Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Hutan Joben, Eduwisata di Taman Nasional Gunung Rinjani

6 Mei 2024   15:46 Diperbarui: 7 Mei 2024   00:47 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah gerbang desa berukuran lumayan besar mengangkangi jalan masuk menuju desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur. Gerbang itu dibuat menyerupai tugu kembar yang berdiri di kiri dan kanan jalan. Bagian atas tugu berbentuk atap berugak, sebuah bangunan semacam gazebo atau saung. Berugak memiliki bentuk dengan atap menyerupai atap lumbung khas masyarakat Sasak. Bagian atas gerbang terpampang tulisan berbunyi, "Selamat Datang di Desa Wisata Pesanggrahan".

Desa Pesanggrahan memang dikenal sebagai desa wisata. Alamnya yang asri dan rimbun membuat desa ini memiliki daya tarik bagi banyak orang. Udara terasa sejuk dengan pemandangan alam yang mempesona saat memasuki Desa Pesanggrahan.

Hutan Joben, merupakan salah satu destinasi wisata di desa Pesanggrahan. Hutan ini termasuk destinasi wisata yang paling populer di Lombok Timur dan menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Dilansir dari firtlomboktour.com, TNGR merupakan salah satu Geopark Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO. Geopark (taman bumi) ini terletak di kawasan Gunung Rinjani yang diklaim sebagai gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia. Geopark Rinjani Lombok terdaftar sebagai salah satu anggota Global Network pada tanggal 12 April 2018.

Geopark Rinjani tentu bukan sekadar lahan TNGR karena geopark mencakup konsep yang lebih luas dari sekadar lingkungan alam.

Secara keseluruhan luas hutan TNGR sekitar 41.330 hektar yang menghampar di tiga wilayah kabupaten di Provinsi NTB, yaitu, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara. Lebih dari 53% TNGR menjadi bagian dari wilayah kabupaten Lombok Timur. Separuhnya lagi berada di wilayah Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara.

Dari Mataram, Ibukota Provinsi NTB, perjalanan menuju hutan Joben kurang lebih mencapai 50 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat. Jalan agak berkelok, menanjak, menembus perkampungan, dan membelah persawahan. 

Kondisi jalannya masih cukup bagus dengan sedikit kerusakan yang tidak begitu signifikan di beberapa bagian. Pengendara hanya memerlukan kehati-hatian terhadap para penyeberang jalan saat melintasi beberapa pemukiman.

Desa Pesanggrahan memiliki alam yang agak miring. Di beberapa titik tampak persawahan membentuk sengkedan. Barisan pohon kelapa di pematang sawah dan rimbun pepohonan melengkapi lanskap alam Pesanggrahan.

Air terjun Otak Kokok

Salah satu pusat wisata di Hutan Joben adalah air terjun Otak Kokok. Air terjun ini lumayan populer di Lombok Timur, NTB. Sumber airnya merupakan mata air perennial yang berasal dari Gunung Rinjani yang mengalir melalui Kokok Gading. 

Otak Kokok, merupakan dua kata yang berasal dari bahasa Sasak. Otak berarti kepala atau hulu, kokok berarti sungai. Otak Kokok, secara harfiah berarti, kepala atau hulu sungai. Disebut demikian karena tempat itu merupakan daerah hulu sungai atau pangkal mata air yang mengalir sampai hilir.

Sumber air sungai itu menjadi bagian penting bagi penduduk sekitar. Keberadaannya memungkinkan masyarakat Pesanggrahan dan beberapa desa lain menyandarkan kehidupannya dari alam sebagai petani dan pekebun. Lahan pertanian dan perkebunan di desa Pesanggrahan dikenal subur karena air yang melimpah.

Limpahan air pegunungan itu juga membuat sebagian penduduk membuka usaha budidaya ikan atau usaha perikanan darat.

Air terjun Otak Kokok merupakan tempat yang paling ramai. Hampir saban hari tempat ini didatangi pengunjung. Lebih-lebih pada hari Minggu dan hari-hari libur.

Paling tidak ada dua kucuran air terjun yang kerap dijadikan tempat mandi para pengunjung. Airnya yang jernih dan dingin memaksa setiap pengunjung berusaha tidak melewatkan kesempatan untuk merasakan sensasinya. Masyarakat setempat percaya mitos bahwa air terjun Otak Kokok dapat menyembuhkan penyakit.

Air terjun Otak Kokok dilengkapi dengan sejumlah fasilitas. Ada area parkir yang cukup luas di depan pintu masuk.

Keberadaan air terjun juga memberikan peluang usaha pedagang kecil di sekitar area parkir dan sekitar air terjun.

Di area air terjun tersedia dua kolam renang untuk anak-anak dan orang dewasa. Sumber air kolam berasal dari sumber yang sama dengan air terjun.

Pengunjung air terjun juga difasilitasi dengan sejumlah gazebo, tempat duduk, atau tempat bersantai lainnya.

Sejumlah pepohonan besar yang tumbuh di sekitar air terjun memberikan kerimbunan dan keteduhan bagi pengunjung.

Joben Eco Park 

Bagian penting dari Hutan Joben adalah Joben Eco Park (JEP). Ecopark ini dapat disebut sebagai jantung Hutan Joben. Area eco park ini berada di sebelah barat air terjun Otak Kokok. 

Memasuki lahan ecopark tanah terasa lembab. Beberapa lekukan dangkal membuat air tergenang menyerupai kolam kecil. 

Sebuah sungai membelah eco park. Sungai itu merupakan cabang sungai dari Otak Kokok. yang airnya mengalir tenang menerpa lembut bebatuan. Rimbun pepohonan, hijau rerumputan, dan celoteh burung hutan membuat pengunjung merasa benar-benar kembali ke alam.

Sebagai pusat rekreasi, JEP menyediakan beberapa alternatif aktivitas, seperti camping ground, outbond, panahan, dan soft trekking.

JEP merupakan destinasi wisata dengan konsep eduwisata. Hutan ini tidak hanya menawarkan aktivitas rekreasi bersama keluarga dan sahabat. JEP membawa misi pendidikan konservasi, melalui kegiatan penanaman pohon, dan terutama pencegahan aktivitas pencemaran dan perambahan hutan dalam rangka pelestarian hutan.

Dikutip dari halaman Facebook Joben Eco Park, kegiatan konservasi melibatkan dua kelembagaan lokal, yaitu, Kelompok Masyarakat Peduli Hutan (KMPH) dan Kelompok Masyarakat Peduli Arboretum (KMPA).

Bersama Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, dua komunitas itu berpartisipasi dalam mendorong program konservasi hutan. Dua jargon dalam bahasa Sasak yang mereka usung, yaitu "Gawah Tilah, Masyarakat Molah" (Hutan lestari masyarakat sejahtera) dan "Aiq Limpah, Selapuq Cigah" (Air melimpah semua segar/tumbuh).

Slogan lokal itu diekspresikan, salah satunya, melalui penanaman tanaman pakan kupu-kupu. Mengapa kupu-kupu? Karena kehadiran kupu-kupu menjadi salah satu indikator kesehatan dan kelestarian lingkungan di suatu tempat. Salah satu sub indikatornya adalah ketersediaan air. (Sumber: Shari dalam Suprianus Zega dkk, 2022).

Berbagai sumber menyebutkan bahwa kupu-kupu memiliki sifat yang sensitif terhadap perubahan lingkungan. Hal ini membuat kupu-kupu dapat menjadi alat bantu yang sangat penting dalam pemantauan perubahan lingkungan.

Joben Evergreen

Objek wisata yang tidak kalah menarik lainnya Joben Ever Green (JEG). JEG terletak di sisi utara ecopark. Keduanya dibatasi oleh sebuah sungai yang mengalir langsung ke air terjun Otak Kokok.

Joben Ever Green saat ini dikelola oleh PT Joben Evergreen. Perusahaan ini bergerak di bidang kepariwisataan. Dalam program konservasi perusahaan ini bekerja sama dengan Balai Taman Gunung Rinjani. (Sumber Massmedia).

JEG pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan JEP yang juga berorientasi wisata alam dengan tetap mempertahankan prinsip wisata berkelanjutan.

Prinsip keberlanjutan itu mendorong pemilik JEG menerapkan aturan ketat kepada pengunjung saat memasuki tempat itu. Larangan membuang sampah sembarangan, mandi di sungai dengan air sabun, sampai larangan memberi makan hewan liar yang ada di daerah tersebut.

JEG sangat tepat bagi pengunjung yang berniat melakukan forest healing untuk memulihkan ketenangan dengan menyatu bersama alam.  

Untuk memberikan pelayanan yang maksimal, JEG juga menyediakan fasilitas camping ground di sekitar sungai. Fasilitas lainnya layanan kantin yang menyediakan sejumlah pilihan kuliner. Salah satunya, bulayak.

Sebagai catatan, bulayak itu makanan semacam lontong yang terbuat dari beras dengan dibungkus dengan daun enau. Biasanya didampingi dengan sate daging sapi berlumur bumbu khas Lombok.

Lombok Timur, 06 Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun