Mohon tunggu...
𝔜𝔞𝔪𝔦𝔫 𝔐𝔬𝔥𝔞𝔪𝔞𝔡
𝔜𝔞𝔪𝔦𝔫 𝔐𝔬𝔥𝔞𝔪𝔞𝔡 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sosialisasi Anti Narkoba di Desa Pengembur: KKN Unram Ajak Generasi Muda Jauhi Narkoba

3 Agustus 2024   10:56 Diperbarui: 3 Agustus 2024   15:50 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama peserta sosialisasi penyalahgunaan narkoba oleh KKN Universitas Mataram di Desa Pengembur, 20 Juli 2024/dok. pri

Saya masih ingat 3 atau 4 tahun yang lalu, secara tidak sengaja bertemu seorang teman saat masih kuliah yang sekarang menjadi polisi. Saat itu dia sedang menjalankan tugas melakukan penangkapan seseorang yang diduga sebagai pengedar narkoba. Saya terkejut ketika mengetahui sasaran penangkapannya seorang warga di kampung sebelah. Saya juga diminta untuk menjadi semacam saksi penangkapan dan penggeledahan barang bukti.

Fakta ini menunjukkan bahwa barang terlarang itu tidak saja menjadi bagian dari kehidupan perkotaan tetapi juga sudah memasuki kehidupan pedesaan. 

Dilansir dari laman Kompas, Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat bahwa sekitar 4.8 juta orang terpapar narkoba sepanjang tahun 2022-2023. Mereka yang terpapar berusia antara 15-64 tahun. 

Kelompok remaja kerap dikhawatirkan sebagai kelompok yang paling rentan dalam penyalahgunaan narkoba. Namun, data di atas menunjukkan bahwa pengguna narkoba telah merambah berbagai usia dan kelompok masyarakat. 

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus narkoba di Indonesia sebanyak 1.184 kasus pada tahun 2021. Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2022 menjadi 1.350 kasus. Tahun 2023 pada semester I mengalami penurunan menjadi 1.125 kasus. (Sumber laman DPR RI)

Adanya penurunan tersebut, walaupun tidak terlalu signifikan, menunjukkan adanya upaya pemerintah dan masyarakat untuk mencegah peredaran narkoba.

Bisnis haram narkoba memang sangat menggiurkan. Bagaimana tidak? Dilansir dari sebuah sumber transaksi keuangan dari bisnis narkoba sepanjang tahun 2016-2021  mencapai 400 triliun rupiah. Nilai ini setara dengan 4 kali nilai APBD Provinsi Jakarta tahun 2023. Sebuah angka yang sangat fantastis.

Kondisi di atas melatarbelakangi kerisauan sekelompok mahasiswa Universitas Mataram yang tergabung dalam Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kerisauan itu diwujudkan dengan menjadikan program pencegahan penyalahgunaan narkoba sebagai salah satu aktivitas mereka dalam KKN.

Salah satu bentuk upaya itu adalah kegiatan sosialisasi anti-narkoba yang dilaksnakan di Balai Desa Pengembur pada Sabtu, 20 Juli 2024. Dalam sosialisasi tersebut kelompok mahasiswa KKN melibatkan BNN Provinsi NTB dan menjalin kolaborasi dengan mahasiswa lain dari Universitas Nahdlatul Ulama Mataram. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba dan cara mencegahnya. Sasarannya yakni kepada masyarakat, khususnya kelompok remaja yang terdiri dari para pelajar, 

Sosialisasi yang dikemas dengan menarik ini menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya T-Jay, seorang ahli dari BNN Provinsi NTB. Materi yang disampaikan meliputi bahaya narkoba bagi kesehatan, dampak sosial, serta upaya pencegahan dan penanganan kasus penyalahgunaan narkoba. Sebagai bagian dari sosialisasi, mahasiswa KKN juga membagikan leaflet dan poster berisi informasi tentang bahaya narkoba.

Rifqi Ramdhan, Ketua KKN Unram menyebutkan bahwa edukasi bahaya narkoba menjadi salah satu program prioritas dalam KKN. Rifki dan rekan-rekannya sadar  bahwa narkoba merupakan ancaman serius bagi masa depan bangsa. Oleh karena itu, mereka merasa terpanggil untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.

Kegiatan sosialisasi diikuti antusias oleh peserta. Ruang sosialisasi tampak penuh gairah karena diwarnai dengan diskusi dan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan narkoba. Bagian lain dari sosialisasi tersebut adalah pembagian leaflet dan poster berisi informasi tentang bahaya narkoba oleh mahasiswa KKN kepada peserta dan masyarakat.

Kegiatan sosialisasi penyalahgunaan narkoba merupakan sesuatu yang penting. Namun demikian, kegiatan seremonial semacam ini tidaklah cukup. Perlu adanya pendekatan lain yang dapat mengalihkan perhatian remaja, khususnya, dari berbagai candu zat aditif. 

Oleh karena itu, penekanan dalam sosialisasi tersebut lebih difokuskan kepada bagaimana peran krusial orang tua dalam menjauhkan anak-anak dari penyalahgunaan narkoba. Keluarga, terutama orang tua, memegang peranan penting dalam membangun komunikasi positif, serta memberikan edukasi dan pemahaman kepada anaknya.

Orang tua dan lingkungan seyogyanya dapat menyediakan kegiatan-kegiatan positif seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial lainnya yang dapat mengalihkan perhatian remaja dari penggunaan narkotika. Edukasi melalui sosialisasi harus dimbangi dengan memberikan kesempatan kepada generasi muda dengan mewadahi mereka melalui kegiatan positif di lingkungan mereka.

H. Moh. Sultan S.Pd tokoh masyarakat setempat memberikan apresiasi atas inisiatif KKN UNRAM dalam menggelar sosialisasi ini. Pencegahan penyalahgunaannarkoba harus dimulai dari lingkup keluarga dan lingkungan terdekat.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan kesadaran masyarakat Desa Pengembur tentang bahaya narkoba dapat meningkat. Selain itu, diharapkan pula terjalin sinergi yang lebih baik antara berbagai pihak dalam upaya memberantas penyalahgunaan narkoba.

Sosialisasi bahaya narkoba merupakan salah satu program KKN Mahasiswa Universitas Mataram tahun 2024 di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Program lain yang ditawarkan 10 orang mahasiswa berupa program pekarangan pangan lestari, pencegahan stanting, pernikahan dini, dan beberapa program lain.

Hal yang menarik kegiatan KKN itu adalah program pekarangan pangan lestari, sebuah program yang bertujuan mengajak masyarakat setempat untuk memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan. Melalui perogram ini mahasiswa memperkenalkan metode hidroponik. Metode ini sangat relevan dengan kondisi lingkungan desa Pengembur yang berada di daerah tadah hujan. Hidroponik merupakan jawaban untuk daerah yang kekurangan air karena teknik bercocok tanam ini tidak memmerlukan air dalam jumlah besar.

Lombok Timur, 03 Agustus 2024

Sumber Bacaan

1. https://www.kompas.id/baca/metro/2023/03/25/peringatan-ada-48-juta-penduduk-terpapar-narkotika
2. https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/46461/t/Dukung%20Rehabilitasi%20Pecandu%20Narkoba%20di%20Rindam,%20Puan:%20Bisa%20Dibarengi%20dengan%20Program%20Bela%20Negara 

3. https://infobanknews.com/nilai-transaksi-narkotika-di-ri-bikin-geleng-geleng-kepala-setara-4-kali-apbd-jakarta/  

4. Catatan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Desa Pengembur, 20 Juli 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun