Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Peringatan Nuzulul Qur'an (Catatan Singkat Sejarah Pembukuan Al-Qur'an)

1 April 2024   07:52 Diperbarui: 2 April 2024   23:19 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Al-Qur'an pada masa Rasulullah tidak tersusun seperti yang dibaca umat Islam saat ini. Pada masa itu al-Qur'an ditulis pada media berupa pelepah kurma, batu, atau tulang-tulang unta. Setiap kali Rasulullah SAW menerima wahyu atau ayat al-Qur'an, beliau memerintahkan untuk menulisnya pada salah satu dari media tersebut.

Salah seorang sahabat yang dikenal sebagai sekretaris pribadi Rasulullah SAW adalah Zaid bin Tsabit. Beliau merupakan sahabat yang dipercaya untuk menuliskan setiap ayat-ayat al-Qur'an yang diterima Rasulullah.

Semua ulama berpendapat bahwa al-Qur'an diturunkan tidak sekaligus tetapi memerlukan waktu yang cukup panjang. Tuan guru menjelaskan bahwa pendapat tentang waktu yang dibutuhkan dalam proses turunnya al-Qur'an di kalangan ulama bervariasi. Ada yang berpendapat bahwa ayat-ayat al-Qur'an diturunkan selama 24 tahun. Sebagian lagi berkesimpulan, Rasulullah SAW menerima wahyu Al-Qur'an selama 23 tahun. Kelompok terakhir menegaskan proses pewahyuan al-Qur'an terjadi dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, al-Qur'an tetap terjaga karena banyak sahabat yang menghafal a-Qur'an. Namun dalam perkembangannya banyak di antara para sahabat itu tewas dalam peperangan. Menurut Tuan Guru peperangan itu dipicu oleh banyaknya orang-orang yang mengaku sebagai Nabi setelah Nabi Muhammad. 

Salah seorang yang mengaku sebagai nabi saat itu adalah Musailamah al-Kazzab. Dia mencoba mengkampanyekan ajaran sesat, bertentangan dengan ajaran yang disebarkan Nabi Muhammad SAW, seperti tidak wajib shalat atau boleh tidak bayar zakat. Musailamah bahkan memberikan kebebasan untuk mengkonsumsi minuman keras sampai berhubungan badan dengan yang bukan mahram. Dia juga menyebut dirinya sebagai utusan Allah setelah Nabi SAW.

Hal itulah yang membuat Abu Bakar menelurkan salah satu ijtihad, "Siapapun yang menolak membayar zakat akan diperangi". Ini menjadi salah satu ijtihad yang mendorong para sahabat yang masih memegang teguh keimanan terhadap ajaran Rasuslullah SAW berangkat ke medan perang untuk membasmi ajaran Musailamah.

Peperangan itu mengakibatkan banyak sahabat yang menghafal al-Qur'an tewas di medan pertempuran. Pendapat yang cukup kuat menyebutkan bahwa perang itu mengakibatkan sekitar 100 orang sahabat penghafal al-Qur'an tewas.

Melihat banyaknya sahabat penghafal al-Qur'an yang meninggal, Umar Bin Khattab mengajukan gagasan kepada Abu Bakar agar al-Qur'an disusun atau ditata untuk menjaga kemurniannya.

Pada awalnya Abu Bakar tidak setuju dengan gagasan Umar Bin Khattab. Abu Bakar beralasan bahwa gagasan Umar Bin Khattab tidak pernah dilakukan dan diajarkan saat Rasulullah SAW saat masih hidup. Namun Umar memiliki argumen sendiri bahwa pembukuan al-Qur'an merupakan salah satu cara paling efektif untuk menjaga kemurnian al-Qur'an.

Setelah melakukan diskusi yang cukup panjang akhirnya Abu Bakar menerima gagasan Umar Bin Khattab untuk menyusun atau membukukan al-Qur'an.

Atas dasar kesepakatan dengan Umar Ibnu Khattab, Abu Bakar kemudian menghubungi Zaid Bin Tsabit untuk menyampaikan rencananya. Namun, ternyata Zaid Bin Tsabit memiliki sikap yang sama dengan sikap awal Abu Bakar. Sekretaris pribadi Nabi SAW ini tidak berani melakukan hal-hal yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, salah satunya membukukan al-Qur'an.

"Aku sanggup meruntuhkan gunung Uhud tetapi memintaku untuk melakukan hal yang tidak dicontohkan Nabi SAW aku tidak cukup memiliki keberanian," 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun