Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Empati Sang Guru terhadap Siswa

7 Agustus 2024   00:36 Diperbarui: 7 Agustus 2024   07:51 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru sedang mengajar (Sumber: KOMPAS.com/AYUNDA PININTA KASIH)

Lalu dimana letak empati dalam kegiatan bersih lingkungan sekolah itu? Bagi sebagian siswa bekerja membersihkan lingkungan sekolah merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan.

Hal ini karena sampah itu kotor dan bau. Bagi sebagian lagi pekerjaan itu membuat mereka lelah dan membosankan. Apalagi untuk anak-anak yang masih suka bermain dan bercengkerama bersama teman-temannya. 

Selebihnya sikap apatis sebagian siswa itu disebabkan oleh kesadaran yang rendah dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ini merupakan bagian dari kesulitan siswa dalam pengembangan karakter. Sama seperti kesulitan menghadapi materi pelajaran, rendahnya kesadaran itu juga merupakan bagian dari kesulitan belajar yang harus diatasi. 

Di sinilah empati itu berlaku. Keterlibatan guru dalam kegiatan kebersihan merupakan bentuk empati kepada siswa atas kegiatan yang tidak menyenangkan.

Ini juga sekaligus empati terhadap rendahnya kesadaran siswa tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Pada titik ini, siswa patut mendapatkan empati sebagaimana empati yang diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran atau siswa yang tidak mampu membeli sepatu.

Dari sisi siswa, empati itu timbul karena dipicu oleh keterlibatan guru dalam kegiatan bersih. Adanya empati itu bisa jadi didorong oleh sebuah kondisi dimana siswa ikut merasakan bahwa guru menghabiskan energi saat membersihkan sampah.

Timbulnya empati siswa bisa juga disebabkan oleh semacam kesadaran etika bahwa bukanlah sikap yang baik bagi siswa saat melihat guru bekerja tanpa ikut membantu. Empati buru menimbulkan empati siswa. 

Empati memiliki melingkupi aspek yang sangat luas dan berbagai sendi kehidupan kolektif. Empati adalah ketika seorang tamu hotel merapikan tempat tidur di pagi hari sebelum meninggalkan kamarnya atau membuang sisa makanan ke tempat sampah. Ketika tamu undangan pesta mengambil makanan seperlunya agar tidak tersisa secara sia-sia juga merupakan bentuk empati karena di luar sana banyak orang tidak memiliki kesempatan menikmati makanan dengan sepuasnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, empati merupakan sikap yang penting karena menjadi semacam kunci yang diperlukan setiap individu dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan harmonis dalam kehidupan kolektif.

Empati Guru kepada Siswa

Berbagai literatur sepakat bahwa empati secara umum dapat diandaikan sebagai kemampuan untuk memahami dan merasakan sebuah kondisi yang sedang dirasakan oleh orang lain. Empati adalah menyelami pengalaman subyektif orang lain.

Empati dalam dunia pendidikan merupakan salah satu nilai yang dipercaya memicu semangat belajar. Dalam dunia pendidikan, empati merupakan konsep yang unik. Empati bagi banyak orang seringkali dipandang sebagai atribut dalam kepribadian seseorang. Dewasa ini empati mendapatkan definisi baru sebagai keterampilan yang harus dikuasai dalam menghadapi abad ke-21. Maka, empati sebagai sebuah keterampilan sebaiknya harus diasah oleh guru dalam menjalankan perannya saat berhadapan dan berbaur dengan siswa. (Sumber laman Binus University)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun