Di dalam kamar itu tersedia tempat tidur berbentuk box atau kapsul. Setidaknya terdapat 10 kapsul di dalamnya. Ukuran setiap kapsul sekitar 1 x 2 meter dengan tinggi sekitar 1 meter. Kapsul-kapsul itu ditumpuk sejajar menjadi dua tingkat. Di dalam kapsul itulah pengunjung atau tamu beristirahat.
Saya mendapatkan kapsul atau tempat tidur pada tingkat dua. Setiap kapsul yang berada di tempat yang lebih tinggi dilengkapi dengan tangga pijak untuk masuk ke dalamnya. Dengan menempelkan cardlock pada sisi bawah kapsul, pintunya dapat dibuka dengan sedikit dorongan.
Kapsul atau tempat tidur itu dilengkapi dengan sejumlah fasilitas. Ada kasur, bantal, dan selimut. Untuk memberikan kenyamanan pengguna, kapsul juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang memberikan kenyamanan.
Di dalamnya tersedia beberapa fasilitas berupa stop kontak, pengaturan warna dan intensitas cahaya lampu, music player, colokan charger, dan tentu saja AC. Semua fasilitas elektrik itu dapat digunakan dengan bantuan cardlock untuk mengaktifkan listrik dalam kapsul, seperti hotel pada umumnya.
Tidur di hotel kapsul memberikan sensasi tersendiri. Meski memiliki space mini, kapsul memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Design interior kapsul dirancang sedemikian rupa sehingga terasa lega.
Walaupun dalam ruangan itu banyak kapsul, privasi pengunjung tetap terjaga. Dinding kapsul (perkiraan saya berbahan fiber) dirancang kedap suara sehingga ketika menghidupkan musik atau menelepon tidak akan mengganggu tetangga di kapsul sebelah. Atau Anda juga tidak akan terganggu dengan aktivitas penghuni kapsul lain melakukan hala serupa.
Sedikit gangguan akan timbul jika penghuni melakukan gerakan yang kuat, misalnya naik tangga sambil menginjakkan kaki dengan keras atau merebahkan diri dengan membanting tubuh di atas kasur. Gerakan yang kuat dapat menimbulkan getaran kepada kapsul lain yang berdekatan. Beberapa kali kapsul saya ikut bergoyang karena gerakan penghuni kapsul sebelah. Saya pikir gempa. ha-ha...
Ukuran kapsul yang hanya cukup untuk telentang membuat hotel menyediakan fasilitas loker penyimpanan barang di dalam ruangan yang sama. Jadi barang bawaan pengunjung cukup aman dan tidak membuat tempat tidur menjadi sumpek.
Saya hanya sedikit fobia karena harus tidur dalam ruang kecil yang tertutup. Maka saya tidak menutup penuh pintu kapsul saat tidur. Saya membiarkan pintunya sedikit terkuak. Tujuannya jika terjadi gempa atau kebakaran saya bisa lebih cepat keluar hanya dengan mendorong pintu agar terbuka.
Hotel kapsul tidak seperti hotel konvensional pada umumnya yang menyediakan toilet dan kamar mandi yang terintegrasi dengan ruang tidur. Hotel ini menyediakan beberapa kamar mandi bersama yang terpisah dengan toilet yang juga digunakan bersama oleh pengunjung dalam ruangan yang sama. Jika sedang ramai maka pengunjung harus antre untuk menggunakan kamar mandi atau toilet.
Hotel kapsul sangat cocok untuk para backpacker yang memiliki anggaran penginapan terbatas. Saya pikir tamu hotel kapsul hanya warga lokal saja. Ternyata ada juga pendatang asing. Saat duduk di sofa depan ruangan, paling tidak tiga orang bule keluar masuk hotel itu.