Sembalun dikenal dengan lanskap alamnya yang asri. Daerah ini--berada di sisi utara Pulau Lombok, tepatnya, di kaki Gunung Rinjani--memiliki pesona alam dengan kemegahan gunung dan perbukitannya, keindahan hamparan sawah, dan rimbunnya hutan. Gunung Rinjani dikenal sebagai salah satu gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia dengan ketinggian puncaknya mencapai 3.726 mdpl. Sisi alamiah ini menjadi daya tarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara.
Lebih dari itu wilayah, Sembalun tidak sekadar menyajikan pesona alam yang memukau tetapi juga menggambarkan kentalnya kehidupan masyarakat desa yang agraris.
Hal ini ditunjukan oleh rutinitas harian penduduknya sebagai petani. Hasil pertaniannya pun melimpah dengan hortikultura menjadi komoditas utamanya.
Sebagai catatan, di era Orde Baru, sekitar tahun 1980-1990, menjadi periode kejayaan Sembalun sebagai sentra penghasil bawang putih Nasional.
Kesuksesan itu membuat Presiden Soeharto bersama Ibu Tien tanggal 15 Oktober 1987 berada di NTB untuk menghadiri panen raya bawang putih di Sembalun yang saat itu masih menjadi bagian dari Kecamatan Aikmel.
Sayangnya kejayaan itu surut mulai surut akibat kualitas dan hasil produksi yang semakin menurun. Beberapa sumber menyebutkan bahwa, penyebab kemerosotan lainnya digandakan oleh kebijakan impor bawang putih dari beberapa negara.
Ketika bawang putih tidak lagi menjadi komoditas utama, warga Sembalun berupaya beralih kepada produksi pertanian yang lebih variatif, seperti, kentang, wortel, brokoli, strawberry, dan sebagainya.
Upaya untuk memperkaya keanekaragaman produk pertanian itu cukup sukses. Saat ini kegiatan pertanian itu menjadi basis utama pengembangan kegiatan agrowisata pada dua desa yaitu, Desa Sembalun Lawang dan Sembalun Bumbung.
Faktor kondisi alam dan kehidupan agraris masyarakatnya membuat Sembalun menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup populer. Sembalun tidak saja familiar bagi masyarakat Lombok.
Promosi wisata melalui media massa dan media sosial membuat Sembalun dikenal luas oleh wisatawan domestik, bahkan wisatawan mancanegara.
Sembalun secara administratif merupakan wilayah kecamatan di Kabupaten Lombok Timur. Tempat wisata ini dapat diakses melalui Kota Selong dengan menempuh perjalanan melalui Masbagik menuju Aikmel. Dari simpang Aikmel perjalanan dapat dilanjutkan menuju Suela dan melintasi hutan Lemor.
Memasuki wilayah Lemor jalur menuju Sembalun membelah hutan yang masih menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani. Fasilitas jalannya cukup memadai tetapi cenderung menanjak dan banyak belokan tajam.
Maka pengendara perlu memastikan mesin kendaraan dalam kondisi prima mengingat jalur yang cukup menantang dan memacu adrenalin.
Hal penting lainnya pengendara harus memastikan rem kendaraan memiliki fungsi yang stabil untuk menjaga keamanan berkendara.
Wisata Alam dan Petualangan
Jalur menuju Sembalun melalui Aikmel menawarkan sejumlah titik Lokasi wisata alam. Ada Savana Propok yang dikenal memiliki keindahan padang rumput dengan latar belakang Gunung Rinjani, pemandian air panas Sebau, hingga Taman Wisata Pusuk Sembalun.
Taman Wisata Pusuk Sembalun merupakan titik tertinggi pada jalur menuju Sembalun. Pusuk artinya puncak. Tempat ini juga merupakan salah satu pusat wisata alam yang selalu ramai pada hari-hari libur.
Pusuk Sembalun kerap dijadikan semacam rest area bagi pengendara yang melintas di jalur ini. Tempat yang berada di ketinggian 1250 mdpl ini banyak disinggahi pengendara atau wisatawan.
Ada yang sekedar mampir untuk memesan segelas minuman pada sejumlah lapak makanan yang ada atau memandangi keindahan alam di sekitar Rinjani.
Berada di Taman Wisata Pusuk Sembalun dan memandang ke utara tatapan mata akan bertumpu pada sebuah dataran rendah yang luas dengan lanskap pemukiman penduduk, hamparan petak sawah, dan bukit-bukit dengan pesona yang mencengangkan.
Pemandangan alam itu melatarbelakangi Desa Sembalun Bumbung, salah satu desa wisata yang ada. Di sisi yang lain, ada gugusan bukit yang hijau di bawah biru lengkung langit yang sedang cerah.
Secara geografis Sembalun meliputi daratan yang terdiri dari bukit dengan puncak Rinjani sebagai ikon alamiahnya. Bukit-bukit itu bukan sekadar gundukan tanah raksasa tetapi sekaligus menyajikan keindahan bentang alam yang menakjubkan.
Maka, tidak heran jika bukit-bukit di sekitar Rinjani Sembalun menjadi tujuan petualangan yang banyak diminati para penggemar wisata alam.
Sebagai area sebaran vulkanik Gunung Rinjani, Sembalun juga memiliki lahan pertanian yang subur, hutan yang rimbun, dan savana yang menawarkan keindahan alam yang eksotik. Kondisi ini membuat udara Sembalun terasa menyegarkan.
Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu sering berkunjung ke Sembalun. Saya juga belum pernah mendaki untuk menjajal sisi terjal bukit-bukit itu.
Namun, daerah wisata ini sudah menjadi buah bibir di berbagai media massa dan media sosial tentang keindahan bukit-bukitnya.
Setiap bukit memiliki keindahan yang spesifik dan tingkat kesulitan pendakian yang berbeda. Ada Bukit Pergasingan yang disebut-sebut memiliki ciri khas berupa jalur pendakian terjal yang cukup panjang.
Ada Bukit Nanggi dengan jalur yang lebih landai di awal pendakian namun terjal saat mendekati puncak. Bukit Selong, Dandaun, Anak Dara, hingga Puncak Rinjani dengan Danau Segara Anaknya. Semuanya merupakan ruang petualangan para pecinta alam.
Keindahan bumi Sembalun menjadi surga bagi para pelancong. Bagi para petualang, pendaki, dan pecinta alam yang suka menantang ketinggian, Rinjani dapat menjadi ruang yang memberikan kesempatan untuk memacu adrenalin.
Bagi pendaki pemula, keberadaan bukit-bukit sekitar Rinjani dapat menjadi tempat latihan uji nyali sebelum mencoba menaklukkan puncak Rinjani.
Keberadaan lahan persawahan di Sembalun menjadi perspektif lain dari keindahan alam Sembalun. Hamparan sawah milik masyarakat itu menjadi daya tarik yang memikat banyak wisatawan.
Secara keseluruhan daya tarik Sembalun terletak pada perpaduan bukit, hamparan sawah, dan kehidupan masyarakat pedesaan. Hal ini merupakan daya tarik yang mungkin tidak ditemukan di tempat lain.
Kedai Sawah dan Agrowisata
22 September 2024 lalu saya bersama teman-teman sempat singgah ke Kedai Sawah Sembalun setelah menginap semalam pada sebuah camping ground di Sembalun Lawang.
Untuk masuk ke Kedai Sawah Sembalun kendaraan harus masuk melalui jalan yang membelah perkampungan yang terletak di Desa Sembalun Bumbung.
Jalan sempit itu merupakan jalur keluar masuk menuju kedai. Kondisi jalan tidak terlalu ramah untuk dilintasi kendaraan.
Permukaan yang bergelombang membuat penumpang harus bergoyang mengikuti gerakan oleng kendaraan akibat jalan yang berlubang. Namun hal itu tidak membuat semangat para pengunjung surut untuk masuk ke tempat wisata Kedai Sawah Sembalun.
Kedai Sawah Sembalun merupakan bagian dari agrowisata di Desa Sembalun Bumbung. Disebut kedai sawah karena terletak di tengah persawahan.
Sedangkan di kedai ini pengunjung dapat memesan makan dan minuman sambil menikmati panorama persawahan, lalu memetik sayur dan buah-buahan langsung di lingkungan lahan agrowisata.
Agrowisata Sembalun memberikan kesempatan pengunjung menemukan pengalaman wisata yang berbeda. Dengan konsep wisata pertanian, tempat ini menawarkan pilihan wisata dimana pengunjung dapat menjelajahi sawah, belajar tentang siklus tanam, dan mengenal berbagai jenis tanaman.
Salah satu titik yang cukup ramai di pusat agrowisata itu yaitu taman bunga. Dengan membayar tiket 15K, pengunjung dapat masuk ke taman itu untuk menghayati keindahan bunga dengan rupa-rupa warna.
Sambil menikmati keindahan alam dengan berbagai ragam tanaman pada persawahan, pengunjung dapat membeli sayur dan buah-buahan segar dengan harga yang relatif lebih murah.
Pengunjung dapat mengambil atau memetik sendiri brokoli, kacang panjang, kol, selada, bayam, kangkung, caisim, dan berbagai jenis sayuran lainnya.
Di samping sayuran, pengunjung dapat membawa pulang hasil persawahan jenis bumbu, seperti, cabai, bawang merah, bawang putih, dan berbagai jenis kebutuhan bumbu dapur lainnya.
Kedai sawah juga menawarkan hasil pertanian lain, seperti, wortel, kentang, atau lobak.
Strawberry menjadi buruan paling populer bagi para para wisatawan. Rasanya tidak afdol berkunjung ke agrowisata Sembalun tanpa membawa pulang buah strawberry.
Agrowisata Sembalun menyediakan berbagai jenis hasil pertanian hortikultura yang masih segar karena dipetik langsung dari persawahan.
Sebagai pusat agrowisata kedai sawah sembalun dapat disebut sebagai pasar alam dimana pengunjung mendapatkan kebutuhan dapur secara langsung dari alam.
Wisata Berkelanjutan
Wisata berkelanjutan merupakan pendekatan dalam pengembangan pariwisata yang berfokus pada upaya untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan wisatawan, industri pariwisata, lingkungan, dan masyarakat lokal.
Wisata agrikultur Sembalun merupakan wujud wisata berkelanjutan--setidaknya--dengan adanya aktivitas pertanian sebagai penunjang utama pariwisata. Keberadaan agrowisata Sembalun sekaligus telah memperkaya keanekaragaman pangan bahkan keanekaragaman hayati.
Sebagai bentuk pariwisata berkelanjutan, agrowisata Sembalun merupakan bagian dari upaya mempertahankan berkelanjutan kehidupan agraris masyarakat setempat yang hidup sebagai petani.
Keberadaan hamparan hortikultura pada lahan agrowisata Sembalun dan sekitarnya menunjukkan bahwa ada upaya untuk mempertahankan budaya agraris sebagai ciri khas budaya Nusantara.
Lebih jauh Sembalun tidak hanya tentang budaya agraris tetapi juga budaya yang berhubungan dengan kearifan lokal dengan kain tenun Sembalun, Seni Gendang Beleq, pelestarian situs sejarah semisal rumah adat, dan beberapa wisata budaya lain.
Sebagai wisata berkelanjutan, sebagian petani agrowisata Sembalun berupaya melakukan pemeliharaan tanaman dengan pendekatan organik.
Ini tentu dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan akibat aktivitas pertanian yang sejauh ini menggunakan pendekatan pertanian anorganik.
Secara ekonomi pariwisata berkelanjutan melalui agrowisata memberikan manfaat ekonomi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak, terutama masyarakat lokal.
Agrowisata Sembalun mampu membuka lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi masyarakat lokal. Konsep wisata pertanian ini dapat dipastikan dapat memberikan keuntungan ekonomi tidak hanya untuk pengusaha hotel atau pengusaha besar tetapi juga untuk usaha kecil dan menengah di daerah tersebut.
Lombok Timur, 03 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H