Bukan Amaq Sumenah namanya kalau tidak mengerjai warga kampung. Dia dikenal usil, sok tahu, dan tidak mau kalah berdebat.
Alkisah diceritakan oleh ketua RT bahwa sore itu Amaq Sumenah menemui Amaq Sam, seorang tukang multi talenta yang dianugerahi beberapa keahlian pertukangan. Warga mengenal Amaq Sam sebagai tukang batu bata, tukang cat, tukang reparasi tipi, sampai tukang kawin.
"Gambar tipi saya tidak bisa keluar," Amaq Sumenah mengadukan problemnya kepada Amaq Sam.
"Sudah berapa hari?" respon Amaq Sam datar.
"Sejak dibeli."
"Kenapa baru sekarang mau diperbaiki? Tipinya mana? Tidak dibawa?" Amaq Sam bertanya maraton.
"Berat. Tipinya berat. Situ saja yang datang"
"Ya, sudah. Kalau begitu besok saya cek."
"Baik. Saya tunggu besok siang." kata Amaq Sumenah dengan nada berharap.
Esoknya Amaq Sam menepati janjinya memperbaiki tipi Amaq Sumenah. Bergegas Amaq Sam sudah menuju rumah Amaq Sumenah.
"Assalamualaikum," Amaq Sam mengucap salam di depan pintu.