Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengembangkan Kemampuan Imajinasi Siswa Melalui Teater

1 Juni 2024   01:57 Diperbarui: 3 Juni 2024   02:01 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu tidak mudah ketika seorang siswa dituntut memerankan karakter yang berbeda dari kesehariannya. Sebagai pemain teater mereka harus keluar dari cangkang asalnya dan masuk ke cangkang yang berbeda.

Kekuatan Imajinasi

Satu hal yang pasti, kemampuan menghayati peran dalam teater sangat ditentukan oleh kemampuan imajinasi untuk memainkan karakter tertentu.

Evan Sanderson seorang advokat seni menulis, dalam blog Americans for The Art, bahwa imaginasi memiliki reputasi buruk di mata banyak orang. Imajinasi dianggap sebagai sebuah kenaifan dan ketidakhadiran pikiran. Evan menentang anggapan ini. Baginya, tidak ada pola pikir yang lebih merusak selain menganggap imajinasi sebagai sesuatu yang tidak layak untuk dikembangkan.

Apa itu kemampuan imajinasi? Dikutip dari Meriam Webster, imaginasi dimaknai sebagai tindakan atau kekuatan membentuk gambaran mental tentang sesuatu yang tidak ada pada indra atau belum pernah dirasakan seluruhnya dalam kenyataan. 

Kemampuan imajinasi sebagai kerja mental merupakan kemampuan sistem kognisi seseorang untuk membayangkan objek atau peristiwa yang tidak ada, tidak ada saat ini, atau telah terjadi di masa lalu. Imajinasi memungkinkan seseorang berpikir untuk mengembangkan pengalaman sehari-hari.

Imajinasi disulut oleh rasa ingin tahu. Hal ini mendorong keinginan kuat bagi seseorang untuk belajar, mengeksplorasi, dan menemukan hal-hal baru. Imajinasi menimbulkan kecenderungan untuk melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda.. 

Imajinasi dapat pula diartikan sebagai kemampuan untuk membayangkan kemungkinan-kemungkinan baru, mengeksplorasi perspektif yang berbeda, dan memimpikan ide-ide baru. Bahkan imajinasi membuat Anda menantang status quo. Tanpa rasa ingin tahu dan imajinasi, hidup akan menjadi statis, kita menjadi berpuas diri, menolak perubahan, dan berpikiran tertutup.

Imajinasi dalam Teater

Kekuatan imajinasi membuat pikiran seseorang mampu membayangkan tentang hal-hal yang berada di luar pengalaman empirisnya. Daya imajinasi dipercaya dapat membuat seseorang menyelami seluruh dunia di dalam pikirannya. 

Karenanya, penting untuk mengasah kemampuan imajinasi sejak dini. Semakin banyak anak-anak menggunakan imajinasi, semakin besar kemungkinan mereka menggunakan imajinasi mereka secara alami sepanjang hidup mereka--dalam pemecahan masalah, dalam pekerjaan, dan dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat. 

Dilansir dari laman childresearch.net, pengembangan kemampuan imaginasi pada anak-anak dapat dilakukan melalui teater. Sebuah organisasi bernama Gemini Theatre Company di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat,  yang didirikan oleh Lani Cataldi dan Dennis Palko pada tahun 1996, mencoba mengembangkan kekuatan imajinasi anak-anak melalui teater. Organisasi teater nirlaba ini melakukannya dengan misi "menumbuhkan kreativitas, imajinasi, dan orisinalitas melalui seni pertunjukan."

Kekuatan imajinasi tidak saja bermuara pada keberhasilan seseorang memperoduksi karya tertentu. Imajinasi juga meliputi tumbuhnya sikap positif yang diperlukan dalam rangka menjalani kehidupan sosial.

  • Menumbuhkan empati dan sikap toleransi terhadap sesama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun