Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Bersepeda, Sisi Lain di Balik Rasa Lelah

6 Oktober 2024   10:27 Diperbarui: 7 Oktober 2024   12:46 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menduga bahwa pemicu yang mempercepat kerusakan jalan disebabkan oleh teknik pengaspalan yang asal-asalan tanpa melibatkan standar yang jelas. Misalnya, lapisan aspal seadanya atau timbunan pasir dan kerikil yang tipis dan kurang padat. 

Kerusakan itu tidak saja dipercepat oleh teknik pengaspalan. Penyebab lainnya dipengaruhi oleh kondisi drainase yang buruk di kiri kanan jalan.

Drainase itu terlalu dangkal dan tidak terpelihara. Kebiasaan warga membuang sampah ke selokan dan rumput liar yang tumbuh di dalamnya membuat saluran tersumbat.

Sumbatan drainase itu menyebabkan aliran air meluap ke punggung jalan. Luapannya lambat laun berakibat pada pengikisan tanah secara perlahan pada jalan yang tidak tertutup aspal di sisi kiri dan kanan jalan. 

Di balik kelembutannya ternyata air memiliki daya rusak yang luar biasa. Air saluran yang meluber ke jalanan lambat laun menyebabkan tanah tergerus sampai ke bawah aspal.

Gerusan itu meninggalkan semacam ceruk di bawah lapisan aspal sehingga kehilangan tanah penopang. Ini membuat aspal runtuh ketika dilintasi kendaraan.

Jalan itu juga kerap dilintasi kendaraan yang membawa beban berat berupa material bangunan. Ini membuat jalan seakan bergegas lebih cepat ke arah kerusakan. Gilasan roda kendaraan barang itu meninggalkan banyak lekukan karena lapisan aspal tidak kuat menahan beban. 

Terlepas dari penyebab kerusakan, bersepeda di atas jalan seperti itu menjadi semacam tantangan, untuk tidak menyebutnya sebagai ketidaknyamanan. 

Saya bukanlah pesepeda profesional yang dapat menemukan kepuasan bersepeda pada lintasan yang ekstrem. Jadi kondisi jalan itu sudah cukup saya sebut sebagai tantangan. Saya memerlukan waktu yang lebih lama untuk beradaptasi agar merasa terbiasa bersepeda.

Bersepeda pulang dari sekolah (Dokpri)
Bersepeda pulang dari sekolah (Dokpri)

Sepeda memang kendaraan ramah lingkungan walaupun melelahkan. Namun, di balik tantangan dan rasa lelah itu saya menemukan sisi lain dari bersepeda. Ini mungkin tidak ditemukan pada kendaraan bermotor.

Interaksi dengan Sesama Warga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun