengan ukuran 1 M3, terbuat dari pasangan batako. Jika menggunakan rumus volume kubus, wadah air itu diperkirakan mampu menampung sekitar 1.000 liter air.

Bak penampungan, disebut juga dengan tandon atau toren, ditempatkan di lantai atas gazebo dengan struktur beton. Di tengah-tengah gazebo ada sumur gali yang menjadi sumber air untuk pengisian bak. Lantai panggung gazebo sekaligus berfungsi sebagai penutup sumur dan pengaman untuk mencegah terjadinya kecebur sumur atau masuknya benda dan binatang yang tidak diharapkan.

Bak penampungan itu dibangun sekitar 17 atau 18 tahun yang lalu. Dalam usianya yang sekarang, saya menganggapnya wajar mengalami kebocoran. 

Pada dasarnya, tandon itu masih bisa diperbaiki. Tetapi dengan pertimbangan tertentu saya memutuskan untuk menggantinya dengan tandon pabrikan.

Sebenarnya kalau sekadar mengganti dan menginstall pipa yang tersambung ke toren yang baru saya dapat melakukannya. Tetapi masalahnya bak lama harus di bongkar terlebih dahulu agar dapat dilakukan pemasangan toren baru. Di sinilah tantangannya. Saya tidak memiliki alat dan tidak cukup kuat untuk membongkar pasangan batako tersebut. Diperlukan godam yang agak besar untuk meratakan bak air itu. Sayapun memutuskan untuk meminta bantuan kepada seorang tukang di kampung. 

Penanganan tandon pun segera dimulai persis hari pencoblosan Pilkada serentak tahun ini (2024). Tukang mulai beraksi. Dengan sebilah godam yang saya pinjam dari seorang kerabat, tukang itu mulai membobol bak itu. Saya sendiri ikut membantu membersihkan puing-puing bak dan menggunakannya untuk menimbun bagian jalan yang berlubang di depan rumah.

Itu hanya salah satu ilustrasi dimana kita tidak melulu dapat melakukan penanganan secara mandiri saat mengalami kerusakan pada fasilitas rumah tangga. Permasalahan ringan mungkin dapat ditangani sendiri, seperti, memasang kran, mengganti balon atau saklar, dan membuat colokan listrik sendiri. 

Berbagai permasalahan kerusakan perintilan atau alat-alat kecil rumah tangga yang bersifat tambahan dan dekoratif juga kerap tidak dapat diatasi sendiri. Perbaikan kipas angin misalnya, tidak semua orang dapat melakukannya jika sudah mengalami kerusakan parah. Untuk kerusakan yang memerlukan penanganan serius pilihannya tentu "serahkan pada ahlinya."

Memperbaiki sendiri dan menggunakan jasa service dalam mengatasi permasalahan fasilitas dan perintilan rumah tangga sebenarnya sama-sama memiliki manfaat. Di satu sisi kita akan mendapatkan manfaat pribadi jika memperbaiki sendiri. Sedangkan di sisi lain, menggunakan jasa perbaikan kita akan menciptakan manfaat sosial.

Memperbaiki sendiri

Menangani sendiri permasalahan fasilitas dan perintilan rumah tangga dapat memberikan keuntungan pada beberapa hal. 

Pertama, keuntungan biaya. Bagi mereka yang berkecukupan, membayar jasa tukang untuk melakukan pemerliharaan tentu tidak ada persoalan. Namun, akan berbeda bagi keluarga yang hidup dengan penghasilan pas-pasan dan tidak memiliki cadangan biaya untuk membayar jasa orang lain.

Dengan mengerjakan sendiri, kita bisa menghemat pengeluaran tanpa harus merogoh kocek untuk membayar jasa service. Biaya yang dipergunakan untuk upah tukang dapat diarahkan untuk membiayai kebutuhan lain. Pengeluaran untuk jasa perbaikan mungkin tidak seberapa tetapi pengeluaran kecil itu setidaknya dapat dimanfaatkan untuk membeli susu bayi, popok pengganti, atau mendapatkan buah-buahan sebagai tambahan nutrisi anggota keluarga. Atau bisa juga dimasukkan ke dalam celengan kecil.

Kedua, Menangani sendiri kerusakan fasilitas dan perintilan rumah tangga sebenarnya dapat dijadikan sebagai instrumen menambah pengetahuan dan keterampilan. Kerusakan kecil pada kompor gas, setrika yang tidak menghasilkan panas, sampai hilangnya suara pada laptop atau komputer sebenarnya sangat mungkin diatasi secara mandiri dengan mencari informasi melalui internet.

Dewasa ini, dengan kemajuan teknologi informasi kita dapat belajar dan memperoleh pengetahuan teknis bagaimana mengatasi masalah fasilitas rumah tangga sehari-hari. Hal ini akan memungkinkan kita dapat meningkatkan kemampuan bertahan hidup.

Dulu saya pernah mencoba bercocok tanam dengan metode hidroponik. Semua pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan metode pertanian ini saya dapat melalui internet. Saya belajar hidroponik secara digital tentang alat dan bahan yang diperlukan, bagaimana merakit media tanam, melakukan penyemaian, sampai pemupukan secara hidroponik.

Ketiga, memperbaiki sendiri perintilan rumah tangga dapat menjadi medium rekreasi bagi sebagian orang. Ini merupakan aktivitas yang dapat mengurangi kesuntukan akibat rutinitas kerja yang memeras pikiran. Pada gilirannya ini dapat memberikan kontribusi pada kesehatan mental.

Saya dan kita semua, pasti pernah merasakan kepuasan tertentu karena berhasil membuat lampu kamar menyala, mengganti genteng bocor, atau memasang kanvas rem motor tanpa harus ke bengkel. Kepuasan itu dapat dipastikan memberikan kebahagiaan tersendiri.

Keempat, ketika perbaikan atau pekerjaan melibatkan anak-anak, kesempatan itu dapat menjadi ruang yang memungkinkan hubungan yang lebih dekat dengan sesama anggota keluarga. 

Libur hari minggu di awal bulan Desember tahun ini saya memasang sisa paving block yang telah lama terbengkalai di sudut halaman. Dua anak saya ikut membantu dengan penuh antusias meratakan tanah dan mengangkat paving yang akan dipasang. Si bungsu bekerja sambil menyanyikan lagu-lagu lucu yang didengarnya melalui YouTube atau TikTok.

Keterlibatan anak-anak tidak saja mempererat hubungan dalam anggota keluarga tetapi juga dapat menjadi ruang untuk belajar bagi anak-anak, mengeksplorasi aspek-aspek fisik rumah atau pekarangan, sebagai ajang untuk melatih kerja sama dan berbagi tugas.

Menggunakan jasa service

Meminta bantuan tukang tidak selalu buruk. Hal ini terutama karena keterbatasan kemampuan kita untuk melakukan perbaikan. Atau bisa juga karena anggaran untuk upah tukang tidak tersedia.

Salah satu pertimbangan menggunakan jasa tukang biasanya bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal. Tinimbang hasil perbaikan tidak sesuai harapan jika dikerjakan sendiri, barangkali akan lebih bijaksana jika kita menggunakan jasa para ahlinya.

Pertimbangan lain yang tidak kalah penting adalah sisi kemanusiaan kita dalam kehidupan kolektif. Secara sosial pilihan memanggil tukang memberikan kesempatan kepada kita untuk saling memberi dan menerima. Upah jasa perbaikan yang kita keluarkan, sedikit tidak, akan menjadi semacam bantuan kepada mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Ini akan menjadi sesuatu yang berarti bagi keluarganya. 

Dalam kehidupan yang serba sibuk, kita juga kerap mengalami kesenjangan hubungan dengan sesama. Jika tukang itu tetangga, menggunakan jasa mereka mau tidak mau kita akan melakukan kontak atau berkomunikasi dengan mereka. Setidaknya, ini dapat menjadi kesempatan untuk membangun hubungan sosial yang lebih erat.

Di kehidupan kampung, biasanya penggunaan jasa perbaikan lebih diutamakan menggunakan tukang terdekat. Hal ini bertujuan untuk menghargai tetangga yang bekerja sebagai tukang.

Pilihan menggunakan jasa tukang yang memang dapat melakukan pekerjaan perbaikan rumah juga bukan semata-mata karena kita tidak dapat mengatasi sendiri kerusakan sarana prasarana dan perintilan rumah tangga. Namun, aspek hubungan sosial juga menjadi bagian penting yang perlu diperhatikan. Tidak jarang persahabatan terjalin yang berawal dari hubungan tukang dan pengguna jasa. 

Menyelesaikan sendiri atau menggunakan jasa tukang untuk mengatasi permasalahan kerusakan sarana prasarana dan perintilan rumah tangga hanya soal pilihan. Ini sangat tergantung pada kondisi keuangan, manfaat pribadi, atau kepentingan sosial.

Lombok Timur, 01 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun