Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengembangkan Kemampuan Imajinasi Siswa Melalui Teater

1 Juni 2024   01:57 Diperbarui: 3 Juni 2024   02:01 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase ilustrasi latihan teater siswa SD Negeri 1 Embung Kandong (Dok. Pribadi/diolah dari Canva)

Seorang siswa laki-laki memegang tongkat dengan kepala dililit ikat kepala. Tubuhnya telanjang dada dan wajahnya  dibalut make up yang membuatnya tampak seperti kakek-kakek renta. 

Seorang siswa lainnya mengenakan kaos singlet putih dan celana kolor. Rias wajahnya mewakili sosok menyeramkan. Mulutnya bertaring, matanya memerah, dan rambut awut-awutan. 

Seorang siswa perempuan membawa boneka dalam gendongannya laiknya seorang ibu muda sedang momong bayi yang baru dilahirkan. Siswa itu mengenakan kain sebagai busana ciri khas perempuan kampung di masa lampau. Siswa perempuan lainnya mengenakan pakaian yang sama. Siswa perempuan usia menjelang pintu remaja itu dibalut pakaian sedemikian rupa sehingga tampak seperti perempuan dewasa.

Anak-anak ABG itu merupakan siswa kelas 6 di sekolah saya. Mereka tengah berlatih teater untuk mengisi jeda waktu setelah ujian sekolah dan pengumuman kelulusan.

Secara umum kelas 6 SD di Kabupaten Lombok Timur telah rampung mengikuti ujian sekolah. Biasanya setelah ujian siswa merasa seakan sudah tamat atau lulus. Mereka pun memilih tidak masuk sekolah. 

Banyak dari mereka mengisi waktu luang itu dengan keluyuran ke mana-mana. Bisa jadi mereka pamit dari rumah untuk pergi ke sekolah tetapi nongkrong di tempat-tempat tertentu. Anak-anak usia kelas 6 secara umum berada pada fase yang sedang labil. Mereka cenderung rentan terlibat dalam pergaulan yang tidak diharapkan.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sekolah menyibukkan mereka dengan kegiatan sanggar. Di sini mereka melakukan beberapa hal positif, salah satunya, berlatih teater.

Dikutip dari Gramedia, secara spesifik, seni teater merupakan sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting. 

Teater merupakan seni peran dimana seseorang harus melepaskan karakter pribadinya. Pemain teater harus menjadi orang lain saat berhadapan dengan penonton. 

Agar dapat menjalani sebuah peran, saat berada di panggung seorang pemain teater harus memiliki kemampuan menghayati perannya. Seorang siswa yang memerankan sosok lanjut usia harus dapat menghayati perilaku seorang kakek atau nenek. Dia harus terlihat renta, berjalan tertatih dan terlihat bongkok, atau tampil dengan ekspresi yang mencerminkan karakter sejenisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun