Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Peran Pengumpul Barang Bekas dalam Green Jobs

19 Juni 2024   09:46 Diperbarui: 19 Juni 2024   16:53 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemulung (Sumber KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Green jobs berpijak pada prinsip pekerjaan yang mendukung dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, pelestarian lingkungan, dan pengurangan dampak negatif terhadap ekosistem. 

Pekerjaan ini bertujuan untuk meminimalkan jejak karbon, mengurangi polusi, dan mendukung pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Green jobs melibatkan bidang-bidang seperti energi terbarukan, efisiensi energi, manajemen limbah, transportasi berkelanjutan, dan pertanian berkelanjutan. (Sumber Detik)

Green Jobs dilatarbelakangi oleh keadaan bumi yang mengalami perubahan besar akibat aktivitas manusia karena eksploitasi yang bermuara pada perubahan iklim dan kerusakan sumber daya alam. Kondisi itu menuntut adanya upaya transformasi ke arah kegiatan ekonomi yang mempertimbangkan kelestarian lingkungan.

Jika dikaitkan dengan pekerjaan Pantun, pengumpul barang bekas dapat dikategorikan sebagai green jobs. Mengapa? Mari kita lihat.

Daur ulang sampah merupakan proses pengolahan kembali sampah menjadi produk baru yang dapat dimanfaatkan. Aktivitas daur ulang sampah dapat dilakukan secara perorangan atau perusahaan. 

Dalam proses daur ulang, sebagai kegiatan produksi tidak ada unsur kegiatan yang mengeksploitasi atau pengambilan bahan baku dari alam. Ini merupakan ciri utama green jobs. Proses produksi yang dilakukan dalam daur ulang menggunakan bahan baku dari limbah rumah tangga atau industri.

Dalam aktivitas daur ulang dengan skala besar, dibutuhkan suplai bahan baku yang melibatkan para pendulang (baca: pengumpul) sampah. Mereka (pengumpul barang bekas) merupakan elemen penting bagi kegiatan ekonomi yang menjalankan bisnis daur ulang sampah. Keberadaan mereka merupakan salah satu dari mata rantai pengelolaan limbah dalam proses daur ulang.

Sumber TKN PSL (Tim Koordinasi Nasional Penangnan Sampah Laut)
Sumber TKN PSL (Tim Koordinasi Nasional Penangnan Sampah Laut)

Dilansir dari laman TKN PSL ada dua jenis rantai daur ulang sampah. Pertama, Rantai pasokan daur ulang sampah konvesional. Kedua, rantai pasokan daur ulang sampah Picker. Jika dilihat skema daur ulang pada gambar di atas pemulung (pengumpul) sampah merupakan bagian tidak terpisahkan dari bisnis daur ulang.

Terlepas dari perbedaan sirkulasi daur ulang di atas, pemulung (pengumpul pertama) sampah merupakan pekerjaan yang memiliki peran penting dalam proses daur ulang sebagai salah satu green jobs. Keberadaan mereka menjadi bagian penting dari bisnis daur ulang sampah. 

Sayangnya keberadaan pemulung sering mendapatkan stigma negatif yang menganggap pemulung sebagai pekerja yang kumuh. Ini membayangi peran besar pemulung dalam usaha pengurangan polusi sampah di lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun